Aku sibuk menyalin jawaban milik Layka diatas buku tulis Bahasa Indonesia ku. Aku tidak sendirian, disebelah kiriku ada Chrisna si pembuat onar yang juga sibuk menyalin jawaban. Suasana kelas sangat ramai karna sekarang freeclas. Kelasku XI-IPS'5 yang berada di ujung lorong dan jauh dari ruang guru membuat kita bebas jika sedang freeclas.
Kelas kami diisi oleh beberapa anak yang cukup terkenal dimata guru, Seperti Agra waketos yang so ganteng dengan badan hitamnya, Chrisna si perusuh sekolah yang pernah nyanyi lagu Jaran Goyang di speaker sekolah dengan alasan ngaco 'Hilaf gara-gara ngeliat perut Pa Bams mirip gendang yang ditumpuk berlapis sampe kaya Tango', lalu ada Alisa si juara OSN, serta Kodir anak ustad yang pernah kepergok nonton vidio 18++ saat pelajaran agama, dan masih banyak anak-anak absurd yang jika aku sebutkan akan menghabiskan 2 chapter di wp ini.
"Geser dong Rein elah gua belum nih" ucap cupen mendorongku ke arah Chrisna membuatku menggeser posisi duduk.
Dan sekarang Chrisna aku dan Cupen duduk di 2 bangku yang disatukan. Sangat risih karna dihimpit oleh kembaran sung go kong dan andika kangen band.
"Rusuh eh dugong" Ucap Chrisna yang sekarang sudah menatap Cupen dengan kesal. "Pindah sono lu ah. Ganggu gua lagi beduaan ama Isah aja" Anak yang satu ini selalu memanggilku Isah, memotong nama tengahku, Sah-Rein.
"Rein kalo lo mau muntah gue anter ke kamar mandi ayo" Cupen mengusap punggungku seolah aku sedang sakit.
"Jangan pegang-pegang Isah" Chrisna menyingkirkan tangan Cupen dengan kasar.
"Ih ribet deh. Yaudah gue yang pindah" Aku berdiri dan mendorong meja memberi jalan untuku lewat.
"Iya pindah aja sono lu" Ucap Cupen yang sekarang sudah fokus menyalin jawaban Layka.
Aku kembali ke tempat dudukku karna sudah selesai menyalin jawaban. Kurogoh ponsel di saku rokku. Membuka aplikasi Line dan melihat pesanku yang belum Tian balas dari semalam. Sudah seminggu semenjak aku menceritakan semuanya kepada Tian. Dan semua berjalan seperti biasa, hanya saja aku merasa Tian lebih 'Dingin' kepadaku. Dia jarang membalas Chat yang ku kirim, bahkan sudah 2 hari aku tidak diantar pulang olehnya.
Mungkin saja dia sedang sibuk atau dia sedang menjauh? Ah entahlah. Aku beralih membuka sosial mediaku yang sudah lama tidak ku buka. Hembusan napas terus terdengar dari mulutku. Aku sedang dilanda bosan. Karna teman-temanku sedang fokus dengan kegiatannya sendiri. Rida sedang mengobrol tentang EXO dengan Lisa dan sekar. Layka sedang tertidur dimeja belakang. Chrisna dan Cupen teman seperkonyolanku sedang sibuk mengerjakan PR.
Aku hanya duduk diam memperhatikan ke sekeliling kelas. Aku pun memutuskan untuk tidur diantara lipatan tanganku diatas meja.
"Anterin ke kantin dong cantik" Ucap seseorang tepat di kupingku secara tiba-tiba yang membuatku langsung membuka mata.
"Astaga ada kembaran abang saleh" Aku cukup kaget dengan kedatangan Rida yang tiba-tiba. "Anjir ya lo. Kenapa harus ngomong dikuping si? Bikin geli aja" ucapku sambil mengelus dada dan menatap Rida dengan kesal.
"Lah kalo gak di kuping dimana? Oh iya lupa, elu kan seekor hewan yang mendengarkan lewat ketek. Btw ayo anter ke kantin" Kata Rida dengan wajah tanpa dosanya.
"Susah ngomong sama daleman spongebob. Ajak Layka sono" aku menunjuk Layka yang sedang tidur dikursi pojok dekat peralatan kebersihan kelas.
"Jangan ngebangunin singa yang lagi tidur" Ucap Rida.
"Tapi kan dia bukan singa"
"Lu gatau? Dia keturunan Raja Singa gunung salak Rein" Rida memelankan suaranya dan medekatkan kepalanya ke arahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fucking LOVE
FanfictionBercerita tentang dia yang selalu mencintai, tapi pada akhirnya tidak pernah berhasil untuk memiliki. Hanya karna luka dimasalalu yang selalu menjadi krikil dalam setiap kisah cintanya. Dia sudah tidak percaya akan adanya cinta, hanya karna pernah...