7. Duhh..

2K 48 3
                                    

"Yaudah bentar aku bilang dulu sama dia, tenang ya" kata Nisa mencoba menenangkan Icha
"Jangan lama katanya Cha" kata Nisa yg khawatir melihat Icha karna matanya mulai berkaca-kaca
"Yaudah kita cari aja yuu, motornya beat putih pokoknya"
"Beat putih kan banyak Cha_-" kata Nisa dengan nada agak kesal
"Iyasih" kata Icha yg terus mencari keberadaan ka Fadlan. Tetapi belum juga ketemu,-
"Cha aku di suruh cepetan katanya"
"Bentar-bentar. Itu bukan sih?" Tanya Icha sambil meminimalisis kedua matanya dari belakang kedua matanya yg 'bergagang'
"Yaudah aku duluan ya" kata Nisa pamit sambil sedikit berlari menyusul temannya
"Oh iya bener tuh, iya silahkan. Aku juga mau kedepan ko. Makasih ya Nisa" kata Icha yg juga segera mempercepat jalannya sambil menghapus airmata yg hendak jatuh di pelupuk matanya.
Nisa tidak menjawab karna sudah lumayan jauh ia berjalan.

Icha coba melihat dari pinggir motor lelaki yg sepertinya sedang menunggu seseorang yg Icha kira itu ka Fadlan. Dan lelaki itu pun menengok, benar saja ternyata itu ka Fadlan.

"Hhh(menghela nafas) untung aja bener, kaka kemana? Ko wa nya ceklis satu? Di mode pesawat-in lagi ya?" Tanya Icha sedikit kesal
"Hehe iya, orang dari tadi di nonaktifin" jawab ka Fadlan cengengesan
"Ih bukannya jangan di mode pesawatin, kan jadi susah ngonteknya. Untung aja ketemu"
"Hehe "
"Udah lama nungguin?"
"Ya lumayan"
"Yaudah pulang sekarang aja kan? Udah larut malam"
"Iyaudah hayu"
"Kalo lagi acara gini bukannya di nonaktifin mode pesawat nya ka. Raisha takut ditinggalin pulang" gerutu Icha dengan melas
"Ya kan biar khusu tholabul ilmi nya" jawab ka Fadlan dengan nada santainya
"Iyaa, mksudnya klo acara nya udah selesai aktifin gitu hp ya" balas Icha tak mau kalah
"Iyaiya"

**

Icha menanyakan perihal ka Fadlan yg katanya ka Fadlan akan meneruskan menambah ilmu agama di pesantren.

-via Whatsapp-
"Oiya kaka jadi mondok di pesantren nya?"
"Insyaallah de, ini juga mau survei pondok nya dulu"
"Survei ke pondok maksudnya? Mauu😦Kapan emg survei nya?"
"Ngga tau, lagi di rundingin sama temen kaka juga. Sama Umi juga"
"Oh berapa orang temennya? Emg dimana pondoknya?"
"Seorang. Di Cikole"
"Jauh ngga?"
"Lumayan"
"Pengen ikut survei😔 ada pondok putri nya juga kan? Atau putra aja?"
"Putra putri sih"
"Nanti adek ajak temen adek, Muti. Tau kan? Yg satu alumnus itu"
"Oh iya tau. Yaudah nanti kaka bilang dulu ya ke Umi"
"Oh iya atuh"

-keesokan harinya-

"Dek kaka lusa mau berangkat survei"
"Lusa ya? Yahh ada acara adek nya ka😔. Yaudah ga jadi ikut deh, lagi minim uang juga hehe. Terus apa kata Umi nya pas tau adek mau ikut?"
"Iya lusa. Oh yaudah gpp. Ya nanyain siapa namanya, tinggal dimana"
"Oh terus apa kata kaka nya?"
"Ya di kasih tau"
"Gak nanyain orangnya yg mana kan? Hehe"
"Nanyain, katanya yg mana orangnya"
"Kaka tunjukin aja foto profil WA adek"
"Loh? Orang udah diganti ko"
"Iya gitu? Orang disini masih yg sebelumnya"
"Iya ih udah di ganti. Terus apa kata Umi nya?"
"Nanyain gimana orangnya"
"Duh ko sampe segitunya sih😂 gak mungkin deh. Terus apa kata kaka?"
"Baik, pake kacamata"
"Duhh.. gak mungkin. Ini pasti kata kaka kan?😅"
"Jeh, beneran"
"Masa sih? Terus apa lagi?"
"Disuruh ke rumah sama Umi"
"Duh bener ini mah kaka pasti ngarang iya kan?"
"Engga dek"
"Bohong nih pasti. Emg itu kata siapa coba?"
"Kata kaka.. hehe"
"Tuh kan ngarang jeh😅"
"Hehe..."
"Serius apa kata Umi nya?"
"Ya nanya aja siapa sama orang mana"
"Ohh ya udah. Emg sama siapa jadinya?"
"Sama ka Zaki aja berdua"
"Tapi tau jalannya?"
"Ya kalo gak tau gampang tanya-tanya ko"
"Oh yaudah. Semoga lancar ya ka"
"Iya aamiin. Makasih dek"
"Iya samasama ka"

**
Besok pagi ka Fadlan berangkat ke pondok pesantren tempat yg akan ia survei sebelum ia mondok disana. Malam ini mereka tetap chat walau setiap chat kadang ka Fadlan balasnya singkat. Entahlah mungkin terlalu banyak yg chat dengan dia, yajadi sepentingnya aja balas chat juga. Sampai icha ketiduran menunggu balasan chat dari ka Fadlan.
Tanpa meminta maaf pada ka Fadlan kalau semalam ia tertidur, karna memang setiap harinya begitu. Begitupun sebaliknya. Jika chat berakhir malam, keesokannya jarang mereka chat lagi karna mungkin Icha sendiri malu untuk chat duluan, sedangkan ka Fadlan mungkin malas mencari topik pembicaraan.

Icha pun membalas chat semalam dari ka Fadlan yg berisi "Iya, jadi" dengan pertanyaan "Kaka besok jadi?"
"Kaka berangkat kapan emangnya?"
"Ini lagi di mobil"
"Oh lagi di mobil, tautau di mobil aja ka"

2menit..
3menit..
5menit..
7menit..

"Iya, ini sekarang lagi jalan"
"Oh udah nyampe?"
"Belum. Ini malah nyasar. Mana hujan lagi"
"Loh? Nyasar? Ko bisa? Pegang alamatnya bukan? Yaudah neduh dulu ka"
"Iya pegang. Iya ini lagi neduh sambil ngebakso😂"
"Yaudah syukur klo gitu"

-17.00-

"Udah ka?"
"Iya udah. Ini lagi dijalan. Tapi kyk nya skrg nginep di Mesjid pusat"
"Oh yaudah syukur. Hati-hati nyasar lagi hehe"
"Hehe.. iya dek"

***

Absurd ya ceritanya?😅
Hehe maaf ya🙏 tolong masukan dan sarannya. Jangan lupa vote juga😊

Harapan Diamku (Diamku Menginginkanmu) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang