Kemarin malam clarisaa tidur dirumah rayhan. Papanya yang sedang bekerja dikantor kemarin mengabari nya jika ia ada pekerjaan tambahan di kantor. Pada saat dikabari hal itu, Clarissa langsung memberitahu papanya jika ia sedang di rumah rayhan. Berbeda dengan renata -- mama rayhan, papa rissa langsung mengetahui jika rayhan yang rissa maksud adalah teman kecil anak nya dulu. Maka dari itulah papa rissa menitipkan rissa disana.
Rissa sedang duduk di salah satu kursi taman yang ada di rumah rayhan. Ia melihat lihat bunga bunga yang tumbuh di sana. Mulai dari warna merah,kuning , hijau ada semuanya. Malam tadi rayhan mengajak rissa untuk menemaninya di acara pensi SMA nusa bangsa. Rissa pun tak langsung menerima ajakan tersebut, salah satu alasan terbesarnya ialah karna rissa bukan bagian dari sekolah tersebut. Tapi, jika dipikir dua kali ia ingin melihat bagaimana ekspresi hana jika rayhan datang bersama wanita lain.
Ide yang bagus bukan? Untuk menguji kedua sejoli tersebut. Setelah memikirkan hal itu dengan matang, rissa pun bergegas untuk pergi ke tempat penginapan nya di jakarta. Ia ingin mengambil gaun, sepatu dan alat - alat make up yang akan ia pakai di acara pensi nanti.
Sebelum pergi kesana ia meminta izin dulu kepada mama rayhan, ia takut jika renta akan mengkhawatirkan dirinya.
" Tante, rissa mau ke hotel dulu sebentar. Mau ngambil perlengkapan untuk datang ke acara pensi disekolahannya tama" pamitnya.Renata yang sedang membaca majalah tentang fashion pun memberhentikan sejenak bacaannya, " Kamu ikut ke acara itu?" tanya nya
" Iya tan, kemarin aku di ajak tama " jawab rissa dengan jujur. Memang kemarin sesudah makan malam rayhan mengajaknya.
" Biasanya rayhan ngajak hana " batin renata.
" Ohh yasudah, hati hati di jalan ya. Ntar kamu kesini lagi kan?" tanya renata.
" Iya tan , aku pergi dulu ya " risaa pun pergi dari rumah tersebut.
Ia pun berjalan sekitar 200 meter untuk mencari taksi di jalan raya. Sepuluh menit sudah ia mencari taksi namun tak kunjung jua ia temukan. Yang lewat Hanya angkot dan kendaraan beroda dua saja. Bosan menunggu akhirnya rissa duduk di tempat yang sudah di sediakan sambil memainkan ponselnya. Tidak ada yang menarik dari ponsel rissa hanya ada beberapa pemberitahuan instagram dan beberapa akun sosial media miliknya.
Lelah karna menunggu terlalu lama akhirnya rissa memutuskan untuk berjalan kaki saja. Tidak terlalu jauh jarak hotel tersebut sekitar 30 menitan jika kita berjalan kaki. Rissa menyebarangi jalan sambil mematikan ponsel nya, ia tak melihat kiri kanan terlebih dahulu, sampai akhirnya..
Ciitttt
Bunyi suara mobil yang di rem mendadak seketika membuat rissa memejamkan matanya dengan kuat. Ia tak berani jika ia harus membuka kedua matanya apakah ia masih di bumi atau mungkin ia sudah berada di surga.
" WOII , HATI HATI DONG LO " teriak sang pengendara mobil tersebut.
Rissa yang masih memejamkan kelopak matanya akhirnya membukanya. Ia tak terima jika ia harus di bentak bentak di tempat umum seperti ini.
Rissa pun berjalan mendakati pengendara mobil tersebut. Ia melihat seorang lelaki keluar dari mobil itu dengan wajah merah padam menahan amarah.
" Lo yang gak hati hati. Masa lo gak liat kalau gue nau nyebrang " jawab rissa dengan berani. Sebenarnya rissa tau jika dia memang salah. Andai saja orang itu berperilaku baik pada rissa pasti rissa juga akan baik padanya.
" Lo yang bego. Nyebrang sambil mainin hp. Bego banget sih lo " kata cowok itu berapi api. Sambil mencaci rissa.
" Ni cowok mulutnya pedes banget " batin rissa
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Hati √ ( COMPLETED )
Teen FictionHidup itu pilihan !!! Kamu ingin bersama dia yg telah menemani mu dari dulu hingga kini atau dia yang baru mengisi kehidupanmu... Gue gak bisa milih salah satu diantara kalian, kalian ber dua sama beartinya di hidup gue ~ Hana Olivia Tapi lo harus...