Dua

55 5 6
                                    

🎵

Kring...kring...kring

Awal dari kelas XI akan dimulai. Zaman dimana masa Angin ribut dimasa SMA. Masa dimana musuhan sama sang kakak senior kelas XII, dan masa dimana  selalu sensitif sama adik kelas yang selalu tebar pesona dimana-mana.

Bel sekolah berbunyi, pelajaran pertama diawal semester akan dimulai. Pelajaran pertama Fisika yang di asuh oleh Pak Dika, Guru laki-laki yang selalu siap bikin baper waktu pelajaran, dengan gaya kerennya, yang bikin dia selalu terlihat kece.

"Pagi anak-anak, apa kabar kalian pagi ini? Bapak harap kalian semua sehat-sehat ya". Sapa pak Dia semangat.
"Jadi, gimana liburan kalian? Menyenangkan? Kalau bapak sih ya gitu! Liburan sama istri pertama, istri kedua, dan anak-anak saya. Kami bareng ke kampung istri saya". Lanjut pak dika.

"Bapak punya dua istri?"tanya salah satu siswa.
semua siswa di kelas itu langsung kaget mendengar perkataan pak Dika.

"Kalau iya kenapa? Baguslah kalau punya dua istri". Sambung pak Dika dengan santainya,

Kelas menjadi heboh seketika itu juga. Semua siswa belom percaya apa yang baru saja dikatakan pak Dika.


"Maksud saya itu,  istri pertama saya itu yah motor saya, istri kedua yah, istri sah saya😂. Karena motor saya itu selalu sama-sama saya dari saya ngga punya apa-apa, sampai saya saat ini"

"Ohhhh" sambung anak-anak kelas pertanda bahwa mereka paham apa yang yang pak dika katakan.

"Sosweet banget sih pak" sambung karina yang termasuk penggemar berat pak dika.

Anak-anak langsung tertawa riuh mendengar perkataan karina yang alay itu.

"Udah, sekarang fokus fokus. sekarang buka buku paket kalian halaman 10. Perhatikan contohnya di lembaran depan dan mulai mengerjakannya dari sekarang", lanjut pak Dika.

"Pagi pak Dika". Sapa Bu karin lembut sambil memasuki kelas. Semua mata langsung tertuju kearah pintu.

Bu Karin adalah guru paling baik dan cantik yang pernah dikenal. Mata pelajaran yang diasuhnya adalah pelajaran kimia.

Ya, pantas saja nilai kimia siswa-siswi di SMA Cahaya Bangsa bagus-bagus, dan jarang siswa-siwi mengikuti remidial.

"Pagi anak-anak"
"Kita kedatangan murid baru".
"Ayo nak, silahkan masuk". Panggil bu Karin sambil melihat ke arah pintu.

Ketika anak itu masuk, semua mata tertuju padanya, apalagi para siswi di kelas itu. Kecuali Thalia yang dari tadi hanya fokus pada ranselnya yang sedikit rusak pada bagian pembuka tasnya.


"Gila Cakep bener ni cowok"
"Ya Tuhan, dalam kandungan makan apa sih?
"Dikasih vitamin apa?Di kasih obat apa coba? ".seru anak-anak cewek di kelas.

"Thal, lo harus lihat. Thal, angkat muka lo dan lihat kedepan, Thal,Thalia...." teriak Karina sambil menyenggol bahu Thalia.

"Apaan sih yang lo lihat? Giliran anak baru lo pada kayak gitu." kata Thalia sambil mengangkat wajahnya.

"Cakep kan? Ganteng kan? Keren kan?" tanya Karina penasaran.

"Wow, cakep banget, sumpahh"
"Lo mau ekspresi gue harus kayak  gitu?!. Gue anti banget sama yang kayak gituan." Cetus Thalia.

"Dasar cacat lo, thal. Gue semakin curiga deh sama lo. Kayaknya lo itu.........."

"Lo itu lesbian ya, Thal?, tebak karina yang semakin menjadi-jadi.

"Ihh... Nggak lah. Gila kali ya gue kayak gitu. Gue masih sehat walafiat. Tidak ada kekurangan apapun.  kalau gue dapat cowok itu, gue cari yang lebih keren dari dia, gue bakal nunjukin ke elo dan  satu sekolah. Ingat lo". Bela Thalia.

"Benar ya thal, gue tunggu. Secepatnya bila perlu, karena itu yang ngebantu lo supaya dugaan kalau lo itu lesbian nggak benar". Lanjut Karina.

"Oke, lihat aja nanti". ...

Kelas yang dari riuh,tiba-tiba menjadi hening. Ini saat anak baru itu memperkenalkan diri kepada teman-teman barunya.

"Hallo teman-teman. Kenalkan nama saya Angga. Lebih lengkapnya Angga Wijaya. Saya pindahan dari SMA Pelita Harapan. Semoga aja kita bisa menjadi teman baik dan bisa bekerja sama. Terima kasih".

Baik angga, karang kamu boleh duduk. Tempat kamu didepan Thalia". Kata bu Karin sambil menunjuk pada cewek cantik yang dari tadi sibuk dengan pekerjaannya.


SentimentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang