"Ada apa comandan memanggilku?"
"Duduklah dulu." Erwin
Mengerti, aku langsung duduk dihadapan captain dan disamping kananku ada comandan
"Aku memanggilmu kesini untuk memberitahukan bahwa adanya misi yang dekat pada hari ini." Erwin
"Apa tugasku?"
"Aku membutuhkan kekuatanmu. Pada misi nanti, aku ingin kau berada direguku. Lakukan semua yang ku perintahkan." Erwin
"Siap! Tapi, apa hanya itu saja?"
"Apa kau bisa mengendarai kuda?" Erwin
"Maaf, sayangnya saya tidak bisa mengendarai kuda."
"Kalau begitu, ikutlah denganku sebentar sore tepatnya jam 3. Aku akan mengajarimu dan juga beberapa hal yang harus kau ketahui saat misi berjalan nanti." Levi
"Siap!"
Tapi... kenapa harus captain? Kenapa tidak comandan atau yang lainnya saja?
Aku rela bila yang mengajariku Connie, shasha, Jean, Christa, Ymir, Eren, Mikasa, Armin ataupun yang lainnya
Bila aku terus bersama captain, nanti ada orang yang salah paham dengan hubungan kami
"Kau bisa pergi sekarang." Erwin
Aku beranjak dari dudukku lalu hormat pada orang yang jabatannya lebih tinggi dari ku dan langsung pergi keluar dari ruangan ini
"Cih! Haruskah sama dia? Aku sudah bosan melihatnya!"
Berjalan entah kemana, dan berhenti didepan pintu ruangan
Musik
Entah sejak kapan terakhir kali aku memainkan sebuah musik
"Oh? Ternyata dimarkas ada ruangan musik!"
Aku berjalan memasuki ruangan musik itu lalu mataku tertuju dengan satu alat musik
Piano
Melihat piano, membuatku teringat dengan ibuku
Flashback On
Author POV
(Y/n) dan ibunya selalu bermain piano sejak (y/n) masih kecil
Ia selalu membuat kenangan kecil bersama
Saat itu ibunya sedang bermain piano, (y/n) yang lewat, langsung menghampiri ibunya
"Ibu? Aku juga mau." (Y/n)
"Dengan senang hati putri kecilku." ibu
Ibunya mencubit pipi (y/n) lalu mengangkatnya ditempat duduk piano itu
(Y/n) mengangkat kedua tangannya bersiap-siap untuk memulai bermain
Perlahan-lahan ia menggerakkan tangannya dan juga menekan tuts piano yang sesuai dengan alunan
Saat (y/n) memainkannya, ibunya tidak menyangka bahwa anaknya memainkan musik yang menurutnya agak sulit bagi anak berumur sepertinya
Ibunya juga terkejut saat (y/n) memainkannya, ia bermain dengan menjiwai musiknya
(Y/n) tidak tahu dari mana ia mendapat penjiwaannya ini, tetapi saat ini, ia merasakan hal yang buruk, ia sepertinya merasakan bahwa sebentar lagi dia akan kehilangan keluarganya
Prok prok prok!
Ibunya bertepuk tangan saat (y/n) telah selesai memainkan musik
"Apa aku memainkannya sudah bagus?" (Y/n)
KAMU SEDANG MEMBACA
Face closed [Levi X Readers] (Finish)
Fantasy(Y/n) hanyalah anak yang mempunyai lebam dibagian punggungnya, lebam itu ia dapatkan saat dia terbangun di rumah sakit. Seketika penampilannya berubah drastis saat sesuatu yang luar biasa keluar dari lebamnya. Semua orang takjub, takut, ngeri, saat...