14

314 36 9
                                    

Jam lima pagi Ashley sudah berdandan rapi dengan seragam sekolahnya, hari ini pengumuman kelulusannya namun sebenarnya dia sudah tahu hasilnya dan tentunya dia akan lulus jadi sama sekali tidak ada ketegangan dalam sikapnya, dengan tenang dia menyisir rambutnya dan mengenakan dua jepit rambut.

Ashley mengambil handphonenya dan menelpon alan, "Selamat pagi alan." suara ceria Ashley terdengar sangat merdu seperti kicauan burung di pagi hari.

"Mn..." menjawab telponnya tanpa melihat siapa si penelpon Alan hanya bisa bergumam menjawab suara ceria seorang gadis, dia masih tidur dan terpaksa bangun saat mendengar suara telpon.

"Alan... Kamu masih tidur ya? Apa kamu lupa harus jemput aku pagi ini?! Alan cepat bangun, aku tungguin paling lambat jam setengah tujuh kamu harus sudah sampai rumahku."

"Mn..." Alan masih bergumam tidak dapat menangapi atau mengerti siapa si penelpon, dia cepat-cepat membuka matanya dan melihat Id penelpon, dia segera terbangun dan duduk sambil mendengarkan suara gadis itu.

"Alan... Bangun... Ayo bangun kamu harus jemput aku."

"Mn... Aku mengerti, tunggu satu jam..."

"En oke, hati-hati di jalan."

"Ya."

***
Alan sedang duduk di ruang tamu mansion milik orang tua ashley, seorang pelayan membawakan minuman untuknya dan mempersilahkannya untuk menikmati minumannya.

Sementara pelayan itu mempersilahkan minuman untuk alan ada seorang gadis muda yang terlihat sangat glamour menuruni tangga pakaiannya sangat terbuka dan setiap lekuk tubuhnya terlihat sexy, wajahnya sangat cantik membuat alan sedikit salah tingkah dia menghirup nafas dalam dan menghembuskannya mencoba menenangkan pikirannya yang mulai berantakan karena melihat gadis itu.

Gadis itu hanya melirik sekilas sebelum menatap tajam pelayan itu dengan arogan dia bertanya pada pelayan itu, "siapa laki-laki itu?"

Pelayan perempuan itu dengan rendah hati menjawab, "beliau adalah tamu nona Ashley."

"Oh? En pantas dia terlihat seperti orang miskin." dengan sombong gadis itu melengang ke ruangan lain dia terlalu malas berurusan dengan kenalan ashley tersebut meski lelaki itu tampan dia merasa yakin kalau lelaki itu hanya orang miskin yang kebetulan di temui Ashley bahkan dia merasa senang jika memang nantinya ashley hanya menikah dengan orang miskin tentu saja dia tidak tahu bahwa hubungan alan dan Ashley sangat berbeda dari yang dia duga, pelayan itu segera mengikuti si nona muda di belakangnya.

Alan mengelengkan kepalanya ringan dan bergumam, "memang cantik tapi sayang sangat sombong." alan meminum minuman itu saat merasa ada yang sedang melihatnya dia segera mengalihkan pandangannya dia melihat seorang gadis mengenakan seragam sma nya dia terlihat sangat mempesona dan murni, gadis itu tak lain adalah Ashley.

"Ayo." gadis itu langsung berjalan keluar dari pintu sementara alan tercengang dan tidak dapat tidak berkata, "gadis ini tidak sabaran." tapi alan segera mengikuti Ashley. Ashley memiliki sopir pribadi jadi alan tidak menjadi sopir dia yakin dirinya mungkin di pekerjakan sebagai bodyguardnya.

Empat bodyguard dan Ana saat ini masih berada di villa itu, mereka tahu Ashley akan segera kembali ke villanya, sementara mereka saat ini sibuk melaksanakan semua perintah Ashley untuk menyiapkan semua hal yang dia inginkan.

Ashley sama sekali tidak berbicara dalam perjalanannya dan Alan juga tidak dapat mengatakan topik apapun karena dia sangat bingung apa yang sebenarnya yang ingin gadis muda itu lakukan dan kenapa dia tiba-tiba menawarkan pekerjaan padanya sementara pak rizal juga hanya menyetir mobil dengan tenang seperti biasanya.

Sesampai di depan gedung sma itu ashley mulai menginstruksikan Alan untuk menyewa gudang dan membeli barang-barang yang ada di dalam daftarnya meski pun dia akan membangun apotek, supermarket, dan pom bensin itu masih butuh waktu sekitar lima bulan lagi untuk mengurus semuanya termasuk izin usaha, sementara ini dia masih harus terus menimbun barang-barang penting.

Alan benar-benar merasa tertegun karena dia mendapat tugas untuk berbelanja! Namun dia tidak terlalu memikirkannya dia langsung setuju. Ashley menyuruh pak rizal untuk pergi bersama alan sementara dia nanti akan naik taksi untuk memeriksa gudangnya jika masalah di sekolah sudah selesai.

Waktu berlalu sangat cepat hasil kelulusan pun segera di umumkan, dan seperti kehidupan Ashley di masa lalu nilainya sempurna, dia lulus sebagai siswi dengan nilai terbaik di sekolahnya.

Tidak ada ekspresi bahagia pada wajah ashley dia hanya melakukan semua hal dengan tenang dan sistematis. Dia memiliki banyak hal yang harus di pikirannya terutama cara dia untuk bertahan di Apocalypse dan bagaimana cara untuknya menyingkirkan istri kedua dan ketiga papanya terkadang dia merasa sedikit ironis kenapa dia harus memiliki seorang papa yang playboy bahkan berhasil menjebak empat wanita dalam gengamannya.

Handphonenya berbunyi, ternyata ada pesan dari Alan. Membaca pesan itu dengan tenang Ashley hanya membalas , "aku akan datang."

Dia segera memesan taksi dan menuju alamat yang di berikan oleh Alan setelah itu. Saat dalam perjalanan menuju gudang itu handphone Ashley berbunyi, Melihat handphonenya Ashley tersenyum kecil, "setelah sekian lama hampir saja melupakannya." gumam Ashley sambil menjawab telponnya.

"Hallo Ashley?" Terdengar suara manis seorang gadis di ujung telpon, "hello juga Tiara."

"Ashley kamu lagi dimana?"

"Aku lagi di taksi nih, kenapa?"

"Kamu mau pulang ke mansion atau ke tempat lain? Aku ada hal penting yang harus di bicarakan..."

"Aku harus mengurus satu hal saat ini, biasa urusan bisnis gimana kalau kita ketemu nanti malam di cafe biasa?"

"Ok, jam tujuh malam di cafe biasa. Jangan lupa ya?"

"En." Ashley segera mematikan telponnya, "Hal penting apa yang ingin dia bicarakan? Dulu dia tidak pernah menelponku... Kenapa sekarang berbeda, atau ini efek kupu-kupu dari kelahiran kembali?" Pikir Ashley, Walau dia merasa bingung namun segera mengesampingkan masalah ini.

Tiara dan Ashley adalah teman masa kecil, Tiara lebih tua dua tahun di bandingkan Ashley. Saat usia Tiara sepuluh tahun dia dan keluarganya pindah ke luar negeri, Di kehidupan sebelumnya Ashley hanya bertemu sekali dengan Tiara dan itu saat dia masih di sekolah menengah pertama setelah itu mereka tidak pernah berhubungan lagi karena Tiara sangat sulit untuk di hubungi, saat itu Tiara sempat memberi nomer handphonenya pada Ashley namun hanya dapat di hubungi sekali dan setelahnya dia sama sekali tidak mendapatkan kabar dari Tiara seolah Tiara menghilang dari bumi ini.

Kurang lebih satu setengah jam Ashley sampai di tempat tujuannya, Turun dari taksi Ashley dapat melihat Alan dan pak rizal sedang duduk dan mengobrol di depan gudang itu, perbedaan usia mereka hanya beberapa tahun jadi mereka terlihat seperti teman.

Apokalypse Again : Ashley Adventure Change The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang