15.Loh kok ketemu lagi?

86 8 2
                                    

Malam ini Rein menginap dirumah Dirta karna besok adalah hari sabtu dan Rein libur sekolah. Smakhars hanya melakukan proses belajar mengajar dari hari senin sampai jumat, sedangkan hari sabtunya digunakan untuk kegiatan latihan estrakulikuler, itupun bagi yang memiliki eskul. Jadi khusus untuk Rein yang tidak mengikuti ekstrakurikuler apapun, hari sabtu menjadi hari libur baginya.

"Ayah? Kok kulkasnya kosong gini? Belum belanja ya?" Rein berteriak  sambil menutup pintu kulkas.

"Gak kosong. Masih ada aer sebotol didalemnya."

"Laper. Pengen ngemil." Rengek Rein sambil berjalan menuju Dirta yang sedang bersantai didepan televisi.

"Yaudah beli makanan sana, sekalian belanja buat ngisi kulkas."

"Duitnya?" pinta Rein menyodorkan kedua tangannya kehadapan Dirta.

Sambil mengacak rambut Rein yang sekarang sudah duduk bersila diatas karpet, Dirta mengeluarkan dompetnya, lalu memberi dua lembar uang berwarna merah kepada Rein.

"Ih kok cuma dua puluh ribu?" Tanya Rein bingung.

Rein menatap heran dua lembar uang berwarna merah yang baru diberi Dirta. Jika dijumlahkan nominalnya hanya Rp.20,000,00. Jauh lebih kecil dari nominal uang yang sedang kalian bayangkan.

"Haha, ngetes aja itu mah. Warnanya sama sih. Nih kembaliannya ambil aja." Dirta kembali menyodorkan 2 lembar uang berwarna merah, tapi beda dengan nominal uang yang tadi.

"Gabakal ada kembaliannya lah. Buat beli kebab segerobak aja gacukup." Ucap Rein asal.

"Ya makannya beli kebab satu aja, sisanya buat beli grobak."

"Good idea, haha. Tapi Rein kesana naik apa?" Tanya Rein.

"Yaudah naik motor Om Rian aja."

Om Rian itu salah satu pegawai Dirta yang tinggal dirumah ini. Umurnya masih terlalu muda untuk dipanggil om. Tapi seminggu ini dia sedang pulang kampung memakai jasa travel, jadi motor kesayangannya berada di rumah Dirta.

"Ini tuh Ayah lagi ngeledek ya?" Selidik Rein dengan mata yang dipicingkan.

"Ko ngeledek? Ayah kan cuma nyuruh kamu naik motor." Jawab Dirta sambil fokus menatap layar 32 inci didepannya.

"Iya paling nyusruk," Gumam Rein sambil berjalan menuju lantai atas untuk berganti pakaian.

F.y.i Rein itu tidak bisa mengendarai motor. Kenapa? Ya karna memang dia tidak pernah belajar untuk mengendarai motor. Rein hanya bisa menyetir mobil, walaupun dia tidak pernah mau untuk menyetir sendiri. Alasannya karna belum punya SIM. Padahal alasan utamanya karna dia yang selalu ketiduran jika naik mobil, tidak lucu bukan jika Rein menyetir sendiri lalu ketiduran?. Jadi, supir everywhere.

🎈

Rein duduk diundakan tangga terakhir karna sedang mengikat tali sepatunya, dia memakai sepatu sekolah karna tidak memiliki cadangan sendal jepit dirumah Ayahnya.

Hodie abu-abu dengan paduan celana jeans biru muda selutut, tidak lupa dengan rambutnya yang dikuncir asal. Terlihat urak-urakan memang, tapi itu tidak menutupi wajah manis Rein.

Fucking LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang