Fara membuka tirai jendela dan menatap keluar jendela rumah sakit. Ia menatap langit cerah dengan beberapa awan di sana. Dengan jarum infus yang masih menempel di tangannya.
Ia mendorong infus stand menuju sofa yang berada di samping jendela sambil menatap layar ponselnya yang sudah beberapa minggu belum ia nyalakan.
10 Panggilan tak terjawab. Begitulah yang terlihat pertama kali di layar ponselnya.
Ia mmebuka notif tersebut dan melihat beberapa nama dari panggilan tak terjawab itu.
Nabil (3)
Keysha (4)
Nomor tak dikenal (3)
Fara mengernyitkan dahinya melihat nama-nama yang asing baginya. Selain panggilan tak terjawab, notifikasinya juga penuh dengan pesan di Line nya.
Nabil : "Fara lo dimana? Kenapa ga sekolah?"
Keysha : "Lo sakit?"
Nabil : "Far!"
"Fara!"
"Fara plis cepet jawab ya"
Keysha : "Ini uda hari ke 4 belum ada kabar tentang Fara, apa kita coba cari tempat tinggal dia?"
Kedua nama yang menurut Fara asing itu terus membicarakannya selama sepekan hingga hari ini. Ia keluar dari room chat grup itu dan membuka room chat lainnya.
Azka Zahid : "Oy, lo dimana?"
"Lo bawa kabur baju-baju gue hah?"
"Ga lucu bercandanya ini uda 5 hari lo sembunyi dimana?!"
Fara semakin mengernyitkan dahinya tak paham. Kemudian notif lainnya muncul di layarnya.
Syarif : "Sudah bangun?"
Kali ini kernyitan di dahinya berganti dengan tarikan di bibirnya. Ia tersenyum hanya membaca pesan berisi pertanyaan dua kata itu.
Dengan cepat Fara membuka room chat dan membalas pesannya.
Fara : "Sudah, kakak mau mampir ke sini?"
Syarif : "Ya kalau kamu mengizinkan"
Fara : "Haha, memangnya aku siapa melarang orang datang ke rumah sakit"
Syarif : "Kali saja kamu lagi ingin sendiri"
Fara : "Astaga alay banget, apa aku keliatan alay begitu?"
Syarif : "Meluangkan waktu buat diri sendiir itu bukan alay, Fara."
Fara : "haha, iya iya aku paham, aku tunggu es krim coklatnya, kak"
Syarif : "Iya nanti pulang sekolah aku mampir ke sana"
Dan obrolan pun berakhir saat itu juga. Selang lima belas menit kemudian ponselnya berdering. Nama asing itu muncul di layar ponselnya.
Azka Zahid memanggil.
Fara lebih memilih menjawabnya daripada terus menghindari masalah ini. Kemudian terdengar suara yang entah kenapa terasa tidak asing baginya.
"Bisa-bisanya lo baca pesan gue tapi ga bales!" sebuah ucapan dengan intonasi tinggi terdengar dari speaker ponselnya.
"Maaf, mungkin kamu salah nomor atau salah orang," jawab Fara dengan sesopan mungkin.
"Hah?! Lo lagi pura-pura biar bisa lari dari masalah yang lo bikin ya?"
Fara kembali mengernyitkan dahinya kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZFAR ✔️
Teen Fiction"Kamulah yang sebelumnya sangat aku benci, kamu yang sekarang telah membantu mengubah diriku, kamu yang saat ini dan nantinya aku inginkan" -Farrata Agnia "Kamu ,perempuan kedua yang sebelumnya sangat aku benci, kamu perempuan kedua yang mampu mengu...