~Awal Masalah~

13.1K 769 3
                                    

"Kenapa sih sayang? Kok jadi Bete gitu mukanya? Ini masih pagi."

Alex dan indah sedang berada di kantin kampus. Indah hanya mengaduk-aduk makanannya. Dia terlihat begitu tak bergairah pagi ini.

"Gimana ya? Aku kesal banget sama si cewek ninja itu. Masak kemarin dia udah mempermalukan aku, sayang. Sekarang aku gak punya muka buat masuk kedalam kelas."

"Jadi kamu masih marah karena itu? Biar aku aja yang kasih pelajaran sama dia. Kamu tenang aja ya? Sekarang kamu makan ya?"

Entah apa yang dibicarakan mereka berdua. Tapi mengenai Hanun, dia akan mengalami masalah. Siapa yang tak kenal dengan Alex. Dia selalu membuat masalah dikampus.

~~

Hanun berangkat ke kampus dengan naik bus lagi. Memang setiap pagi dia harus naik bus karena Abinya, harus berangkat ke kantor lebih pagi darinya.

Jam berangkat mereka berdua tidaklah sama. Dan lagi-lagi Hanun satu bus dengan dosennya.

Hanun menundukkan wajahnya ketika melihat dosennya itu. Ikhwan hanya tersenyum simpul.

Ingin sekali Hanun, menyapanya. Tapi nama si dosen saja dia tidak tahu.

Sebelum masuk ke kelas Hanun menyempatkan pergi ke kamar mandi untuk berwudhu. Namun setelah keluar dari kamar mandi, ada seseorang yang menyiramnya dengan air. Basah kuyup semua pakaiannya.

Indah dan Alex beserta dua anak buahnya yang melakukannya.

"Rasakan.. Makanya kamu jangan sok pintar. Dasar ninja aliran sesat."

"Apa salah aku sama kalian? Kenapa kalian ngelakuin ini?"

"Kamu masih nanya? Kemarin kamu udah bikin aku malu. Sekarang rasakan apa yang udah ku lakukan ke kamu. Jangan coba-coba kamu berurusan sama aku."

Indah mendorong Hanun masuk kedalam salah satu toilet.

"Ayo, cepat kita kunciin dia." kata Alex

Dua anak buahnyapun mengunci pintunya dari luar.

"Ayo tinggalin dia sebelum ada yang lihat."

Merekapun meninggalkan Hanun sendirian disana.

"Ya Allah, kuatkan aku. Ini baru permulaan dari ujian yang engkau berikan. Semoga aku selalu diberi kesabaran." Hanun menangis.

Dia tidak tahu harus berbuat apalagi. Pakaiannya basah kuyup semua.

"Tolong. Ada orang diluar sana?"
Hanun mengucap kata itu terus menerus. Tapi tidak ada yang mendengar.

~~
Ikhwan yang sedang keluar dari toilet mendengar ada suara wanita yang menangis dan minta tolong.

Melihat ada Aliya, diapun memanggilnya.

"Aliya, coba kamu cek ditoilet wanita. Saya mendengar ada seseorang yang menangis."

"Apa? Baik pak. Saya cek sekarang."

Aliya masuk dan mencari asal suara.

"Tolong, ada orang disana?"

"Maaf, ini siapa ya? Kok bisa kekunci didalam."

Hanun lega, dia mengenal suara itu.

"Aliya, ini aku Hanun. Ada yang ngunciin aku dari luar."

Aliya panik. Kampus mulai sepi. Dia keluar dari toilet.

"Pak Abi. Cepat kesini. Hanun ada didalam. "

Ikhwan segera masuk kedalam. Dan ternyata benar yang dia khawatirkan. Gadis itu terkunci dari dalam. Ikhwan segera memanggil petugas sekolah untuk memberikan kunci toilet.

"Hanun.. Ya Allah. Kok bisa begini sih?"

Gadis itu sedikit kedinginan.

"Sebenarnya tadi saya lagi ambil wudhu, entah kenapa saya terpeleset dan jadi basah kuyup begini. Terus waktu saya maungebersihin pakaian saya, ada seseorang yang gak sengaja mengunci dari luar. Mungkin dia tidak tahu kalau ada orang didalam."

"Masak sih Han? Kalau cuma jatuh, gak mungkin basah semua." kata Aliya.

"Sudah, lebih baik kita keluar. Dan sebaiknya Hanun segera mengganti pakaiannya."

"Tapi saya gak bawa baju ganti pak."

"Kamu punya baju ganti Al?"

"Saya gak bawa pak. Tapi ntar saya tanyain sama teman-teman." Aliya bergegas keluar.

Hanun berdiri tanpa tujuan mau kemana.

"Maaf pak. Tapi gak ada yang bawa baju ganti. Ada yang bawa tapi bajunya kayak gini."

Ikhwan melihat pakaian itu. Sebuah kemeja panjang dan celana katun, serta jilbap paris warna cream.

"Bagaimana hanun, kamu mau memakainya? Saran saya, lebih baik kamu pakai saja. Saya takut kamu sakit."

Hanun memandangi pakaian itu.

"Maaf pak. Tapi saya gak bisa memakai itu. Tidak apa pak, saya akan tetap memakai pakaian ini"

"Tapi, kamu bisa kediginan Han, lebih baik kamu pakai pakaian ini atau kamu izin pulang aja." kata Aliya

"Gimana ya Al? Hari ini kan ada tes. Aku baru bisa pulang setelah itu."

"Kalau begitu kamu kekantor saya. Disana ada kipas angin. Bisa sedikit mengeringkan baju kamu."

Mereka bertigapun pergi kekantor. Hanun mencoba mengeringkan pakaiannya. Sudah lebih baik daripada sebelumnya.

"Pak, kami izin keluar ya? Sudah waktunya masuk kelas." ucap Hanun.

"Tapi pakaian kamu belum terlalu kering Han" kata Aliya

"Ini, kamu pakai jas saya saja. Sedikit bisa membantu."

Ikhwan memberikan jasnya

"Terima kasih pak. Jujur, saya tidak bisa menolak. Akan saya kembalikan secepatnya." ucap Hanun.

Hanun dan Aliya keluar dari kantor .

"Kenapa kamu gak mau ganti pakaian sih, Han? Kan pakaian yang aku bawa tadi masih termasuk sopan."

"Iya, tapi pandanganku berbeda Al, pakaian itu gak syar'i. Cuma membungkus aurat aja."

"Daripada kamu kedinginan kayak gini, Han?"

"Lebih baik kedinginan didunia, Al. daripada kepanasan di akhirat."

"Aku salut sama kamu Han. Bahkan dengan keadaan kayak gini, kamu gak mau buka cadar kamu sedikitpun."

Mereka tidak tahu kalau Ikhwan sedang mendengarkan percakapan mereka dari belakang.

~~

Hanun dan Aliya masuk kekelas. Semua mata memandang kearah Hanun yang pakaiannya sedang basah itu. Semuanya tertawa termasuk indah. Hanun hanya diam tanpa menghiraukan mereka.

"Selamat pagi semua. Kenapa kalian tertawa? Ada yang lucu.?" Ikhwan masuk dan langsung menanyakan itu.

Semua terdiam seketika.

"Indah, kamu tolong kesini."

Indah maju dengan gaya soknya.

"Ada apa pak?" tanya indah.

"Sangat disayangkan, kamu tidak bisa ikut tes hari ini. Kamu bisa keluar sekarang dan temui dekan dikantor. Hari ini saya menggantikan pak haikal yang berhalangan hadir."

"Tapi, salah saya apa pak?"

"Kamu akan tahu sendiri setelah bertemu dekan."

"Apa dia tahu yang sebenarnya ya?"pikir Hanun.

Indah menatap kearah hanun dengan kebencian.

"Baik, kita mulai tesnya sekarang. Dan kamu hanun, setelah selesai megerjakan tes, kamu boleh pulang."

"Baik pak." jawab Hanun.

Ikhwan memberikan lembaran tes kepada semua mahasiswa.

Wanita Impian  Ikhwan(Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang