Part 29

103 9 0
                                    

Rayhan dan Clarissa pun masuk kedalam rumah. Renata, mama rayhan pun menyambut kedatangan anak lelakinya itu. Tetapi wanita itu agak sedikit bingung ketika melihat seorang perempuan yang sedang menggandeng tangan rayhan. 

Clarissa pun  segera melepas gandengan nya, kemudian menyalami tangan seorang wanita paruh baya yang kini berada  tepat dihadapannya. Mama rayhan pun menerima kedatangan clarissa dengan baik, walaupun ia belum tau jika clarissa adalah teman kecil rayhan dulu.

" Rayhan ini siapa ? " Tanya mamanya penasaran. Dari tadi rayhan sudah menebak, jika ia membawa rissa kerumahnya pasti mama nya tak akan ingat dengan sosok rissa yang dulu.

" Clarissa ma. Mama masih ingat gak? Itu loh cewek yang dulu nangis nangis waktu kita pindah ke jakarta " ucap rayhan mengingatkan mamanya.

" Nangis apaan? Orang gue cuma sedih doang kok. Gak nangis tu " ucap rissa membela dirinya.

Sedangkan mama rayhan masih mengingat ngingat tentang kepindahannya dulu. Maklum saja jika beliau lupa, kepindahan mereka ke jakarta sudah hampir lima tahun yang lalu.

" Aduhh ,, mama agak sedikit lupa nih.." ujar mama rayhan karna ia sedikit kesulitan untuk mengingat itu semua.

" Yaudah, kita duduk dulu yuk biar enak ngobrolnya" suruh mama rayhan . mereka bertiga pun duduk di kursi tamu. Renata dan clarissa duduk bersampinya, sedangkan rayhan duduk di kursi lainnya.

" Bi.. Bibi " Panggil mama rayhan.

" Iya .. Nya " Saut bibi itu. Kemudian ia sedikit berlari menuju ruang tengah.

" Tolong bikinin minuman ya bi " Ucap mama rayhan dengan sopan. Walaupun renata adalah pemilik rumah, namun ia juga harus bersikap sopan pada bibi tersebut. Bibi itu sudah ikut dengannya sejak rayhan masih bayi, Bahkan sejak mereka masih tinggal di kalimantan.

" Ohh, iya tunggu sebentar ya nya" jawab bibi. Kemudian ia pun bergegas ke dapur.

" Mama masih gak ingat sama risaa? " tanya rayhan lagi. Dan renata pun menggeleng sambil tersenyum..

Rayhan pun mengingat pengalaman nya yang paling berkesan dengan rissa.  Akhirnya ia pun menceritakan sepenggal kisahnya pada waktu smp dulu kepada mama nya.

" Ohh kalau aku cerita tentang ini, pasti mama ingat" kata rayhan dengan senyum miringnya, dan menatap rissa.

" Mama ingat gak, waktu SMP dulu aku sering di panggil ke ruang bp. Apalagi pas aku sama rissa ngunciin guru matematika di toilet. Sepulang dari sekolah mama sama papa langsung nyeramahin aku " ucap rayhan. Renata pun akhirnya mengingat semua nya.

" Kamu clarissa yang dulu bandelnya sebelas dua  belas sama rayhan ? "

" Hehehhe iya tante. Sekarang aku udah khilaf tan. Aku gak bandel lagi kok " kata rissa

" Tante gak nyangka ketemu sama kamu lagi. Udah lama kita gak ketemu. Kamu makin cantik aja." puji renata.

" Makin cantik? Prett.. Makin kepo ia" ujar rayhan tiba tiba.

" Emang gue cantik kok. Mata lo aja yang silinder. Iya kan tan?" tanya risaa pada renata.

" Iya rissa. Lagi pula si rayhan itu aneh banget dari pulang sekolah tadi" kata mama rayhan.

" Aneh kenapa ma?" tanya rayhan.

"  Tadi pagi kan kamu berangkat bareng hana. Eh waktu pulang kamu malah sendiri. Sampai dirumah langsung masuk kamar. Gak biasa biasanya kayak gitu" renata menjelaskan kronologi kejadiannya.

" Lagi patah hati tan. Makanya jadi aneh." jawab rissa sambil melirik rayhan. Rayhan pun memalingkan mukanya pura pura tidak mendengar ocehan kedua wanita yang berada di dekatnya.

" Patah hati kenapa? " tanya renata penasaran. Belum sempat rissa menjawab, rayhan pun langsung memotongnya.

" Ma, aku ke kamar dulu " kata rayhan..

" Tuh kan. Dia jadi aneh "  ucap mama nya. Sebenarnya rissa hanya mengetes rayhan saja. Tidak mungkin ia mengatakan kepada mama rayhan jika anaknya itu sedang patah hati. Ini tu masalah anak muda.

***

" I love Youucap farid yang membuat nadine menjadi tersipu malu. Tidak tahukah dirinya jika kaum hawa tercipta menjadi sosok yang mudah terbawa perasaan.

Nadine pun diam mematung di samping lelaki itu. Farid sudah yakin mana mungkin nadine membalas perkataannya dengan kata  I love you tooMelihat reaksi nadine yang langsung diam farid pun berusaha mencairkan suasana yang menjadi sedikit kaku ." jodohku.. Gak usah di pikirin ya omongan aku tadi. Tadi itu lagi kelepasan".

" Suatu saat nanti, nadine pasti menjawab semuanya. Tapi bukan sekarang maaf " jawab nadine. Hanya kalimat singkat yang nadine ucapkan namun ntah mengapa farid menjadi sangat senang.  Seolah olah kupu kupu sedang terbang di hatinya karna mendengar penuturan nadine tadi. Mungkin agak sedikit terlihat lebay, jika farid terlalu terang terangan menunjukkan perasaan. Namun bukankah setiap orang itu berbeda? Ada yang terang terangan menyatakan namun harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Ada yang diam diam memendam rasa, namun ia tak berani menyampai kan. Ini semua sudah pilihan farid. Tak peduli jika nadine menolaknya, yang terpenting ia sudah bisa menunjukkan seberapa besar keseriusan nya pada gadis itu.

" Aku gak minta kamu untuk nerima aku. Tapi kalau kamu bersedia  jadi milikku aku pasti akan sangat senang.  Yang penting, kamu sudah melihatkan seberapa besar cinta aku ke kamu. " ucao farid dengan snada yang sedikit serius.  Nadine sempat merasa menyesal karna telah mengucapkan kata kata tadi.  Namun sudah lah. Penyesalan selalu datang diakhir bukan? Setidak nya kita harus bisa mencegah nya sebelum akhirnya kita merasakannya.

" Yaudah jodohku, aku pulang dulu ya.." belum sampai datu menit farid menjadi sosok yang serius, tapi kininia telah kembali dengan sosok yang biasanya.

" Cepat banget." kata nadine

" Emang kenapa? Kamu gak mau ya jauh jauh dari aku? Aku juga gak mau loh . " kata farid bergurau

" Ehh bukan gitu " lagi dan lagi nadine salah ngomong.

" kalau gitu aku pulang ya. Kalau kamu kangen aku, tinggal kirim pesan aja. Atau kalau misalnya kamu gak ada pulsa, kamu bisa misscall aku kok. Pasti aku telpon balik" kata farid panjang lebar, sebelum ia meninggal kan rumah gadis cantik itu.

Farid pun sudah berada di pekarangan rumah nadine. Ia pun memasan taksi  online lewat ponsel pintar miliknya. Setelah taksi tersebut datang, ia pun langsung pergi ke tempat kejadian dimana ia menyelamatkan nadine dan calon kakak ipar nya. Sesampai disana ia langsung mengendarai motornya, sambil tersenyum lebar di balik helm yang sedang ia kenakan.

Farudi tak menyangka jika dirinya bisa menyelamatkan dua orang sekaligus. Bukannya farid ingin menyombong kan diri. Tapi inilah kenyataan nya. Benar jika setiap masalah pasti ada hikmahnya. Hikmah yang dapat farid ambil ialah, setelah kejadian itu mungkin ia bisa mendapatkan seluruh hati nadine.  Dan satu lagi, ia jadi tau jika calon  kakak iparnya itu memiliki tampang yang sangat sangar. Selama ini farid hanya mengetahui alex saja. Tapi tidak pernah sekali pun mereka bertemu.

***

Dua Hati √ ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang