'Werewolf inside'
+++
[23:00]
✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘
✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘✘
Jinyoung menatap bangunan tinggi itu.
Menjulang dengan angkuhnya.
Ia menyeringai kecil lalu berbisik pada headset yang terpasang di telinganya.
"serbu sekarang,"
🔫
"dua ratus, tiga ratus, empat ratus.."
Terlihat seorang pemuda di pojok ruangan tengah menghitung uang yang diperolehnya dengan teliti.
Ia menyisihkan sebagian kemudian mengelompokkan yang lainnya di amplop coklat.
"bagianmu" ujarnya kemudian tersenyum penuh kemenangan.
"jumlah hari ini, Jin?" tanya laki-laki itu sebelum menjawab.
"tiga juta won, lumayan" seringai Jinyoung dengan bangga.
"oh ayolah, uang yang belum terkumpul masih banyak" erang laki-laki itu.
"masih ada cukup waktu, tenang saja, plan B belum dilakukan, Lin" katanya lalu menyerahkan amplop coklat itu.
"astaga, aku butuh tidur malam" kata Guanlin menerima sejumlah uang dengan wajah kusut.
"dasar manja" kata laki-laki lain mencibir.
"sialan kau, Woojin" kata Guanlin lalu melempar petasan kecil ke arah laki-laki tadi.
Woojin di seberang ruangan memprotes dengan wajah kesal, "kau gila"
"kau juga" jawab Guanlin kemudian tertawa.
"kita semua memang gila" ucap Jinyoung kemudian melanjutkan kegiatannya, menghitung uang.
🔫
"kurang berapa lagi?" seseorang memasuki ruangan dengan tergesa.
"lima ratus tiga puluh juta won, Dan" kata Jinyoung masih menghitung uang sambil memijit peipisnya.
"tim penyelidik sampai mana?" tanya Daniel dengan nada khawatir.
"satu langkah di belakang kita, tapi mereka terus-terusan menyusul.
Keras kepala" katanya lalu menghela napas."kita harus cari cara, bagaimana dengan para pengusaha?" tanya Daniel serius.
"menolak semua, sialan, Minhyun hyung benar-benar akan dipenggal kali ini" jawab Jinyoung menggeram.
"ada jalan lain?" tanya Daniel cemas.
"Black menyuruh kita mundur, kita juga akan mati jika penyelidik sampai di daerah Utara" jawab Jinyoung.
"sialan, sialan, sialan" erang Daniel frustasi, matanya seketika memanas.
"Minhyun bisa mati"
"semuanya, cepat keluar sekarang!" sebuah suara menginterupsi.
"ada apa?" tanya Daniel panik.
"penyelidik sampai di markas utama"
🔫
"jangan ada yang tertinggal, larilah lewat pintu belakang" instruksi Jisung dengan suara pelan.
Kesembilan temannya mengangguk.
"para penyelidik butuh waktu untuk sampai disini, kami harus membawa granat dekat pintu utama, aku dan Jisung akan menyusul" ujar Sungwoon lalu membawa beberapa granat di tas.
"jangan lebih dari 15 menit, para penyelidik akan mengepung" kata Ong kemudian memberikan beberapa pistol pada Sungwoon dan Jisung.
"kita bertemu di mobil 20 menit dari sekarang, ayo"
🔫
Jisung dan Sungwoon melihat para penyelidik mendekat.Sekitar 15 orang beserta pistol.
"mudah, kau bidik dari atas, aku akan melempar granat dari dekat pintu" kata Sungwoon melalui walkie talkie.
Jisung mengangguk.
Jisung segera membidik sasaran dan dalam 5 tembakan 7 orang berhasil tumbang.
"gotcha" serunya pelan.
"yaa, ucapkan itu lagi saat aku akan menembakmu" ujar seseorang dari belakang menodong kepala Jisung dengan pistol.
"ap---"
Dorr!!
🔫
Note:
Makasi yang sudah baca.
Semoga bisa terus update, saran kritiknya jangan lupa.Thank youu 💝💝
-Guanlin's wife
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE [Wannaone]
Mystery / ThrillerSemua ini tentang mereka yang ingin keluar dari kehidupan lama mereka. Dengan berbagai hal rumit yang membayangi kehidupan mereka. ♣Wannaone dark series♣