"Kakak mengerti, untuk saat ini lebih baik kamu bersabar dulu. Nanti kakak akan mengurusnya." ucap sayna dengan tegas.
"En, terima kasih kak jangan lupa kakak masalah dua tahun lagi itu sangat penting..." suara ashley juga sudah bukan suara gadis manja lagi dia terdengar lebih serius, sayna menatap ashley penuh arti sebelum menganguk.
Handphone sayna berbunyi, dia menjawabnya. "Ya?"
"En aku mengerti, aku dan Ashley akan segera turun." setelah mematikan handphonenya sayna mengajaknya ke ruang makan, rupanya makanan yang tadi di pesannya sudah matang dan kebetulan ashley sudah merasa sangat kelaparan dan dengan mudah dia setuju untuk makan.
Setelah menyelesaikan makanan mereka sayna kembali untuk bekerja dan juga mengingatkan ashley untuk istirahat dulu sampai dia pulih dengan benar.
***
"Misi kedua lari selama dua jam dengan hanya istirahat dua kali masing-masing sepuluh menit, hadiah misi 1000 koin perak atau 10 koin emas. Terima misi atau tolak misi? Menolak misi mengakibatkan hukuman." suara dingin dari linlin terdengar di kepala ashley."Mau bagaimana lagi... Baik akanku terima misi tersebut." wajah ashley sama sekali tidak berubah setelah mengatakannya dia tidak terlalu yakin dengan nilai mata uang sistem tersebut tapi dia tahu akan membutuhkan banyak uang jika dia ingin membeli bakat dan juga senjata yang canggih.
"Misi telah di terima harap selesaikan misi dalam tiga jam jika tidak menyelesaikan tepat waktu hukuman akan secara otomatis berlaku." suara sistem terdengar kembali saat Ashley berjalan menuju kamarnya. "Kenapa ada batas waktunya, huh sangat menyebalkan." ashley hanya bisa menyalahkan sistem Ai yang sangat menyebalkan itu.
"Itu adalah peraturan harap host bisa mengerti dan tidak menyalahkan linlin karena ini." tidak di sangka kali ini sistem Ai ruang 00098 yang sudah berganti nama menjadi linlin menjawab pikiran ashley membuat ashley sedikit mengerutkan dahinya. "linlin kenapa kamu menjawabku... Tumben biasanya saat aku mengeluh kamu tidak pernah menjawab Apa karena kamu sudah di upgrade?" tanya Ashley dengan penasaran.
"Ya host. Harap host bekerja keras untuk meningkatkan linlin ketahap berikutnya." suara itu menjawab lagi.
"Ada berapa tingkatan dalam sistem?"
"Tingkat sistem host terlalu rendah untuk mengetahui informasi tersebut. Harap host bekerja lebih keras untuk meningkatkan linlin."
"Bagaimana cara untuk meningkatkan sistem linlin?" tanya ashley lagi.
"Tingkat sistem host terlalu rendah untuk mengetahui informaxi tersebut. Harap host bekerja lebih keras untuk meningkatkan linlin."
"Huh." ashley hanya bisa menghela nafas setelah mendengar jawaban yang sama dari linlin. Dia memasuki kamarnya lalu langsung berganti pakaian olah raga dan membawa hpnya.
Keluar dari area mansion ashley langsung Memasang headset di handphonenya kemudian memutar musik kesukaannya lalu juga memasang penghitung waktu dan dia mulai berlari.
Keringat menetes dari dahi ashley dan seluruh tubuhnya basah dengan keringat, dia kehabisan nafas sambil duduk di rumput hijau di taman dekat mansionnya dia membuka penutup botol air mineral dan meminumnya untuk menghilangkan rasa hausnya.
Dia sangat lelah dia kehabisan banyak nafas, tubuhnya memang perlu di latih. "Lusa aku juga harus berlatih paling tidak untuk melenturkan tubuhku lima hari lagi aku juga harus kembali ke kota z untuk melakukan pelatihan, sedangkan untuk besok aku harus pergi ke sekolah untuk pengumuman kelulusan..."
Saat ashley sedang berfikir terdengar suara sistem yang menyela pikirannya, "Selamat host telah menyelesaikan misi, masing-masing statistik tubuh telah meningkat sebesar 1. pilih hadiah misi 10 koin emas atau 1000 koin perak."
"Eh?!" Ashley merasa bingung dengan perbedaan mata uang sistem tersebut lalu dengan tenang dia bertanya, "Apa bedanya nilai uang koin emas, koin perak, dan koin tembaga?"
"Satu koin emas sama dengan 100 koin perak 1 koin perak sama dengan 100 koin tembaga, nilainya seperti itu. Host dapat menukarkan uang di market, host juga dapat membeli koin emas, koin perak, dan koin tembaga mengunakan mata uang dari dunia host, nilai tukar tergantung pada kondisi dunia saat ini." suara sistem tidak tegesa-gesa saat menjelaskannya.
"Eh bisa begitu?" ashley terlihat terkejut dia sampai berteriak namun karena dia memakai headset di handphonenya dia berpura-pura sedang menelpon dan tidak ada satu orang yang curiga padanya mereka hanya melihat gadis itu karena tiba-tiba gadis itu berteriak.
"Ya jadi apakah host sudah memutuskan hadiah misi?"
"En, sudah." jawabnya dengan yakin. Lalu dia mengatakan pilihannya di pikirannya, "aku memilih emas."
"Selamat host hadiah misi telah di tambahkan."
Belum sempat ashley mengekspresikan kebahagiaannya sistem kembali berbicara, "kandidat kedua untuk sistem elite tim satu terdeteksi, apakah host ingin melihat informasi data tersebut?"
"Ya."
Muncul layar hologram di depan ashley. Ashley melihatnya dengan seksama.
Kandidat tim elite :
Nama : Alan delano
Umur : 25 tahun
Keahlian : penembak jitu.
Info lain : merupakan seorang penembak jitu yang baru lulus dari akademi militer namun dia tidak di terima menjadi tentara karena ada seseorang yang menghalangi kesuksesan, orang itu memberi harapan dan menghancurkan harapannya.
Setelah layar hologram muncul suara sistem kembali terdengar, "misi ketiga. Harap host segera merekrut Alan delano dalam waktu tiga hari, Hadiah misi memperluas ruang sebanyak 100m², misi tidak dapat di tolak, kegagalan dalam misi mengakibatkan dua kali lipat hukuman."
Mendengar perkataan sistem ashley benar-benar tidak tahu apakah akan tertawa atau menangis dia merasa sangat berkonflik!!! Sambil menghela nafas dia bangkit dari rumput dan mulai berjalan menghampiri lelaki itu yang sedang duduk di bangku taman, Ashley merasa yakin dia adalah orang bernama alan delano karena saat orang itu muncul dan duduk di bangku taman tersebut sistem mengeluarkan misi itu.
Ashley tepat berdiri di depan lelaki itu, lelaki itu mengenakan kemeja putih dan celana hitam sepertinya dia sedang mencari pekerjaan. Wajahnya yang tampan terlihat putus asa di tangannya terdapat satu botol jus.
Saat alan akan meminum jus kemasannya tiba-tiba ada seorang gadis yang berjalan mendekat ke arahnya, "entah kenapa aku berfikir gadis itu berjalan kesini untukku." dia berfikir seperti itu saat gadis itu benar-benar berhenti di depannya dia tampak sangat terkejut. "Eh ternyata instingku tidak salah sepertinya gadis muda ini tertarik padaku." suasana gelap yang ada karena kesulitan mencari kerja sudah hilang tanpa bekas sekarang alan merasa suasana hatinya lebih baik.
Dengan suasana hati yang baik dia mengamati gadis muda yang berdiri tepat di depannya, dia adalah gadis muda yang cantik, kulitnya seputih giok, rambutnya cukup panjang hampir mencapai pinggangnya, gadis itu terlihat masih sangat muda mungkin usianya 19 atau 20 tahun namun dia tetap imut seperti gadis berusia 17 tahun, dia mengenakan pakaian olah raga sepertinya dia baru saja berolah raga.
Bibirnya seperti kelopak mawar dan sangat mengoda membuat alan ingin sedikit mengigitnya. Tanpa berkedip alan menatap lurus gadis itu, gadis itu juga menatapnya dengan mata jernihnya yang seperti terbuat dari kristal. Tanpa di sangka gadis itu mulai berbicara, "Alan delano seorang penembak jitu lulusan salah satu akademi militer nasional berusia 25 tahun sedang mencari pekerjaan namun tetap tidak menemukan pekerjaan." gadis itu berhenti berbicara nampak sedang berfikir.
Namun Alan benar-benar merasa terkejut karena gadis itu mengetahui dirinya, "Siapa kamu?!" ucapnya dengan agresif.
Gadis itu masih berdiri dengan tenang dan dengan santai dia berkata, "Aku tertarik padamu, Namaku Ashley leana. Aku memberimu sebuah kesempatan untuk bekerja padaku, Aku tidak memiliki banyak persyaratan namun yang pasti bayarannya akan sesuai kamu memiliki waktu satu kali dua puluh empat jam untuk berfikir. bagaimana dengan itu?" ashley tersenyum manis saat mengatakan hal itu pada alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apokalypse Again : Ashley Adventure Change The World
Ficção Científica"ah... di mana aku?" Ashley tercengang melihat sekelilingnya, matanya melebar tak percaya melihat ruangan yang sangat akrab di ingatannya. dia langsung melirik kalender di sudut ruangan, "heh aku kembali dua tahun sebelum apocalypse!" ashley jelas i...