🎲10🎲

1.1K 205 15
                                    


'Oh my gosh'

'Oh my gosh'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+++


Jisung memicingkan matanya.


Sedari tadi ia mengawasi interaksi kedua orang yang tampak akrab di pandangannya tersebut.

Ia perlahan menarik pelatuk selaras panjang itu, hingga..





“lakukan itu, kau akan mati”




Suara itu membuat Jisung berdecak.
Sialan.

“kenapa kau bisa ada disini?”

“hanya perlu pelacak kecil, Tuan Yoon. Kau kurang teliti hingga mudah dicari” kata orang tersebut, datar,

“dan lihat apa yang hendak kau lakukan, itu adalah rekanku”

“aku tidak lagi bekerja padamu” sarkas Jisung.

“masih, selama Minhyun masih ada dipihakku”

“dia tidak dipihakmu, sialan” sahut Jisung tak terima.

“ya, dia akan mati jika tidak dipihakku” ujarnya kemudian tertawa mengejek.

Jisung menghela napas kasar, “kenapa kau bekerja sama dengan para penyelidik?”

“bukan urusanmu, Ketua Yoon”

“jangan panggil aku dengan nama itu” geram Jisung.

“hei, aku sudah berbaik hati mengingatkan kalian pergi karena para penyelidik akan mengikuti kalian, kau lupa?”

“apa?”

“aku menyuruh kalian mundur karena penyelidik hampir sampai di daerah Utara”

“aku tidak tahu hal itu”

“aku mengatakannya pada Jinyoung”

“apa yang kau katakan padanya?”

“aku menyuruh kalian mundur, panyelidik hampir sampai di daerah Utara” katanya lalu menyeringai,

“dia polos sekali, aku mengatakan padanya sekitar 2 hari lagi para penyelidik akan sampai dan Jinyoung percaya begitu saja”

“sialan. Kau yang memberi tahu para penyelidik markas kami"

“kau paham situasinya kan sekarang? Kau masih terlalu ceroboh”

Jisung menatap lelaki itu nyalang, “kami akan menghancurkanmu”

“kau yakin? Bukankah terbalik? Lihat, mereka bahkan masih berjuang begini Ketua Yoon”

Dari handphone tersebut terlihat sebuah pemandangan keluarganya yang tengah berjuang menghadapi musuh.

Masih terkepung.

Kemungkinannya kecil untuk menang.

Jisung menggertakkan giginya, “suatu hari nanti, kau akan menerima akibatnya”







“yah, katakan apa saja yang kau mau, hari ini Jaehyun dan kau akan mati”








Black sialan.

***

“teman-teman, bersiap pada posisi kalian, kemungkinan kalian terluka bahkan mati akan sangat besar, Ong-hyung akan meledakkan mobil ini di sekitar kota”

Kata Jihoon pada teman-temannya satu-persatu di tengah usaha mereka melawan musuh.

Daehwi mengernyitkan dahinya begitu Jihoon mengatakan padanya, “tunggu, apa?”

“bersiaplah” ulang Jihoon, berusaha meyakinkan.

“hyung, ini kendaraan milik kita satu-satunya, kita menggunakan apa setelah ini? Kau yakin menghancurkannya?” tanya Daehwi ragu.

“aku tahu seseorang yang dapat membantu kita, percayalah padaku” kata Jihoon lagi.

Daehwi tampak menimbang.

Sampai akhirnya tersenyum tipis.

“aku percaya pada hyung”

Mata Jihoon melebar.

“ah, baiklah” katanya kikuk.

“hyung, kami semua..percaya padamu..terima kasih..” kata Jinyoung yang tengah terduduk lemas sembari tersenyum.

Jihoon terdiam.

Sungguh, ia ingin menangis.

Keluarganya terlampau sangat percaya padanya.





Jihoon takut...mengecewakan mereka di akhir.




***

Note:

Lama tyda update uhuhu :'>
Kemungkinan update bakal agak lama nih :(
Maap yha soalnya mendekati ujian udah pasti fokus buat belajar.
Fighting myself :')
Tapiiiii
Semoga kalian betah sama work ini ya :3
Vomment kalian make my day loh wkwk
So, jangan lupa tinggalkan jejak guys.
Thank u ♡♡♡♡
-Guanlin's wife


ESCAPE [Wannaone]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang