4

44 5 1
                                    

Memang gue bukan kakak paling baik untuk dijadiin contoh sama adek gue.

Nyatanya, gue sering adu jotos.
Tapi, dari itu gue jadi lebih yakin bisa ngelindungin adek gue.

Zenka Allios Hysto.

Vote and comment yo.

***

"Kakak pulang..."

"Kakak!!!"

Seorang anak kecil memeluk Zenka. Padahal Zenka baru saja sampai dirumah, sudah disambut dengan pelukan.

"Selamat siang, Non."

Bi Ijah yang sedang membersihkan dapur, keluar dari dapur untuk melihat Zenka yang sudah pulang.

"Siang, Bi."

Zenka membalas sapaan dari Bi Ijah. Pada saat sudah mendapatkan balasan sapaan, Bi Ijah melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadinya.

"Kak Zenka."

"Hm?"

Kini, Zenka menggandeng tangan adiknya menuju ruang keluarga. Adik laki-lakinya duduk diatas sofa dan membuka TV sedangkan Zenka ikut duduk di sofa.

"Kakak gak berantem lagi kan?"

Pertanyaan adik Zenka sontak membuat Zenka tersenyum. Zenka mengusap kepala adiknya dan mengangguk.

"Ada."

Lionel melotot saat mendengar jawaban kakaknya. Karna sudah mendapatkan jawaban yang bagi Lionel tidak baik sehingga ia memukul lengan Zenka sedangkan Zenka hanya menyengir.

"Udah dibilangin jangan berantem! Masih aja berantem!"

"Mau gimana lagi, Nel. Orang itu yang cari masalah kok."

Lionel makin melotot mendengar balasan Zenka. Keputusan terakhir, ia mencubit lengan Zenka dengan kuat. Akhirnya, membuat Zenka mengaduh dan mengaduh kesakitan.

"Yak! Sakit, Nel. Sakit!!! Duh aduhh!"

"Masih berani berantem lagi?"

Melihat lengannya yang mungkin akan membiru, membuat Zenka menggelengkan kepala. Lionel tersenyum dan akhirnya melepaskan capitan kepitingnya.

"Gilak. Sakit banget dek."

"Siapa suruh berantem. Huh!"

"Iya deh. Kakak kalah."

"Hehe."

Lionel menyengir dan itu membuat Zenka tidak bisa untuk tidak mencubit pipi adiknya.

"Masih bisa nyengir kamu yah?"

"Buh. I-iya kak. Amphun. Aaa."

"Bbb."

Lionel menggelengkan kepalanya, lalu ia memicingkan matanya sambil menunjuk kakaknya. "Khok malah abcd sih. Ih, jangan-jangan Kakak belum lulus TK!"

Zenka melotot dan terkekeh, "Heh! Enak aja kamu! Kakak kamu ini pinter loh!"

"Iya, pinter. Bukan pintar."

"Adik siapa lah ini. Oh iya, adik gue.", gumam Zenka dengan pelan.

Walaupun pelan, Lionel masih bisa mendengarnya dengan jelas, lantas membuat Lionel mencibir Kakaknya.

"Lepasin Kak!"

Zenka tertawa dengan sengaja ia memutar-mutar pipi adiknya, lalu menepuknya pelan.

Evil GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang