"Thal...Thalia...!!! Ayo bangun! Nanti kamu telat lagi ke sekolah...". Teriak ibu dari dapur yang sejenak membuyarkan mimpi Thalia.
Dengan mata yang masih terasa berat untuk terbuka,Thalia pun bangun dan bergegas menuju kamar mandi. Setelah memakai seragam SMA favoritnya, menyisir rambut lurus sebahu yang bergelombang, memberikan pesona lipbalm beraroma stroberry di bibir cantiknya. Selesai sarapan, Thalia pun berangkat ke Sekolah.
%
Setelah sebulan liburan.Thalia dapat menghirup aroma sekolah yang terasa sangat khas di penciumannya. Ya, aroma khas, aroma ulangan dadakan dan aroma pekerjaan rumah yang menumpuk.
Sekolah dengan pohon hijau dimana-mana, sekolah yang selalu terlihat bersih, dan keramahan semua petugas selalu kita lihat setiap harinya di sekolah.
Letak kelas Thalia berada di lantai dua, lebih tepatnya kelas para calon senior di SMA Cahaya Bangsa.
"Selamat pagi teman-teman!, Sumpah gue kangen banget sama kalian. Nggak terasa ya kita udah kelas XI, padahal kan baru kemarin kita masuk di kelas X". Sapa Thalia kepada teman sekelasnya yang dari tadi sibuk dengan urusan mereka masing-masing.
"Ya elah, alay !!!
"Pr gue mana? Buruan!"
"Jangan bilang ke gue kalau lo....." sambar karina, sahabat Thalia dari kecil,dari zaman begonya, sekaligus teman kelas yang ngga bakal ketinggalan berita kalau ada berita panas tentang adik kelas." sorry banget, Kar. Sumpah, gue ngga bermaksud. Tadi pagi gue udah naruh di atas meja, tapi kok, masa sih gue nggak masukin dalam tas?" Potong Thalia dengan wajah cemasnya.
"Apa?" mata karina melotot.
"kedepannya gue bersumpah ngga akan pinjamin pr gue ke lo!" lanjut karina dengan nada kesalnya."Ya elah kar, cepat amat sih marahnya. Nih, pr lo! dikit lagi mata lo keluar tuh, udah mulai tuh". Kata Thalia sambil menunjukkan mata karina yang masih melotot.
"Udah,udah. Sekarang pr nya udah sampai ke tangan lo. Jadi, ngga usah di panjangin urusan ini, oke?. Hela Anggika, cewek paling kalem se-SMA Cahaya Bangsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sentiment
Teen FictionSorry, bukannya gue ngga mau, tapi gue ngga bisa. Gue pernah disakiti sama orang. Bukan hanya pernah, tapi udah sering disakiti. Hal yang paling sakit itu, ketika orang yang paling kita sayang, sakiti kita, lalu pergi meninggalkan kita begitu saja. ...