9. Tanpamu? Denganmu!

1.8K 45 7
                                    

- Seminggu sebelum Idul Adha-
"Kaka jadi mondok disana?"
"Iya jadi, kenapa?"
"Kapan berangkatnya?"
"Insyaallah seminggu sesudah lebaran dek"
"Ohh.. jadinya sama siapa aja ka? Banyakan?"
"Gak tau juga sih"
"Ko gak tau? Laki-laki semua kan?"
"Kayaknya sih gitu, paling juga kang Zakir aja" . "Zakir? Oh mungkin temannya sewaktu ikut survey waktu itu." Gumam Icha
"Syukurlah"
"Eh iya lupa, ada temen perempuan kaka waktu Aliyah namanya Sabila. Tau gak?"
"Oh téh Sabil? Yg alumnus seangkatan kaka?"
"Iya yg itu. Katanya dia juga mau mondok disana"
"Oh iya tah?"
"Iya"
"Do'ain aja semoga adek bisa nyusul juga ka hehe.."
"Aamiin.. semoga Allah meridhoi ya dek"
"Aamiin yaa rabbal'alaamiin"

**
- 3 hari sebelum berangkat ke pondok-
Siang itu Icha sedang chatting dengan ka Fadlan, tiba-tiba ka Fadlan mengirim VoiceNote. "Tumben banget? Apa ya?" Tanya Icha pada dirinya sendiri, tanpa menunggu apapun Icha memutar VN dari ka Fadlan. Isi VN itu:
"Bila nanti saatnya tlah tiba.. ku ingin kau menjadi istriku"

"Hah? Duhh ko deg-degan gini sih, apa maksudnya ya dia VN gini? Aduh aduh stop Cha mungkin dia mau minta pendapat gimana suaranya"  kata Icha menenangkan dirinya, lalu Icha membalas VN itu
"Itu suara kaka?😁"
"Bukan dek"
"Serius itu suara kaka?"
"Hehe iya dek". "Ko gak nanyain pendapat gimana suaranya atau apa gitu? Cuma hehe doang" ucap ica di hatinya
"Kaka bisa nyanyi juga toh?"
"Hehe.."
"Tapi maksudnya apa ya ka? Ko VN nyanyi gitu?"
"Haha ngga ko"
"Jehh"
"...." . Lalu belum ada balasan dari ka Fadlan. Malamnya ka Fadlan mengirim pesan berupa Audio. Setelah Icha download dan dengarkan apa isi Audio itu, Icha semakin bertanya-tanya apa maksud dari ka Fadlan mengirim keduanya.
Inti audio yang berupa lagu itu: "Maaf jika kehadiranku membuatmu terganggu, jika kamu merasa sakit hati karenaku anggaplah itu hadiah dari perkenalan kita" . Yaa begitulah kira-kira.. lupalagilagunyasayaeuy,-

**

Setelah Idul Adha Ka Fadlan pun berangkat ke pondok dengan Kang Zakir. Ka Fadlan pamit pada Icha via chat

"Dek kaka berangkat ya, maaf ya klo selama ini kaka punya salah dan.."
"Iya ka gapapa. Dan apa?"
"Dan akhirnya kaka punya perasaan sama adek"
"Hah? Seriusan? Tuh kan jadi baper duh" gumam icha dalam hatinya kesal dan sedikit senang
"Tuh kan. Hmm yaudah kka hati-hati ya."

Pesan itu pun tidak ada balasan sampai akhirnya Icha hanya bisa berdoa untuk tidak terhasut dalam rayuan setan sebab ka Fadlan yg telah jujur akan perasaannya.
Karna Icha tau jika dia mencintai seseorang sebelum halal, ia harus menjauhi nya dan meminta pada Penciptanya adalah jalan yg memang seharusnya.

***

Hari demi hari berlalu..
Hingga saat ini ku jalani hidupku seperti sedia kala..
Seperti sedia kala sebelum aku dekat denganmu..
Semakin lama aku semakin mulai terbiasa lagi dengan hidupku yg dulu..
Sebelum mengenalmu..
Tanpamu..

Icha iseng lihat kontak whatsapp ka Fadlan dan saat icha lihat tepat di bawah nama kontak "Ka Fadlan" bertuliskan 'Online' ?
"Ko whatsappnya online ya?" Tanya icha bingung sendiri.
"Setau aku kan hp nya gak dibawa? Atau ini adiknya yg pake? Atau kakaknya?? Coba tanya deh" kata Icha menyarankan dirinya sendiri .
Saat icha mau menanyakan nya, ia sudah offline.
Keesokan paginya online lagi, tapi saat icha mau menanyakannya, ia sudah offline lagi.
2hari kemudian kontak ka Fadlan pun online, icha pun segera membuka obrolan untuk menanyakan pada yg memegang hp ka Fadlan.
"Assalamu'alaikum?"
Beberapa menit kemudian..
"Wa'alaikumsalam"
"Ini siapa ya? Ko hp nya aktif?"
"Ini adiknya"
"Ohh kirain"
"Kenapa?"
"Gapapa ko."

"Tuh kan bener itu adiknya, ah yaudah sih biarin aja." Gumam icha

**

Seperti biasanya kalau sedang tidak ada hal yang dikerjakan, Icha scroll beranda facebook terus sampai habis tapi gak habis habis,- saat Icha mau logout ada pesan masuk ternyata dari akun facebook kang Zakir.
"Assalamualaikum" pesan dari sebrang
"Waalaikumussalam" jawab Icha pada pesan itu
"Gimana kabarnya dek?"
"Alhamdulillah. Ka Fadlan bukan?"
"Bukanlah, ini Zakir"
"Gak boleh bohong ka"
"Jeh gimana sih"
"Gimana apanya?"
"Enggak ko"
"Ka Fadlan kan?"
"Iya de, nebeng ke hp temen"
"Iya atuh. Kaka gimana kabarnya?"
"Iya. Alhamdulillah sehat wal'afiat. Adek gimana?"
"Syukur atuh ka. Alhamdulillah adek juga sehat ka"
"Iyah dek. Alhamdulillah atuh. "
"Iya ka. Kaka kapan pulang hehe?"
"Nanti Maulid. Insyaallah itu juga"
"Oh udah terhitung lebih dari 40 hari ya?. Kaka kenapa gak pake akun kaka aja?"
"Iya dek. Hehe.. males ah. Wios teuing(artinya: biarin aja)"
"Loh kenapa ko males? Betah nggak ka?"
"Gak apaapa dek. Alhamdulillah betah, waktu baru 1 minggu sih gak betah"
"Gak betah kenapa gitu?"
"Inget aja sama yang di Kuningan"
"Oh ya wajar sih ka. Sabar aja"
"Iya dek"

Pesan itu tidak Icha balas, beberapa jam kemudian ada pesan lagi dari akun facebook kang Zakir.
"Assalamualaikum" pesan dari sebrang
"Waalaikumussalam"
"Wassalamualaikum" jawab dari pesan itu
"Aih ko? Waalaikumussalam"
"Biar barokah"
"Jeh terus isi chatnya salam aja gitu ka? Hehe"
"Iyah. Ini mah bukan kang Fadlan, ini Zakir"
"Ohhehe maaf kang. Kemana ka Fadlan nya?"
"Tidur dia"
"Tapi yang tadi inbox dia kan?"
"Iya dia"

**

Saat Icha sudah mulai terbiasa tanpa ka Fadlan, tetapi ka Fadlan datang kembali. Tetapi dulu sebelum berangkat ke pondok pesantren, ka Fadlan pernah bilang kalau di pondok itu untuk yang seumurannya bisa ambil yang 'bebas'. Maksud bebas disini tidak terlalu terikat peraturan seperti yang mondok sambil sekolah. Macam senior begitulah mungkin, tetapi bukan pengurus. Jadi ka Fadlan dan kang Zakir saat sedang tidak ada pengajaran bisa bermain handphone, dan pulang dulu pun bisa jika sudah memenuhi peraturan minimal 40 hari disana.
Dan tujuan ka Fadlan menghubungi Icha mungkin sekalian memberi kabar kalau dia akan pulang, tetapi Icha lebih dulu menanyakan 'kapan pulang?' Sebelum ka Fadlan memberitahu.

***

Harapan Diamku (Diamku Menginginkanmu) [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang