Setelah Jimin dan Jungkook berbincang-bincang dengan hyung-hyungnya, mereka langsung menuju mobil Jungkook.
tapi ketika di dalam mobil, Jimin mendiamkan Jungkook atau bisa di bilang ngambek gara-gara kelakuan Jungkook tadi yang menyebutnya Bantet di depan sahabat-sahabat Jungkook itu.
Jimin menampakan muka kesalnya sambil bibirnya yang tebal itu di poutkan dan hal tersebut langsung mengalihkan atensi jungkook pada Jimin sekarang. Jungkook di buat gemas sendiri karena kelakuan imut Jimin itu. Tidak lupa juga kekehan kecil keluar dari mulut namja Jeon itu.
"Jim, Kenapa kau tidak bicara dari tadi? Biasanya juga kau akan bawel"
Jimin tidak merespon dan tetap diam di posisinya.
"Jimin-ssi, kau tidak mau bicara padaku?"
Lagi-lagi tidak ada tanggapan dari Jimin
"Okay, aku minta maaf. Tadi aku hanya bercanda" Ucap Jungkook serius sambil matanya fokus untuk mengemudi
"gak lucu kook!"
"Haruss lucu dong hehehe"
"Yakkkk!! Jungkook-ah!!!"
"baiklah-baiklahh maafkan aku jiminieeee, aku cuma bercanda tadi jangan marah lagii neee?"
tangan Jungkook sebelah kiri langsung mengambil tangan Jimin untuk dia genggam sedangkan yang kanan tetap memegang kemudi mobil.
"Hm"
"Kok hm?, Gak ada jawaban lain apa?"
"Iyaaa, aku memaafkan mu"
"Nahh gitu dong, kan cantik hahaha"
"Jungkookie, aku ini namja. Aku tampan"
"Aku lebih suka menyebut mu Cantik, Namja tapi Cantik. Gimana dong?"
"Sudahlah ayo cepat, aku ingin makan ice cream"
"Hahahah okay"
Entah wajah Jimin sekarang sudah semerah apa, dan dia yakin Jungkook pasti dengan sangat jelas melihat wajah meronanya itu.
Sebelumnya Jungkook belum pernah menggoda seseorang sampai seperti ini. dia juga kan terkenal sangat dingin kepada semua orang. Tapi pada Jimin berbeda. semua gombalan dan perilaku manis Jungkook di lakukannya dengan senang hati hanya untuk Jimin.
Ya, tentu saja Itu semua Jungkook lakukan karena Jungkook mulai tertarik dengan Jimin dan sedikit demi sedikit akan mulai membuka hati kembali pada orang baru ini (Jimin).
Sebelumnya masa lalunyalah yang mengubah Jungkook menjadi seorang Jeon Jungkook yg dingin dan cuek seperti sekarang ini.
Sekarang Jungkook sudah tidak mau membahas masa lalu itu lagi, sudah terlalu banyak luka yang dia terima. Jika dia mengingat masa lalu itu, maka sama saja dia mengorek luka lamanya sendiri.
Sekarang dia hanya akan fokus pada Jimin, hanya Jimin dan untuk Jimin.
-Kedai Ice Cream-
"Jim ayoo turun, katanya mau makan ice cream"
"Bukakan pintunya" ucap Jimin untuk mengerjai Jungkook
"Aishh kenapa kau manja sekalii?"
"Biarkann sajaa"
Jungkook akhirnya membuka pintu mobil untuk Jimin, kemudian Jimin keluar dari mobil dengan kekehan kecilnya.
"Baiklah kajja kokie~"
"Hmm"
Pada saat mereka baru membuka pintu di kedai ice cream itu, seorang ahjussi menyambut mereka.
"Selamat datang di kedai ice cream lotte, kalian berdua ingin memesan apa?"
"Aku mau pesan ice cream rasa strawberry ahjussi, kalau kau kookie?"
"Aku vanilla"
"Baiklah tunggu sebentar yaa"
Kira-kira sepuluh menit mereka menunggu, akhirnya ice cream itu datang dengan selamat ke meja mereka berdua.
"Ini pesanannya datang, selamat mencicipi yaa. Semoga hubungan kalian makin langgeng"
"Eohh? Tapi kami bukan pasangan ahjussi" jawab Jimin
"Benarkah? Saya mengira kalian adalah couple, dan kalian berdua juga terllihat cocok. Maaf sebelumnya"
"Tidak apa-apa ahjussi, jangan meminta maaf seperti itu" jawab Jimin lagi dengan rona merah di pipinya
"Memang benar kami bukan pasangan, tapi akan menjadi pasangan" jawab asal Jungkook
Jimin yang mendengar itupun langsung di buat terkejut dan tentu saja merona lagi dan lagi.
Jimin kemudian sedikit mencubit perut jungkook untuk menyuruhnya diam."Aww Jim sakit!"
"Siapa yang menyuruhmu bilang begitu"
"Tapi benar Jim aku bersungguh-sungguh"
"Apanya yg sungguh-sungguh hah?!"
Ahjussi sang pemilik kedai ice cream itu langsung sedikit tertawa karena melihat kelakuan dari Jungkook dan Jimin yang menggemaskan.
"Kalian terlihat lucu sekalii, ahh aku makin mendukung kalian untuk ke jenjang yang serius"
"Ahh nee gomawo ahjussi" balas Jungkook dengan senyum lebarnya
"Aiishhh jinjja! Jungkook-ah!"
"Okay, aku diam nih diam kok"
Setelah itu Jimin malu sendiri karena di tertawakan oleh ahjussi itu dan Jungkook juga.
-Jimin's home-
"Ahhh sudah sampai yaa?, Baiklah gomawo kookie~"
"Nee"
Setelah Jimin turun, orangtua Jimin langsung berbicara pada anak mereka itu.
"Jimin, ajak temanmu ke dalam dulu nak"
Jungkook yang mendengarnyapun langsung keluar dari mobil lalu menghampiri orangtua jimin
"Ahh neee, sebelumnya terima kasih untuk tawarannya nyonya. Saya mau langsung pulang saja ini sudah sore tidak enak bertamu"
"Ahh baiklah nakk, panggil saja eomma dan ini appa. siapa namamu? Kapan-kapan main kemari yaa, temani Jimin"
"Jungkook imnida nyo.. ehh eomma appa. Baiklah nanti kapan-kapan jungkook akan kemari lagi. Jungkook pamit dulu eomma appa"
"Nee jungkook-ah, hati-hati di jalan yaa"
"Neee kamsahamnida"
Jimin yang melihat perbincangan antara Jungkook dan orangtuanya yang begitu akrab, tanpa sadar jimin langsung tersenyum tulus dan mengatakan dalam hatinya
"padahal kesan pertama yang kudapat dari mu kau itu cuek dan dingin tapi sekarang kau begitu maniss kokie~ semoga saja perasaan ku pada mu tidak salah"
Jimin melamun, dan Jungkook langsung menghampirinya.
"Jiminiee aku pulang dulu yaa" pamit Jungkook sambil mengusap lembut rambut Jimin
"Neee kookie, hati-hati" balas Jimin dengan senyum lebarnya
"Oke
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Sekolah
Fanfictionketika seorang pangeran sekolah yang terkenal dingin dan Cuek bernama JEON JUNGKOOK yang jatuh cinta kepada Namja Cantik dan manis bernama PARK JIMIN.