(tiga)

520 12 0
                                    

Pagi ini tiara menunggu aji di teras depan rumahnya.

Tinn tinn

Tiara pun segera membuka pagar rumahnya, lalu menyuruh aji berpamitan dulu kepada orang tua tiara.
"Lo nggak pamitan dulu sama mamah papah gue?" tanya tiara kepada aji yang masih memandanginya.

"Hehe, pamitanlah sama camer juga." aji pun memainkan alisnya.

"Idih, ngarep lo ji." tiara menggelengkan kepalanya.

"Assalamualaikum tante, om." aji pun masuk ke rumah tiara untuk berpamitan.

"Waalaikumsalam nak aji." mamah tiara yang keluar dari dapur.

"Tan aji mau brangkat sama tiara yaa, om kemana?"

"Om baru mandi udah gih brangkat aja nggak papa." seraya mengelus pundak aji.

"Yaudah tante aji pamit ya." aji mecium punggung tangan mamah tiara.

"Mamah tiara berangkat dulu yaa." lalu mencium punggung tangan mamahnya.

Aji dan Tiara pun pergi kesekolah menaiki motor kesayangan aji.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sesampainya di parkiran, tiara turun dan melepas helm yang ia pakai.

"Nih ji helmnya." menyerahkan helm kepada aji.

"Lo mau langsung ke ruang osis atau ke kelas dulu."

"Langsung gimana?" tanya tiara.

"Yaudah yuk langsung." aji pun berjalan meninggalkan tiara.

"Lo kok ninggal gue sih ji." teriak tiara.

"Udah ayo." menghentikan langkahnya.

Saat tiara dan aji sampai di depan ruang osis hendak masuk kedalam, fadia pun memanggil mereka.

"Tiara, aji!!" teriak fadia sangat menggelegar.

"Eh, jangan kenceng kenceng dong teriaknya." jawab aji dengan menutup telingannya.

"Ntar jadi kan ji, raa?" tanya fadia.

"Jadi dong." aji merangkul tiara dan memainkan alis.

"Iyaa jadi kok fad." jawab tiara.

"Eh ji gue ntar sama lo yaa." fadia memegang tangan aji dan mengedipkan matanya ke arah aji.

"Emm g-gue," belum selesai menjawab tiara pun angkat bicara.

"Iya lo bareng sama aji fad." tiara pun menepuk pundak aji.

"Yaudah gue kekelas dulu yaa." fadia meninggalkan aji dan tiara.

Saat tiara mau masuk ruang osis aji pun menarik tangannya sehingga menghentikan langkah tiara.

"Kok lo bilang gitu ke fadia." aji memasang wajah yang kesal.

"Udah ah, ntar kan gue bisa sama katon ji." melepaskan tangan aji lalu kembali masuk ruangan osis.

"Hai tiara." sapa kak shifan saat tiara sudah didalam ruangan osis.

"Hai kak." memamerkan senyum manisnya.

BUKTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang