EPILOGUE

367 27 13
                                    

Hana mengerjabkan mata cepat. Oke diriya belum terlalu terbiasa dikelilingi banyak lelaki tampan sekaligus.

Dia memang MC THE FAN, manusia yang paling dijadikan objek 'iri' oleh mahluk berjenis fansgirl. Sampai mereka sempat mengirimkan hadiah terimakasih berupa baju, bunga, kue yang paling baik mereka sempat mengirimkan foto memalukan Hana, surat kotor, bahkan bangkai tikus-untunglah ini tidak lama, berkat kecekatan Paman Nam. Hana harus berterimakasih lagi nanti, kalau masih ingat.

Tapi hal ini berbeda, saat shooting mereka sama-sama tahu tengah 'berbohong'. Sekarang? Bagaimana Hana bisa meneguk ludah dengan nyaman saat di tatap dengan tatapan kagum? Oh tidak ini terlalu berlebihan, katakanlah ini tatapan tulus.

"Jadi bagaimana menurut Hana-ssi? Manager Bangtan mengeluarkan suara. Tujuh pasang mata lain menatapnya menunggu jawaban Hana.

Hana menghela nafas. "Manager-nim, seharusnya Anda datang sendiri, atau paling tidak bawa satu orang saja yang berkaitan dengan hal ini. Membawa satu keluarga seperti ini, sedikit membuat saya takut." Jujur Hana.

Hana memang sudah kenal dengan semua member dan manager BTS, bukan karena Yoongi, tapi tempat Hana bekerja sebagai Psikolog ini bekerja sama dengan Big Hit, juga beberapa agensi lainnya. Mau tidak mau, Hana berkenalan dengan mereka.

"Saya hanya mengajak V dan RM. Tapi entah kenapa yang lain bisa ikut masuk mobil." Mereka saling menyalahkan, entah kenapa obrolan mereka jadi meleceng kemana-mana.

Permasalahannya sedikit lucu. Berkat popularitas Hana dan BTS yang sama-sama bagus, mereka berdua mendapat undangan untuk mengikuti Variety Show bertema pernikahan yang sedang naik daun. Mereka akan dipasangkan dan menjalankan kehidupan romantis saat menikah. Itu saja. Bahkan kedua pihak belum menerima sama sekali, tapi member bangtan begitu heboh.

"Aku lebih senang jika Suga Hyung yang ikut, bukan aku." Seru V sebal, nada bicaranya terlihat kesal karena suatu alasan.

"Kenapa aku harus repot menggantikanmu." Yoongi menyahut tidak kalah kesal.

Hana mengerjab, apa yang terjadi pada keduanya? mereka seperti sedang menahan emosi dan siap meledak kapan saja.

"Kalau begitu kenapa Hyung kesal padaku saat melihat undangan ini? Hyung tidak suka karena undangannya bukan untuk Hyung kan? Aku kan sudah bilang aku juga tidak tahu kenapa bisa aku yang dipilih, tapi Hyung jadi kesal padaku!"

"Ya! Kapan aku kesal?"

"Hyung kesal karena aku yang akan berpasangan dengan Hana Noona, kan?"

"Kamu pikir aku kurang kerjaan sampai ingin berpasangan dengan lintah jepang itu?" Hana mendengarkan dengan sabar, setidakya Hana mulai mengerti inti kesalahpahaman mereka.

"Ya, Hyung bukannya Hana Noona temanmu?"

"Hana-Noona tipe Hyung."

"Hah, aku tidak mencari perempuan yang mencintai popularitas?" Sinis Yoongi tak terima, emosi Hana juga mulai tersulut tak terima.

"Bukannya Hana Noona yang menyukai Yoongi Hyung?"

"Hana-ssi tidak buta, aku rasa kemarin cuma untuk acara saja."

"Dari mana Hyung tahu itu?''

Member lain kembali ribut entah kenapa kesalah pahaman yang seharusnya bisa diselasaikan dengan cepat jadi berakhir heboh begini. Mereka membahas banyak hal yang intinya meributkan bagaimana kelanjutan acara yang akan diperankan Hana dan V kedepannya, jika Yoongi tidak merestui mereka berdua. Kepala Hana sedikit pening, perut Hana tiba-tiba juga terasa sakit.

"Permisi.." Panggilan lembut Hana tentu saja tidak didengar sama sekali.

"Halo?" Hana mencoba sabar sambil mengusap kepalanya resah.

"YAAA!" Oke Dewi kesabaran yang lama bersarang di badan Hana mungkin sedang jalan-jalan entah kemana. "BISAKAH KALIAN TENANG SEBENTAR?" Hana berteriak sampai tenggorokannya terasa sedikit sakit. Ini mungkin pertamakalinya dia berteriak setelah sekian lama.

Semua orang diruangan terdiam sedikit merasa bersalah ketika melihat Hana yang terbatuk kecil.

"AKU BELUM SETUJU APAPUN DAN KALIAN SUDAH SERIBUT INI? KALAU KALIAN MAU KALIAN SAJA YANG TERIMA." Hana kemudian menatap Yoongi yang juga diam menunggunya bicara. "DAN KAU! AKU TIDAK PERNAH MENCARI POPULARITAS ATAU INGIN MENJADI SELEBRITI! KAU KAN SUDADH TAHU, AKU TAMPIL DI TELEVISI JUGA KARENA TERPAKSA!"

"Noona, maafkan kami, Noona bicara pelan-pelan saja, kami akan mendengarkan." Ujar Jimin khawatir jika Hana benar-benar kehilangan suaranya. Member lain mengangguk pelan membenarkan.

Hana berdehem merilekskan tenggorokannya yang sakit. "Terimakasih, juga maaf sudah membuat kalian kaget." Hana kembali menguasai dirinya. Dewi kesabaran sudah pulang dari acara cuci mata.

"Saya tidak pernah ingin menjadi selebriti, sejak awal keinginan saya adalah membantu orang lain yang mempunyai masalah. Meski dalam undangan itu saya harus berpasangan dengan Yoongi, pun, saya tetap menolak, Taehyung. Karena sejak awal ini bukan ranah saya."

Hana tersenyum meyakinkan setiap orang. "Kalau Taehyung merasa cocok, kamu bisa menerimanya, siapapun pasanganmu nanti, saya yakin kamu bisa melakukannya dengan baik."

Sambil menahan sakit, Hana memperhatikan satu persatu orang yang mengangguk hikmat, membenarkan ceramah singkat. Maagnya kambuh disaat yang tidak tepat.

"Oke sebelum jam istirahat Hana benar-benar habis, dia perlu makan." Tanpa melihat tatapan kebingungan yang lain, Yoongi menarik lengan Hana keluar ruangan.

"Kita cari makanan gratis di tempat Bibi Na." Putus Yoongi sambil memberikan saputangan pada Hana. "Pakai itu, kalau tidak mau bedakmu luntur."

Hana seakan baru mengerti menganggukkan kepala yakin. Pantas saja Maagnya kambuh, jam makan siangnya diganggu rombongan lelaki tampan. Hana menggunakan saputangan untuk mengelap keringat dingin di dahinya sambil menggerutu sebal.

"Dasar Tsundere. Asal kamu tahu, alasanku capek-capek pindah ke Korea, untuk memenuhi janji tak penting itu. Aku sedikit menyesal membuat janji aneh itu." Hana mulai berprilaku seperti perempuan Tsundere juga, anggap saja dia terjangkit Yoongi.

"Kamu yang bodoh, kenapa mau? Dasar perempuan alay." Yoongi menjulurkan lidahnya.

"Ya Tsundere!"

Sudahlah, Hana tidak akan berharap Yoongi melakukan hal romantis, berharap Yoongi berkata lembut menjelaskan maksud baiknya saja, sama dengan berharap menara miring Pisa pindah ke Jepang. Mustahil.

Tugas Hana hanya memenuhi janji bodohnya saat gelap mata karena jatuh cinta. Itu saja.

...
STORY 1
SERI BANGTAN LOVE STORY
END



Love Scent In Winter (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang