CHAPTER 8 : Inikah Cinta?

25 3 2
                                    

Dior mengerutkan dahinya. "Jadi kau tidak menyukaiku? Kau membenciku?"

"Ahhh.. Maksudku.. Aku tidak membencimu.. Tapi... Aku bukan fansmu seperti mahasiswi lainnya..." sahut Arisa dengan ekspresi kebingungan.

"Padahal... Aku sudah tertarik padamu sejak awal pertemuan kita di lorong waktu itu.. Di hari pertamamu menjadi mahasiswi di kampus ini.." sahut Dior dengan ekspresi kecewa di wajahnya.

"Hah?" Arisa menatap Dior sambil terbelalak lebar.

"Aku... Aneh ya? Hahaha.." sahut Dior sambil tertawa kecil.

Arisa masih menatap kebingungan ke arah Dior.

Dior langsung mengacak-acak pelan rambut Arisa. "Wajahmu sangat manis saat kebingungan seperti ini.. Hehehe.."

Wajah Arisa kembali terasa panas. Apalagi, kini tatapan itu semakin tertuju ke arah mereka.

Kapan lagi mereka bisa melihat seorang Granodiorit Oryza tersenyum kepada seorang wanita sambil mengacak-acak rambutnya seperti itu?

"Kak Dior... Suka dengan anak baru itu?"

"Jangan bilang kalau Arisa itu tipe idamannya Kak Dior..."

"Kak Dior.. Menyentuh wanita!"

Bisikan-bisikan semakin terdengar sayup-sayup di telinga Arisa.

"Kak..." Arisa berbisik pelan. "Kakak.. Kenapa?"

Dior melepaskan tangannya dari kepala Arisa, lalu kembali tersenyum sambil menatap Arisa. "Abaikan saja ucapanku barusan. Anggap saja kau tidak mendengar apapun, oke?"

Sebelum Arisa menjawab, Dior bangun dari kursinya.

"Selamat melanjutkan belajarnya, Risa.." sahut Dior sambil menepuk pelan bahu Arisa, lalu berjalan menuju pintu keluar perpustakaan.

Arisa hanya bisa tercengang menatap punggung Dior yang berjalan menjauh darinya.

.

.

.

Ardi langsung berlari menuju lorong yang berada di belakang gedung kampus mereka.

Benar dugaan Ardi.

Assyfa ada disana. Sedang berjongkok.

Kedua tangannya menutupi wajahnya.

Ardi menghela nafas sejenak, lalu berjalan perlahan mendekat ke arah Assyfa.

"Kau... Baik-baik saja?" tanya Ardi pelan.

 Baik-baik saja?" tanya Ardi pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Assyfa terkejut. Ia langsung refleks mengadahkan kepalanya ke atas, menatap ke arah suara itu berasal.

"Ar... Ardi?" Assyfa terbelalak.

Ardi juga terkejut melihat wajah Assyfa.

Air mata sudah membasahi wajah Assyfa.

"Kau.. Menangis?" tanya Ardi sambil berjongkok di hadapan Assyfa.

Inikah Takdirku? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang