"Ibu katanya bisa tau dan melihat apa yang tak bisa dilihat dan yang tidak diketahui. Apakah benar bu?" Tanya Seulgi kepada seorang peramal yang berada didekat tempat kempingnya. Ia sedang kemping bersama angkatannya dan ia melihat banner yang tertulis seperti yang ia ucapkan.
"Iya benar. Apa yang bisa saya bantu?" Tanya ibu tersebut sambil merapihkan meja ramalnya.
"Tangan saya yang sebelah kiri seperti mati rasa. Tidak bisa digerakkan. Dan saya merasa berat sebelah di tangan kiri saya seperti ada orang yang menarik tangan saya. Kata dokter, itu rasa karena saya menolong teman saya, Wendy yang jatuh dari jurang dengan tangan kiri saya lalu bebannya bertumpu pada tangan saya, jadi seperti ini. Tapi saya kurang percaya. Jadi saya ingin membuktikannya." Jelas Seulgi kepada ibu peramal tersebut.
Ibu tersebut mulai memejamkan matanya dan tangannya berputar mengitari bola ramalnya.
Ibu tersebut tak lama terdiam dan memandang Seulgi.
"Teman anda sudah meninggal bukan?"
"Iya bu."
"Teman anda berambut pirang panjang dan berponi bukan?"
"Iya bu."
"Ikuti saya." Ujar ibu itu sambil mengajak Seulgi ke cermin tua yang tertutup tirai tersebut.
"Apakah kamu siap?"
"S—siap bu."
Dan tirai tersebut, dan
Terlihat Wendy dengan badan yang tinggal setengah gelantungan di tangan kiri Seulgi.
Cerita ini terinspirasi dari sekumpulan cerpen horror yang berjudul Bloody Memory. Inti masalah sama, hanya kubedakan sedikit saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hui pu ❌k.idols
Short StoryHui pu = mix. Just enjoy this story. Don't be scary. Started : Sep, 28 2017. Finished : -