'The sacrifice'
+++
Sungwoon berhasil melempar 3 granat besar dan 6 orang tumbang.
"oke!" katanya senang lalu segera belari menuju pintu belakang dan tidak sengaja mendengar suara pistol dari walkie talkie Jisung sebelum akhirnya mati.
"Jisung?" tanyanya merasa janggal.
Perasaannya tidak enak.Ia terus berlari hingga pintu belakang lalu menutupnya dengan rapat dan turun melalui tangga yang menghubungkan dengan pintu keluar.
"Jisung? Halo?" Sungwoon masih berusaha menghubungi rekannya.
Ia mengecek jam tangan.
Sudah 10 menit 27 detik.
Ia harus bergegas.
Dengan perasaan campur aduk, Sungwoon segera keluar.
Namun, begitu sampai diluar mobil rekannya sudah hilang.
"Daniel?" tanya Sungwoon melalui walkie talkie.
"ya hyung?" tanya Daniel di seberang dengan nada tergesa.
"di mana mobil kalian?" tanya Sungwoon segera berlari kecil menuju hutan di belakang markas, beusaha menyembunyikan diri.
"kami ketahuan, kami bahkan masih dalam pengejaran" kata Daniel, "hyung bisa menggunakan mobil cadangan di garasi dekat pintu belakang"
"baiklah, ingat, jangan sampai tertangkap" kata Sungwoon lalu segera menuju garasi.
Sesampainya di garasi, Sungwoon segera menuju mobil lalu menghidupkannya.
Namun, mobilnya tidak mau menyala.
"sialan" umpatnya kesal.
Suara riuh semakin mendekat, bala bantuan penyelidik kemungkinan besar sudah datang.
11 menit 15 detik.
"ayolah menyala" kata Sungwoon menggigit bibir.
Ia terus mencoba menyalakan mobil itu.
12 menit.
Suara dentuman keras terdengar dari pintu atas tangga.
Sungwoon panik.
12 menit 10 detik.
Mobil itu akhirnya menyala, Sungwoon segera memacu mobilnya dengan kecepatan penuh.
Ia sedikit menghela napas lega.
Tetapi terlalu cepat untuk merasa lega, mobil para penyelidik dengan cepat mengikutinya.
Sungwoon melirik dari kaca mobilnya, mereka semakin cepat.
Ban mobil Sungwoon bahkan ditembak dengan pistol.
Ia tidak menyerah, mobilnya yang membelah jalanan hutan seakan menjadi lintasan balap baginya.
Dengan gerakan lincah ia memacu mobilnya dengan kecepatan penuh.
13 menit.
"ah benar juga, granat" monolog Sungwoon kemudian dengan salah satu tangan segera melepas granat miliknya.
Cukup berhasil menghambat.
Sungwoon yang antusias menengok ke belakang hendak melakukan selebrasi, hingga lupa pacuan mobilnya terlalu cepat.
Dan di depan ada batu besar yang menghalangi jalannya.
🔫
"aku kehilangan kontak dengan Sungwoon hyung" kata Daniel lalu menggigit bibir.
"jangan kehilangan fokusmu, terus tembaki mereka" kata Woojin lalu melanjutkan aktivitasnya, membidik.
Keadaan sekarang, mereka dikejar oleh 3 mobil penyelidik dengan senapan yang terus dilayangkan pada mereka.
Bahkan sniper handal seperti Woojin dan Daehwi kewalahan dibuatnya.
Berkali-kali mobil mereka ditembak dan dilempari granat membuat pergerakan menjadi lambat meskipun mereka menggunakan mobil anti peluru.
Daniel yang bertugas menghubungi hyungnya sembari membidik ban penyelidik justru goyah.
Ia memikirkan hyungnya, firasatnya tidak bagus.
Daniel terus membidik dengan perasaan campur aduk.
Tembakannya menjadi meleset.
Ia tidak fokus, bahkan melamun di tengah pelarian.
Tiba-tiba sebuah peluru melayang ke arahnya, Daniel baru tersadar dari lamunannya.
"Daniel!!!"
🔫
Note:
Makasih udah baca :)
Vomment juseyoo karena apresiasi kalian buat work ini buat author semangat nulisnya.
Ide buat work ini baru deras jadi mungkin sering update :)
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE [Wannaone]
Mystery / ThrillerSemua ini tentang mereka yang ingin keluar dari kehidupan lama mereka. Dengan berbagai hal rumit yang membayangi kehidupan mereka. ♣Wannaone dark series♣