(lima)

369 10 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 04:15

Tok tok tok

"Dek?" kak taufiq mengetuk pintu.
Ya tiara mempunyai kakak laki laki yang berpawakan tinggi dan manis seperti tiara.

"Eh kak taufiq, ada apa?" tanya tiara dengan mengerjipkan mata.

"Katanya mau brangkat pagi, buruan siap siap tapi jangan lupa sholat dulu." taufiq mengelus rambut adiknya itu.

"Iya kak." tiara tersenyum manis.

Tiara pun segera bersiap diri untuk berangkat ke sekolah.

Pukul 05:50.

"Dek kakak antar aja ya." taufiq mendekati tiara yang sedang mengenakan sepatu.

"Emm iya kak." tiara mengangguk.

"Udah siap dek?" tanya taufiq.

"Udah kak yuk." tiara melangkahkan kakinya kearah taufiq yang sudah duduk diatas motor.

"Nih pakai helmnya." taufiq menyerahkan helm ke tiara.

⭐⭐⭐⭐⭐

Tiara berjalan menuju ruang osis dengan keadaan sekolah yang masih sepi.

Saat masuk ke ruang osis Tiara melihat kak shifan dan aji sudah ada disana.

"Hai aji, hai kak shifan." sapa tiara ke dua cowok itu.

"Hai ra." jawab aji dan shifan bersamaan.

"Gimana jadi latihan nggak?" tiara pun duduk di depan mereka.

"Iya jadi dong raa." aji bersemangat.

"Iya jadi kok ra, ke ruang musik yuk." ajak shifan.

"Tapi kak, kita kan masih punya tanggung jawab panitia MOS."

"Tenang raa, gue udah bilang sama temen temen kok."

"Yaudah yuk." ajak aji.

◾◾◾◾◾

Tiara, aji dan shifan berlatih hanya sekitar 2 jam, tidak perlu waktu lama karena sudah menguasai lagu yang akan dibawakan. Dan saat latihan aji memutuskan untuk memetik gitar sendiri dan shifan memainkan cajon sedangkan tiara tetap bernyanyi.

"Raa." panggil aji lirih.

"Ya ji apa?" tiara terlihat gerogi karena sebentar lagi mereka akan tampil.

"Nggak usah gerogi gitu, mau gue kasih tips biar nggak gerogi?" aji mencoba membuat tiara tenang.

"Aji jangan becanda, gue beneran baru pertama tampil di depan banyak orang." tiara megenggam tangan aji erat erat. Cieee tiara.

"Kalau lo gerogi, lo tatap mata gue." ucap aji tanpa dosa.

"Hih, gue makin gerogi."

"Ha? Lo gerogi liat gue, sejak kapan?" aji melototkan matanya mendengar perkataan tiara yang terakhir itu.

"Aji ayo, kita udah di panggil kak shifan tuh." tiara menarik tangan aji.

BUKTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang