Rinai

23 2 2
                                    

"Kamu datang tanpa permisi, dan pergi tanpa pamit."

***

Hujan
Hujan mengingatkanku pada kenangan
Rinai nya jatuh bersama air mata
Daun yang tadinya layu
Menari seakan hujan adalah takdir yang ia tunggu

Begitu pula kamu
Kamu adalah takdir yang lama usai kutunggu
Berhasil menyergap harap dan rasa
Ketika kamu datang, rasa ini berkecamuk
Tapi kamu hanya datang tanpa pernah ingin berlabuh
Bayangmu layaknya rintik hujan yang hanya datang sebentar tanpa pernah berusaha singgah

Mengenang rindu, menahan rasa
Itu yang aku pelajari dari hujan
Ketika ia jatuh, ia tak pernah menunjukan rasa sakitnya
Justru ia terjatuh lantas menari
Dan sayangnya itu yang belum bisa aku terapkan
Aku dibuatnya jatuh sejatuh-jatuhnya
Benci sebenci-bencinya
Namun tak berhasil tersenyum setelah disakiti
Dan bodohnya aku mengikuti langkah hujan,
Ia tetap berani kembali walaupun ia tau rasanya jatuh berkali-kali

***

A/N : Duh pendek ya? iya emang. Mulai part ini aku bakal bikin ga terlalu panjang biar kalian kalo baca bisa lebih ngena daripada panjang tapi ga pas kan sama aja. Vote and comment nya selalu ditunggu ya :)

Dialog HujanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang