🎲09🎲

1.2K 198 9
                                    


"War of war"

"War of war"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+++

“Ong-hyung, sekarang!!”

Teriak Jihoon segera melempar dua granat yang dimilikinya.

Ong yang mengetahui keadaannya segera melajukan mobilnya dengan cepat.

Menerobos mobil yang berada di depannya.

Tembakan-tembakan tak henti-hentinya berusaha menghambat mereka.

Dorr!! Dorr!! Dorr!!

Para sniper berusaha menembaki sekuat tenaga.

Jinyoung yang notabenenya masih menjadi salah satu yang termuda sangat kewalahan menghadapi para penyelidik.

Terlalu hebat.

Dorr!! Dorr!!

Ia terkena beberapa peluru yang diarahkan penyelidik.

“arrrgh!!!” erang Jinyoung begitu merasakan lengannya terasa nyeri yang luar biasa.

Baju hitamnya seketika memerah dengan sedikit sobekan di kainnya.

Darah segar mengalir dari lengannya, tetapi Jinyoung belum bisa menyerah.


Ia masih harus menembaki mereka.


Harus..



“hyung!”

Si anggota termuda menghampiri Jinyoung dengan wajah panik.

Ia segera menyobek kain bajunya untuk dililitkan pada lengan Jinyoung.

Mencegah pendarahan lebih parah.

Butir keringat mengalir deras pada pelipis Jinyoung.

Wajah pemuda itu perlahan memucat, membuat tubuhnya seketika oleng.

“hyung, serahkan padaku, sekarang beristirahatlah dulu” kata Guanlin mengakhiri taliannya kemudian mendudukkan Jinyoung di tempat yang aman, setelah itu menggantikan Jinyoung yang kini tengah terduduk lemas akibat kekurangan darah.

“terima kasih..” jawab Jinyoung kemudian terisak.


Lagi-lagi.



Jinyoung merenungi di pojok mobil.



Rasa frustasi kembali menjalari.



Ia terlalu lemah.



Tidak berguna.

***

Keadaaan makin genting.

Jihoon sempat mengecek Jinyoung tadi.

Lukanya cukup parah.

Teman-teman yang lain masih berusaha berjuang, tetapi ia tidak melihat ada tanda-tanda kemenangan kali ini.

Jelas, hal ini disebabkan bantuan penyelidik yang makin bertambah.

Ia bahkan melihat ada sebuah helikopter yang kini menikuti mereka dengan sniper yang berada di dalamnya.

Ia menyerahkannya pada Woojin selaku sniper terbaik.

Di lain sisi, Jaehwan mulai kehabisan peluru, padahal bantuan penyelidik juga mengarah pada posisinya.

Daehwi selaku sniper terbaik juga mulai kehabisan peluru tatkala menghalau para penyelidik yang sekitar berjumlah 10 orang melawannya sekaligus.

Sama sekali tidak menguntungkan.

Jihoon masih mengamati menggunakan teropongnya saat sebuah granat dilemparkan ke arah mereka.

“sialan,” Jihoon berdecak, “hyung, lebih cepat!”

Ong menganggukkan kepalanya.

Ia memacu mobilnya lebih cepat.

Duarr!!

Granat itu meledak tepat di belakang mereka.

Mobil sedikit oleng, tetapi beruntung belum mengenai mereka.

“hyung, 200 meter lagi ada kota, kita harus turun dari mobil agar mereka tak mengikuti” kata Jihoon pada Ong yang masih mengemudi.







“baiklah, aku akan meledakkan mobil ini, bersiaplah”






***



Note:
Hai ketemu lagi wkwk. Ini update yang lumayan cepet loh #prokprok. So, jangan lupa vomment ya, makasii ❤


ESCAPE [Wannaone]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang