8. (:

1.6K 37 0
                                    

Saat ka fadlan survey tepatnya 2 bulan sebelum hari raya Idul Adha. Dan rencana ka Fadlan untuk melanjutkan tholabul ilmi adalah seminggu setelah hari raya. Sebelumnya icha tidak tau kalau ka Fadlan berangkat setelah hari raya Idul Adha, karena setiap icha menanyakan kapan berangkatnya pasti ka Fadlan jawab tidak tau karna belum pasti.
Semakin hari mereka semakin sering bercakap walau via chat, dari membicarakan hal yg penting sampai yg tidak terlalu penting pun mereka bicarakan. Sampai obrolan "garing" pun mereka bicarakan, kadang salah satu dari mereka saling mencari topik pembicaraan untuk tetap chat. Entah menyadarinya atau tidak, mereka terlarut dalam rayuan setan sehingga dengan berjalannya waktu, mereka pun saling lempar perhatian walau masih ada malu dari perhatian yg saling mereka beri.

**

Icha sudah berapa kali "alpa" tidak hadir di majelis karena kesibukannya disekolah. Kesibukan-kesibukannya membuat Icha lelah karna setiap malam waktunya tersita oleh tugas, tugas dan tugas_- sampai kadang tertidur saat mengerjakan tugas yg selalu menemani setiap malamnya.-

"Majelis dek" kata ka Fadlan mengingatkan pada icha kalau malam ini jadwal rutin majelis yang sering ka Fadlan hadiri.
"Oh iya astagfirullah sampe lupa.-" ujar icha
"Ngerjain tugas mulu sih"
"Hehe iya ka, motornya lagi gak ada juga"
"Kemana emg motornya?"
"Dipake sama teteh(panggilan kepada kakak perempuan dalam bahasa sunda)"
"Mau kaka jemput?"
"Engga usah ka, dari rumah kaka ke Masjid kan deket. Kalo ke adek dulu nanti kaka ga kebagian shaf depan lagi?"
"Jadi ngga mau ?"
"Iyah udah gak usah ka. Nanti kalo motornya udah ada mah insyaallah hadiroh:)"

Tidak ada balasan pesan dari ka Fadlan tetapi 15 menit kemudian ka Fadlan pun membalas pesan dari Icha
"Dateng ngga dek?"
"Ini motornya belum dateng ka, tugas juga masih banyak. Padahal pengen dateng. Rindu juga udah lama alpa:("
"Alpa apanya?"
"Iya maksudnya gak dateng ke majelis ka:("
"Oh yaudah selesaiin tugasnya sambil nunggu teteh"
"Iya ka insyaallah"

Dan lagi belum ada balasan pesan dari ka Fadlan, karna waktu sudah menunjukan dimulainya Majelis.

-22.50-
"Dateng nggak dek?" Balasan pesan dari ka Fadlan pada Icha. Icha tidak menjawab pesan dari ka Fadlan karna itu sudah jam tidur, dan Icha tertidur saat mengerjakan tugasnya.
Setelah sholat subuh Icha baru membalas pesan dari ka Fadlan,
"Ngga ka, semalem ketiduran:(" tetapi ka Fadlan tidak membalasnya karna ia terakhir aktif pukul 01.17

**

Obrolan mereka via chat semakin lama semakin menunjukan bahwa keduanya saling menyimpan perasaan. Tetapi lagi lagi Icha tidak mau berpikir kalau ka Fadlan juga menyimpan hati padanya. Untuk menghilangkan pikiran semacam itu, Icha selalu berpikir ulang kalau ka Fadlan itu dekat tidak hanya dengannya dan Icha bukan satu-satunya tetapi salah satunya._.
Selain itu, Icha selalu berpikir ka Fadlan itu seorang yang playboy, di chat saja dia banyak perempuan nya. Bagaimana di hatinya ? Ahsudahlah.-. "Berfikir negatif bertujuan positif tidak ada salahnya kan?" Tanya Icha pada dirinya sendiri.

Tetapi rasanya ambang juga kalau Icha harus selalu berpikir seperti itu tanpa tau kebenarannya, tanpa berpikir lama Icha pun menanyakan hal yang selama ini Icha pikirkan saat sedang chat dengan ka Fadlan, dan kebetulan ka Fadlan lama membalas pesan dari Icha. Di baca pun belum,- setelah ka Fadlan membalas pesan dari Icha, Icha pun menanyakan nya sedikit demi sedikit karna jika to the point ka Fadlan pasti jawabannya ngawur atau tidak nyambung dengan yang di bicarakan.
"Duhh banyak yang nge-chat ya, sampe chat dari adek aja lama balesnya😂"
"Hehe ya gitu, ini rame di grup"
"Udah gak usah bohong, adek tau ko😂"
"Hehe.."
"Tuh kan jawabnya juga cuma gitu aja, berarti bener kan?😅"
"Iya..."
"Ngerti ko ngerti hehe.."
"Syukur deh kalo ngerti hehe.."
"Iya ka, boleh tanya gak?"
"Tanya aja"
"Kaka punya mantan nggak?"
"Jawabnya bohong apa jujur ? Hehe"
"Ya jujurlah ka"
"Iyadeh"
"Punya ngga ka?"
"Kalo mantan sih ga punya, tapi kalo yang deket mah ada"
"Gak punya? Seriusan?. Ada atau banyak?😂"
"Iya gak punya. Hehe kenapa gitu dek? Ko nanya gitu?"
"Ya gapapa sih cuma nanya aja, pantesan..(dalam bahasa indonesia 'lantas saja')"
"Pantesan apa?"
"Ya pantesan aja hehe"
"Iya pantesan apa?
"Waktu di parkiran udah dari pameran pembangunan masih inget?"
"Iyah kenapa?"
"Adek gak sengaja lihat chat kaka pas kaka lagi senyum senyum itu"
"Oh iya gitu? Terus apa yang adek lihat"
"Ya itu, chat dari perempuannya banyak juga"
"Terus?"
"Ya adek dari situ adek berpikir kalo kaka itu playboy"
"Jeh jangan nyimpulin dari satu hal atuh"
"Ya terus? Mau nyimpulin dari mana lagi? Ketemu aja jarang banget kan"
"Iya kaka gak seperti yang adek simpulin, itu juga chat banyak nya temen waktu sekolah"
"Temen cewek maksudnya?"
"Yaa ngga juga. Nanti lagi ya dek, kaka mau keluar rumah dulu"
"Iya ka"

Icha sangat paham ka Fadlan berpamitan mau keluar rumah padahal ia sedang mengalihkan pembicaraan.. "Hhh(menghela nafas), udah biasa ko" ucap Icha setelah membalas pesan dari ka Fadlan

***

Harapan Diamku (Diamku Menginginkanmu) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang