Remang

27 0 0
                                    

"You are my blue crayon, the one i never have enough of, the one i use to colour my sky."

(Begitulah - Mytha Lestari)

***


Warna di hidupku hanya tiga,
Hitam, putih, dan abu-abu.
Dan kamu adalah salah satunya.
Kadang kamu terlihat sebagai titik putih dihidupku.
Kadang kamu terasa hitam dihatiku.

Sekarang aku tahu warna apa yang menggambarkan dirimu.
Kamu itu abu-abu.

Kamu mencuri perhatianku secara tiba-tiba.
Kamu membuatku jatuh hati dengan waktu yang singkat.
Aku tahu aku telah jatuh terlalu dalam,
Hingga aku ingin memiliki.

Cahaya senja selalu ku rindukan namun berbeda denganmu yang selalu acuh,
Kamu pagi dan aku malam,
Kamu yang ditemani cahaya mentari
Sedangkan aku yang tetap dalam gelap.
Kita takkan pernah bisa bersama,
Seharusnya aku sadar, jauh sebelum aku memutuskan untuk menjatuhkan hatiku lebih dalam lagi.

Tapi aku sudah terlanjur jauh,
Jejakmu juga sudah terlalu banyak untuk kuhapus.
Kadang aku berpikir,
Dimana hatimu yang sebenarnya berada.
Jika bukan di aku lantas mengapa kau biarkan aku singgah?

Aku bukan milikmu, begitu juga kamu yang bukan milikku.
Namun kamu berlaku seolah aku ini milikmu.
Seolah jika aku tak disisimu sebentar saja maka kamu akan kehilanganku.
Kamu menunjukkan seolah kamu memiliki rasa yang sama denganku.
Atau itu semua hanya perasaanku?

Kini aku tersadar,
Ada pintu yang begitu besar diantara kita.
Hanya tinggal kitalah yang menentukan untuk masuk atau berdiam diri di sisi masing-masing.
Aku masih bingung,
Hatimu itu untuk siapa?

Hari ini kamu membuat hatiku melayang dan menari di bawah sinar rembulan.
Esok?
Jangan tanya lagi.
Kamu mungkin sudah menjadi sosok yang berbeda.
Seakan aku ini tidak pernah ada sedikitpun dihidupmu.
Kamu menyakitiku dengan perbuatanmu.
Memang bukan secara fisik.
Tapi luka dihati lebih perih dibanding kamu menebas tanganku kala kamu menghindariku.

Kemarin aku dapatkan senyum itu.
Hari ini kudapatkan tatapan kosongmu.

Kulihat kamu diujung kantin.
Kamu sedang melamun,
Entah melamunkan apa namun..
Setelahnya kamu melemparkan pandanganmu kepadaku.
Aku yang duduk searah jarum jam 12 denganmu pun membeku.

Bukankah seharusnya hari ini dia dingin kepadaku?
Bukankah aku tidak salah melihat.
Ah tidak pasti ini hanya mimpi.

Tapi semua pemikiranku itu sarat dengan berjalannya ia mendekat kearahku.
Masih dengan pandangannya yang sama kepadaku,
Aku terpaku dan bersiap untuk melayangkan senyum terbaikku padanya.
Namun aku salah,
Dia hanya lewat.
Benar-benar lewat dan tidak merasakan sedikit kehidupanku disampingnya.

Ah, ternyata tidak ada yang salah dengannya.
Dia masih sama.
Masih sebagai sosok yang terlalu remang dihidupku.

Bila memang ini takkan pernah berubah.
Aku yang terlanjur sayang padamu,
Dan kamu yang 'mungkin' menganggapku ada.
Setidaknya,
Walaupun kamu tidak mungkin jadi milikku
Aku tak pernah menyesal sudah jatuh hatimu.
Aku tak salah mencintai orang sepertimu.
Karena kamulah masa SMA ku terasa berbeda.

Ada percikkan perasaan yang kau tumbuhkan didalam hatiku.
Meski aku hanya sementara dihatimu.
Tapi jangan anggap hal itu akan sama denganku.
Kamu itu selamanya.

Meski hanya remang cahayamu yang bisa kurindukan.


21 Desember 2017

***

UPDATE LAGIIII!!!!

gatau kenapa part ini aku suka bgt.

btw ini ak yg bikin eh sendiri yang suka 😌

nahh biar sama kayak aku,

so kalian yang suka please kasi vote komen atau kritik *kalo punya

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

PLEASE GIMME YOUR VOTE AND COMMENT BELOW :)

THANKYOU

andddddd seee youu next chapterrr

hehe.

Dialog HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang