"Indah."
Tiba-tiba ada segelas minuman diatas mataku
"Kau haus kan?" Levi
"Eum."
"Woi! Jangan melamun! Inilah mengapa aku memanggilmu bodoh. Ambillah." Levi
Aku bangun lalu terduduk dan mengambil minuman dari tangan captain
"Padahal aku tidak menyuruhmu captain."
"Ambil, minum, diam! Aku memberikannya untukmu, gratis!" Levi
Seketika mataku berbinar-binar melihat wajah captain
"Wooh... kau orang yang peka juga ya."
"Apa maksudmu? Aku hanya iba padamu." Levi
"Hah?! Aku bukan anak miskin."
"Kalau begitu berikan." Levi
Captain langsung mengambil minuman yang sedang kuminum lalu ia meminumnya
"Huwaaa captain... kau tidak jijik meminum minuman yang sama denganku? Maksudku, kau memimum minuman itu segelas denganku."
"Apa maksudmu? Aku tidak peduli. Lagian aku haus juga." Levi
Seketika wajahku sedikit merona karena melihat captain yang berciuman denganku secara tidak langsung
"Ca-captain. Apa kau selalu seperti ini bersama orang lain? Maksudku, apa kau pernah segelas dengan orang lain?"
"Tidak! Ini baru pertama kalinya." Levi
Captain menyodorkanku minuman yang kini bekas ludahnya
"Kau masih mau?" Levi
"Ti-tidak."
Alis captain terangkat satu sambil memandangku
"Apa-apaan nada bicaramu itu? Memangnya apa yang kulakukan sehingga pipimu sedikit memerah?" Levi
"A-ano..."
"Apa? Katakan saja!" Levi
Aku ingin memberitahunya, tapi... nanti dia tidak percaya padaku dan menganggapnya sebagai candaan
"Katakan saja padaku! Kenapa pipi mu merah?" Levi
"Ka-kau menciumku secara ti-tidak langsung."
"Hah?!" Levi
Tamatlah riwayatku
Eren, Armin, Mikasa, maafkan aku
Ibu, ayah aku akan menyusul kalian
Titan, kini aku tidak perlu membunuhmu
Jodohku yang masih ada disana, maafkan aku, mungkin kini aku akan diterkam habis-habisan
"Apa yang kau maksud? Menciummu langsung? Bagaiamana caranya aku melakukan itu?" Levi
"Ahh... sudahlah. Ayo kita pulang, terima kasih atas minumannya."
Aku berjalan duluan sedangkan captain mengikutiku dari belakang
Kami pulang dalam keadaan selamat, utuh, tidak ada lecet, ataupun lainnya
"Captain. Aku mau ke kamarku sekarang."
"Pergilah. Aku muak melihat wajah bodohmu itu, bodoh!" Levi
Seketika wajahku langsung datar setelah mendengar ucapan captain yang sangat, sangat, sangat menyebalkan
"Aku juga malas melihat wajah datar mu itu!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Face closed [Levi X Readers] (Finish)
Fantasy(Y/n) hanyalah anak yang mempunyai lebam dibagian punggungnya, lebam itu ia dapatkan saat dia terbangun di rumah sakit. Seketika penampilannya berubah drastis saat sesuatu yang luar biasa keluar dari lebamnya. Semua orang takjub, takut, ngeri, saat...