🎲04🎲

1.6K 268 32
                                    

'That person'

'That person'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+++

Jisung mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan.

Putih..

Tangan dan kakinya terikat dengan tali ke kursi yang didudukinya.

Sebelah matanya tidak berfungsi dengan baik.

Sepertinya karena berusaha melawan tadi, dahinya terkena tembakan mengakibatkan darah segar mengalir hingga membasahi sebagian wajahnya.

Jisung melihat sebuah kaca gelap di depannya.

Tiba-tiba sebuah suara menginterupsinya.

“baiklah, mulai dari mana kita berbicara?”

Jisung hanya menyipitkan matanya.

Ia hapal betul suara ini.

“kenapa kau ada di sana?” tanya Jisung dengan nada tinggi.

Hening sesaat.

“kau ketua sialan, kembalikan Minhyun” kata Jisung menggeram, “dan kami akan pergi”

“Hwang Minhyun harus mati, itu ketentuannya”

“dia keluarga kami, kau jangan macam-macam padanya” ujar Jisung lagi.

Wajahnya menggelap.

Terdengar helaan napas di seberang.

“jika dia tidak mati, kalian bisa mati”

“aku tidak peduli” kata Jisung lagi, “kami akan menghilang dari hadapanmu selamanya, karena itu kembalikan dia”

“kalian memang tidak seharusnya bersama” kata orang itu datar.

“kau tidak tahu apa-apa” kata Jisung emosi.

“kalian hanya bonekaku, berhentilah melawanku”

“kami hanya ingin hidup bersama” Jisung merasakan wajahnya memanas.

Sungguh, rasanya ia sangat cengeng saat ini, “lepaskan kami..”

“tidak ada kebahagiaan tanpa pengorbanan di dunia ini” kata orang itu dengan suara lirih, “ucapkan selamat tinggal padanya”

Air mata Jisung menetes.

“kembalikan Minhyun kami, kaulah yang harus mati!” kata Jisung frustasi.

“jika boneka bisa membunuh tuannya, mungkin itulah kalian”

Dan suara itu tidak terdengar lagi.

🔫

“Sungwoon hyung..Jisung hyung..”

Jinyoung terus-menerus mengucapkannya tanpa henti.

Jihoon yang berada di sebelahnya kemudian memberikan sebuah foto polaroid pada Jinyoung di sela pekerjaannya.

“ingat kenangan yang bagus ketika kau khawatir. Percayalah Sungwoon hyung dan Jisung hyung baik-baik saja, jangan menyerah sekarang” kata Jihoon lalu melanjutkan kegiatannya, meretas sistem musuh.

Jinyoung termenung mendengar ucapan Jihoon.

Perlahan melihat foto polaroid mereka bersebelas.

Cukup bahagia.

Damai dengan cara mereka. 

Jinyoung yang mengingatnya kemudian tersenyum hangat.

Mungkin ia masih berusia 17 tahun.

Masih dalam usia yang sangat labil.

Namun, kehidupan underground yang ia jalani bersama hyung nya mengajarkan arti keluarga.

Bukan keluarga biasa, tetapi keluarga sungguhan.

Di mana mereka merasakan suka duka bersama.

Setiap hari, ia memang harus menyaksikan segala macam bentuk pembunuhan dan penyiksaan.

Disaat yang sama ia menyaksikan kebersamaan yang menghangatkan bersama hyungnya.

Semua itu sukses membuat Jinyoung menjadi manusia yang pantang menyerah.

Ia sangat tahu manis pahit kehidupan bersama hyungnya.

Oleh karena itu, dengan tekad bulat Jinyoung mengambil keputusannya.

Ia akan menyelamatkan keluarganya, apapun yang terjadi.

Langkah kecilnya membawa dirinya pada beberapa senapan laras panjang yang berada di jok bagian belakang.

Ia segera membidikkan senapan tersebut pada seorang penyelidik.

Dorr!!

Dan tembakannya tepat mengenai kepala sang penyelidik.

🔫

Note:

Vomment juseyo <3

Tak usahain update lagi semoga kalo bisa.

Kritik saran juga butuh banget lho :3

Makasih.

ESCAPE [Wannaone]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang