Bintang sekarang ada di dalam mobil Arden. Ternyata hari ini, diam-diam Arden ke sekolah bawa mobil. Jujur, canggung banget! untungnya ada suara radio yang sedikit melunakkan atmosfer.
"Lo sama Dirg-"
Tiba-tiba handphone Bintang bunyi, memorong ucapan Arden.
"Eh sorry kak, gue angkat telpon dulu ya." ucap Bintang.
"Oh oke silakan." sahut Arden.
Lona is calling
Tut..
"BINTANG!!! LO DIMANA?"
"Gue lagi di jalan. Kenapa Lona?"
"Anu... Si Dirga ditabrak mobil depan warung emak gue. Lo bisa kesini nggak? Gue nggak bisa nolongin. Gue disuruh jaga warung, mana pelanggannya banyak lagi. Gue harus ngurus orang-orang kelaperan nih. Terus segala Dirga jatuh dari motor. Mana kecelakaannya depan warung gue. Kepalanya berdarah lagi. Gue gatau mau nelpon siapa. Terus---"
"Gue kesana!"
Tut..tut..
Lona tuh orangnya kalau ngomong berbelit-belit banget. Nggak bakal selesai denger ocehannya Lona.
"Kak, maaf banget. Dirga kecelakaan. Gue harus kesana, katanya kepalanya berdarah."
Bintang bener-bener ngerasa nggak enak banget sama Kak Arden. Tapi ya gimana, Dirga lagi kesusahan.
"Kok bisa? Yaudah gue anter."
"Gue turun di sini aja kak, naik ojek online."
"Nggak. Gue anter aja."
Akhirnya mereka berbalik arah menuju warung makan emak Lona.
Selama perjalanan, Bintang terus-terusan minta maaf ke Kak Arden. Untungnya Arden baik hati, jadi dia nggak masalah.
Begitu sampai, Bintang langsung turun masuk ke warung makan emaknya si Lona meninggalkan Arden yang masih mematikan mesin mobil. Di depan warung, ia lihat ada motornya Dirga yang lecet, banyak goresan.
"Lona, mana Dirga?"
"Di belakang. Buruan bawa pulang gih. Sorry, gue nggak bisa ngobatin" sahut Lona sambil tetap menyiapkan makanan pelanggan.
Bintang berlari ke belakang dan menemukan Dirga sedang duduk lesu. Tak lama Arden menyusul.
Sumpah. Bintang takut banget pas Lona bilang kepala Dirga berdarah. Ia sudah berpikiran yang tidak-tidak tapi ternyata, kepala Dirga hanya lecet dan berdarah. Bukannya bocor.
Lona agak melebih-lebihkan.
Tapi selain di kepala, ada lecet juga di beberapa bagian tubuh Dirga yang lain. Terutama di bagian lutut. Dirga meringis kesakitan sambil menahan perih.
"Dirga!"
Dirga menoleh, "Loh kok lo disini sih? Ada Kak Arden segala."
"Nanti aja ceritanya. Luka lo udah dicuci?" tanya Bintang.
"Udah."
"Gue anter pulang ya? gue bawa mobil. Motor lo titipin di sini aja." tawar Arden.
"Nggak usah lah, ngerepotin, lecet doang ini mah." tolak Dirga.
"Ini lecet doang tapi lecetnya ada sepuluh, kalo nggak diobatin infeksi. Lo nurut aja bisa nggak?!" kesal Bintang.
Bintang segera menarik tangan Dirga, Arden dengan sigap membantu memapah Dirga menuju mobil.
Tadinya Dirga terus menerus menolak sambil misuh-misuh nggak jelas tapi akhirnya lunak juga.
Bintang tau, orang tua Dirga nggak ada di rumah sekarang, jadi nggak bakal ada yang bisa jemput Dirga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Galaxy Messages ✔
Truyện Ngắn[END] Ini manusia bego dari planet mana sih yang nempelin motor Bintang pake sticky notes?! Capek tau nyabutinnya! Copyright ©2018 by haecim [Complete] [15 bab]