Author POV
"Cantiknya..." (y/n)
Levi yang berjalan-jalan dipasar bersama Hanji, matanya langsung tertuju pada (y/n) yang melihat syal berwarna ungu
"Eh? Dia pergi?"
Tampak (y/n) yang pergi tanpa membeli syal yang berwarna ungu itu
"Cih! Sepertinya aku harus turun tangan." Levi
...
Levi telah sampai dimarkas dan sekarang dia berada diruang kesehatan berbicara dengan Hanji
"Levi, kenapa kau sangat pendek?" Hanji
"Cih! Aku terlahir dengan seperti ini." Levi
"Ada apa dengan wajahmu? Kenapa wajahmu selalu datar dan dingin? Bagaimana masa lalumu?" Hanji
"Kenapa kau banyak tanya sih? Aku memang terlahir seperti ini!" Levi
"O-oh... baiklah..." Hanji
Hanji yang sudah mulai takut dengan sikap Levi, langsung menenangkan Levi
"Bilang saja, apa maumu?" Levi
"Ano... itu... ano... itu... ano... itu... an-." Hanji
"Cih! Ano, itu, ano, itu, kenapa lama sekali sih?" Levi
"Ano... Erwin memanggilmu." Hanji
"Cih! Kenapa tidak dari tadi saja! Aku pergi!" Levi
Levipun berjalan kearah ruangan Erwin, dimana Erwin sangat sibuk dengan kertas-kertasnya
Ceklek
"Bisakah kau mengetok pintu dulu lalu masuk?" Erwin
Alis Levi mengkerut, memandang pria tinggi didepannya
"Memangnya kenapa? Apa kau membawa seorang perempuan disini?" Levi
"Tentu saja tidak! Sikapmu itu tidak sopan." Erwin
"Bla bla bla. Kenapa kau memanggilku kemari?" Levi
Wajah Erwin memandang wajah Levi serius selayaknya menaruh harapan besar pada Levi
"Levi, kumohon... ajari (y/n) lebih kuat!"
Levi sedikit terkejut atas permintaan Erwin yang begitu tiba-tiba. Bukannya belum siap, tetapi Levi merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Erwin
Dengan wajah mencurigakan, Levi ingin berterus terang pada Erwin
"Katakan! Ada apa dengan (y/n)?! Apa yang kau sembunyikan dariku, Erwin!" Erwin
Dengan helaan nafas, Erwin memberitahukan alasan kenapa dia bersikap seperti itu
"Hanji dan aku menyimpulkan sesuatu, bahwa..." Erwin
Setelah berbicara, Levi pun langsung menaruh harapan terhadap (y/n), begitupun juga dengan Erwin
"Si bodoh itu! Kalau dia tidak melakukan latihannya dengan baik, akan kupatahkan sayap itu!" Levi
Levi menuju lapangan dimana prajurit seperti Eren, Mikasa, Armin dan yang lainnya sedang latihan
"Dimana bodoh itu?!" Levi
Mata Levi tertuju pada seorang gadis yang tak lain adalah (y/n)
Tanpa basa basi, Levi langsung menarik lengan (y/n)
"Eh? Eh? Kenapa ini?" (Y/n)
"Diam dan ikuti aku!" Levi
"Ta-tapi, aku belum menyelesaikan latihanku." (Y/n)
"HEI!!! AKU MEMBAWA (Y/N) DULU BERSAMAKU! SELAMA DIA DISINI, AKU YANG AKAN MELATIHNGA!" Levi
Levi berteriak pada prajurit yang melatih bawahannya, bukan karena marah, tetapi (y/n) tidak bisa diajak kompromi untuk diam dan ikuti saja perintah dari Levi
(Y/n) pun pasrah dan memutuskan untuk mengikuti Levi
Mereka berlari hingga didalam sebuah hutan yang dekat dengan markas
"Hah... hah... hah... kenapa kita kemari?" (Y/n)
(Y/n) tampaknya terengah-engah saat tiba didalam hutan
"Cepat tunjukkan sayapmu!" Levi
(Y/n) sedikit terkejut saat Levi meninggikan suaranya
Pasrah, (y/n) pun menunjukkan sayapnya
"Su-sudah kuduga." Levi
Entah kenapa nada bicara Levi kini mulai gemetar
Halo...
Maaf bila pendek, dan maaf jg kalau gw updatenya kelamaan😅 soalnya gw kesibukan belajar karena udah MID sampai seriusnya belajar gw akhirnya ambruk ditempat tidur dan tidur mulu😅, dan jg gw belum menulis wattpad satu minggu ini karena harus belajar. Gomen: (
Tapi kebenaran akan terungkapkan besok tentang asal usul (y/n) yang sebenarnya
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
Face closed [Levi X Readers] (Finish)
Fantasy(Y/n) hanyalah anak yang mempunyai lebam dibagian punggungnya, lebam itu ia dapatkan saat dia terbangun di rumah sakit. Seketika penampilannya berubah drastis saat sesuatu yang luar biasa keluar dari lebamnya. Semua orang takjub, takut, ngeri, saat...