Azfar #2 Lo Lagi!?

14.8K 760 14
                                    

Fara terbangun dari mimpi-mimpi indahnya. Pagi ini ia bangun lebih pagi dan berniat untuk tidak terlambat ke sekolah barunha. SMA yang kata papanya tidak jauh dari tempat tinggalnya saat ini. Seragam yang kemarin supirnya berikan padanya masih terlipat rapi di atas sofa.

Setelah membersihkan tubuhnya dan mengeringkan rambutnya, ia mulai memakai seragamnya dengan hati-hati. Fara sangatlah ceroboh. Saat di sekolah pertamanya dulu, sudah tak terhitung berapa kali ia mengganti seragamnya karena sobek.

seragamnya aneh banget deh. Kaya seragam yang sering gue liat di drama jepang aja. Fara membatin sembari bercermin menatap tubuh seksinya.

Semua barang yang ingin ia bawa ke sekokah sudah ia masukan kedalam tasnya. Hari ini Fara tidak membawa buku atau alat sekolah. Karena menurutnya, hari pertama tidak mungkin ada kegiatan pembelajaran jadi isi tasnya hanyalah alat make up, ponsel, earphone dan permen karet kesukaannya.

"Nah, udah siap," Fara melirik jam tangan yang melingkar indah di tangan kanannya lalu berseru, "Anjir! udah jam setengah tujuh!" Fara segera berlari ke arah lift sambil merapikan sepatunya yang tadi ia pakai dengan sembarang.

Fara menunggu lift terbuka dan melihat sekitar koridor. Matanya tak sengaja melihat sebuah pintu di seberang rumahnya, seingatnya setibanya di apartemen kemarin, tidak ada pintu di sebrang pintu rumahnya. Saat memasuki lift dan akan menutupnya, tiba-tiba tangan kekar menghalangi pintu lift yang akhirnya membuat pintu itu kembali terbuka. Fara yang terkejut sontak mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa pemilik tangan kekar yang berhasil menghalangi pintu lift itu.

"Heh! Lo!" teriak Fara membelakkan matanya menunjuk cowok yang berdiri di hadapannya dengan raut wajah yang sama terkejutnya.

"Lo!" teriak cowok itu juga menunjuk Fara.

"Tunggu-tunggu.. Lo kok bisa ada di lantai ini juga?" tanya Fara menatap cowok itu yang ternyata adalah cowok yang di tabraknya waktu itu.

"Apartemen gue di sini, Seharusnya itu yang gue tanyain ke lo." Ujar Azka masih berdiri di depan pintu lift, "Tunggu, jangan bilang penghuni 2135 itu lo?," Azka menautkan alisnya.

"I..Iya! itu emang gue, Kenapa?! Masalah?!" Fara mendongak dan menatapnya dengan mengangkat alisnya.

Azka tak menjawab selain decihan lalu memasuki lift dan membuat Fara menjauh menjaga jarak darinya.

Fara mendengus kesal laku bersidekap dan membuang muka menatap ke arah lain.

Tak lama pintu lift terbuka. Saat hendak melangkah keluar, Azka tiba-tiba melangkah dengan lebar dan menghentakkan kakinya keras membuat Fara tersentak dan mundur. Tanpa menoleh sedikit pun Azka pergi dengan langkah lebar meninggalkan Fara yang masih terkejut.

"Sialan! Awas aja lo nanti," Fara meremas roknya sebal. Ia pun keluar dari lift dan melangkah dengan kaki yang juga di hentakkan karena kesal.

Ia celingak-celinguk mencari mobol milik supid pribadinya. Setelah melihatnya, ia bergegas menuju mobilnya dan masuk dengan perasaan penuh amarah. Tak hayal pintu mobil itu menjadi korban kekesalannya.

"Non, ada apa?" tanya pak Amar -supir pribadinya yang melihat Fara berbeda dari kemarin.

Fara tak menjawab lalu ia menghela napas kasar. "Gak kenapa-kenapa pak, yang cepet ya pak hampir telar soalnya," jawab Fara.

Amar hanya mengangguk dan menginjak gas mobilnya menambah laju mobilnya sesuai perintah Fara.

Setelah di bawa ngebut oleh supirnya, kini mereka sudah sampai di tempat tujuan. Fara keluar dari mobilnya dengan mata membulat dan mulut menganga menatap sebuah gedung besar yang akan ia sebut sekolah mulai saat ini. Sangat jauh berbeda dari sekolah-sekolah di kotanya. Semangat belajarnya tiba-tiba muncul meski hanya sedikit. Tapi seoerti biasa lebih banyak bersenang-senang yang ia pikirkan saat ini.

AZFAR ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang