Hujan Sendu

191 6 6
                                    

Tak ada lagi binar indah di matamu.
Tak ada lagi senyum hangat itu.
Semua nampak monoton.

Juga awan,
Tak lagi terlihat menawan.
Apa karena musim hujan?
Tapi hujan tetap sama.

Mengguyur kepala para penikmatnya.
Menghadirkan kenangan lama.
Memaksa para penulis bercerita.
Menafsirkan semua yang ada di kepalanya.

Aku,
Menulis ini dalam keadaan sendu.
Se sendu arti kata menunggu.
Kamu.


---
[Bagaimana? Jangan bilang aku malah makin membuatmu gelisah akan kenangan. Biarkan saja kenangan itu hidup, lalu mati kemudian. Aku ingat, saat menulis ini sedang di teras, ditemani teh manis hangat juga para kucing peliharaanku. Nyaman. Tak lupa dengan rintik hujan yang kian menderas. Selamat menikmati !]

aperiree
10 November 2017.

Aku (perihal kamu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang