Azfar #6 Gorila

12.8K 655 5
                                    

Azka duduk di sofa dengan TV menyala tapi pandangannya lebih tertuju pada ponsel di tangannya. Perhatiannya lebih terfokuskan pada group chat dengan kedua temannya. Lebih tepatnya membaca ocehan kedua sahabatnya itu.

GC ATLET TANGFAN

4 participants.

Gian Aditya : Gimana ka? Lo beneran absen selama sebulan?

Farel Raynar : Hebat tuh orang yang bikin lutut lo retak, setau gue atlet renang itu kakinya kuat seperti baja.

Azka Zahid : "Y. " 3 reads

Farel Raynar : "Y apaan anjir -_-."

Azka Zahid : "Dia hebat." 3 reads

Gian Aditya : "Nih anak nape dah. Singkat banget balesnya ,Keyboard lo rusak?"

Azka Zahid :"G." 2 reads

Gian Aditya : "Kampret!. Serah lo deh!"

Farel Raynar :"Terus apa yang lo lakuin ke orang itu?"

Azka Zahid : "G ada. Baru gue maafin aja, lagian gak sengaja juga."

Farel Raynar : "Ah banci lo gak usah sok baik."

Gian Aditya : "Azka gak kayak lo yang apa-apa harus balas dendam,"

Farel Raynar :"Ini beda kasus, man! Retak, lututnya retak, gak segampang itu juga yang namanya memaafkan,"

Gian Aditya : "Apa salahnya saling memaafkan."

Farel Raynar :" sekarang bukan hari raya idul fitri,"

Gian Aditya : "apa saling memaafkan harus di hari raya?"

Farel Raynar : "AH sudahlah! Iya deh iya lo menang gue salah."

Gian Aditya : "Btw, temen lo ilang lagi. Ah udahlah, gue mau tidur aja, capek seharian belajar.

Farel Raynar :"Eh Ka, barusan gue ke Swalayan ikut mama gue, terus gue liat cewek perebut kursi kantin waktu itu lagi belanja, trollinya hampir penuh juga dia sendirian,"

Gian Aditya : "Ada apa lo tiba-tiba ngomongin tuh cewek?"

Farel Raynar :"Gak papa, tapi kalo diliat lagi dia manis juga ya,"

Gian Aditya :"Lo kira gula, manis,"

Farel Raynar :"Dasar jomblo perjaka!"

Azka menekan tombol power ponselnya membuat layarnya berubah menjadi gelap. Ia lalu mendesah pelan, Pengin belajar, pengin berenang, gumannya sebelum menjatuhkan tubuhnya pada sofa empuk itu.

Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka. Dengan cepat Azka kembali duduk tegap dan menyalakan ponselnya. Menatap layar ponsel seolah sedang sibuk memainkan ponselnya, padahal ia hanya menggulir layarnya pada room chat dengan kedua temannya.

Fara yang tak peduli dengan keberadaan Azka, berjalan santai menuju dapur dan meletakkan beberapa kantong plastik di atas meja.

"Darimana?"padahal ia sudah tau dari Farel jika Fara pergi ke swalayan.

"Belanja gantiin bahan yang kemarin,"

"Oh. Nanti gue ganti uang belanjaannya."

"Gak usah."

"Harus."

"Gak usah ngeyel amat sih."

Azka menatap tajam Fara yang masih sibuk memasukkan belanjaannya ke dalam kulkas.

"Jangan natap gue dengan tatapan seperti itu atau gue patahin lagi kaki lo." ucap Fara sarkas.

"Ck, terserah, gue juga bisa aduin ke kepala sekolah. Gak cuma gak sengaja tapi lo berencana ngelakuin kejahatan."

AZFAR ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang