Azfar #8 Hujan

13.6K 634 5
                                    

Azka menuruni tangga dan melihat perempuan yang masih terpejam dengan mulut menganga di sofa kesayangannya.

Cantik tapi kebo. Jorok pula. Azka membatin dan mendekati Fara yang masih tertidur pulas.

"Oy kebo!" Azka berteriak tepat di telinga Fara dan sontak membuat perempuan itu terbangun dari alam mimpinya.

Fara terbangun dan membuat kepalanya membentur kepala Azka yang tadi berteriak pada telinganya. Imbalan yang setimpal setelah menganggu mimpi indah seseorang.

Mereka meringis sambil mengelus dahi mereka masing-masing.

"Sakit!" Fara meringis mengelus dahi mulusnya.

"Lo gak bisa bangun lebih pelan apa?! Cewek kasar banget." Azka berteriak dengan tangan yang juga mengelus dahinya.

"Lo sih main teriak-teriak di telinga orang! Ganggu tau gak!?"

"Lo kebo!" balas Azka menatap tajam Fara dan beranjak pergi dari sana.

Fara hanya mendengus kesal lalu turun dari sofa dan melangkahkan kakinya pergi ke dapur. Ia lalu mengambil gelas dengan kasar dan menuangkan air putih mengisi gelas itu hingga setengahnya. Setelah itu ia meneguknya hingga habis tanpa sisa.

"Seharusnya lo kumur-kumur dulu." Azka berceletuk dan duduk di sofa sembari menyalakan tv, "Bisa-bisa gelas gue bau.

"Lo kira mulut gue apaan!" teriak Fara dari dapur.

Azka diam tak mau lagi membalas perkataan Fara. Karena ia tahu jika diteruskan tidak akan ada habisnya.

"Buruan anter cucian ke laundry kalo gak mau gue laporin ke kepsek sekarang juga." ucap Azka dengan nada pelan tapi terdengar seperti ancaman bagi Fara.

Fara yang kalah telak itu pun langsung melangkah dengan menghentakkan kakinya keras karena kesal.

"Baju kotornya udah gue taruh di depan kamar mandi!" Azka berteriak pada Fara yang sudah pergi menuju kamar mandi.

Setelah mengambil semua baju kotor milik Azka ia lalu meletakkannya di depan pintu keluar dan kembali berbalik memasuki rumah.

"Kok balik lagi?" tanya Azka melirik Fara yang kemudian mengambil tasnya.

"Gue mau pulang dulu buat mandi." Jawab Fara dan melangkah pergi.

"Kenapa harus pulang? Emang kamar mandi gue kenapa? "Azka mengangkat sebelah alisnya dan berbalik menghadap Fara.

Fara menghentikan langkahnya, "Serem." Jawabnya singkat.

"Lo pikir rumah gue berhantu?"

Fara berdecak dan membalikkan badannya, Lo yang lebih serem dari hantu! ketusnya lalu segera pergi dari sana juga membawa dua kantong plastik penuh berisi pakaian kotor Azka.

Azka mengerutkan dahinya tak mengerti maksud dari perkataan Fara tadi. Azka memang lah hanya pria tulen yang sangat polos dan hanya materi pelajaran yang terisi dalam otaknya.

Ia pun melanjutkan menonton televisi tanpa memikirkan perkataan Fara lagi. Bukanlah hal penting baginya memikirkan sesuatu yang tak ia pahami dari ucapan Fara.

__^^__

Fara menoleh melihat keluar jendela rumahnya sembari mengeringkan rambutnya. Langit terlihat gelap dengan awan abu-abunya yang sangat pekat dan tebal. Bahkan cahaya matahari sudah tak terlihat lagi. Padahal ini masih pukul satu siang.

Fara membenci mendung. Fara benci hujan. Dan Fara takut petir.

Kenapa harus sekarang mendungnya sih, gerutunya dan duduk di pinggiran kasurnya sembari menekan-nekan ponselnya.

AZFAR ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang