Aku tak pandai merangkai kata.
Apalagi tentang perasaan kali ini.
Perasaan yang sangat melekat di dada.
Yang selalu ia berikan penuh arti.Memang benar, kasih sayangnya melebihi apapun.
Sampai-sampai aku linglung,
Apa yang bisa aku berikan?
Kecuali bait puisi dan hangat pelukan.Terima kasih telah bersabar merawatku.
Menguatkanku saat rapuh,
Menyemangatiku saat jatuh,
Dan selalu bersedia menjadi tempat keluh kesahku.Terima kasih, Ibu.
Dari anakmu yang sedikit pemalu.
Aku akan selalu menyayangimu.Della Kurnia,
22 Desember 2017.---
[Khusus hari ini perihal Malaikat Tuhan. Aku hanya bisa membuatkanmu ini, Bu. Tak apa kan? Aku akan lebih memperbaiki diri lagi untuk dapat membahagiakanmu. Walau ku tahu Ibu tak akan membaca ini. Tapi yang pasti, rasa sayangku akan kau rasakan cuma-cuma saat didekatmu. Selamat Hari Ibu]aperiree
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku (perihal kamu)
PoésieBiarkan aku tenggelam dalam kata-kata perihal kamu. Salam rindu, aperiree [Disarankan menggunakan monospace typeface dengan ukuran minimal✨]