Apa punya temen itu kewajiban? Gue gak butuh temen yang hitz atau apalah. Gue cuma mau temen yang gila-gilaan karena sikap konyolnya.
-Farrata Agnia.Fara duduk di sebelah Azka yang sedang asik menonton acara Reality Show di layar televisi. Langit sudah gelap dan Fara masih belum juga kembali ke apartemennya. Karena ini masih waktu ia merawat Azka.
"Nih, Kenapa dua temen lo itu gak jengukin lo?" tanya Fara masih menatap Azka yang fokus.
"Harus?"
"Ya enggak sih. Tapi kan biasanya kalo cowok gitu. Jengukin temennya yang lagi sakit terus main bareng gitu,"
"Gue yang ngelarang mereka buat ke sini."
Fara mengernyitkan dahinya, "Aneh. Padahal biasanya gitu," ucap Fara dan menoleh menatap televisi.
"Mereka berisik" Azka berceletuk sembari memakan kacang almond yang di pegangnya.
"Terus kenapa lo temenan sama mereka?" Fara kembali menoleh pada Azka yang kini sibuk mengunyah.
"Gue sih gak mau temenan sama mereka." Azka kemudian memasukan dua biji kacang almond ke dalam mulutnya, "Tapi mereka aja yang selalu deketin gue." Lanjut Azka sembari mengunyah.
Fara hanya ber-oh ria dan mengangguk pelan, "Iya sih ya. Aneh banget mereka mau temenan sama lo." Fara berceletuk yang akhirnya mendapat tatapan tajam dari Azka.
Azka kembali menatap televisi, "Lo sendiri gak punya temen kan. Sampe bisa berurusan sama Aresh juga." Ketus Azka.
Fara berdecak sembari memutar bola matanya malas, "Sebenernya gue juga berpikiran sama seperti lo. Temen itu berisik. Mereka juga bisa aja jatuhin lo kapan pun mereka punya kesempatan. Lalu ninggalin lo yang udah terjatuh." Ucap Fara dengan wajah datarnya.
"Hmm. Jadi lo gak punya temen ya. Pantes lah, sapa juga yang mau temenan sama cewek ngeselin kayak lo." Ketus Azka.
Fara mendengus kesal dan menatap Azka yang tetap fokus menatap lurus pada layar televisi.
Berapa menit kemudian Azka berdiri dan berjalan mendekati meja di dekat televisi. Azka mengambil buku tulis dan membuka bagian tengahnya. Ia kemudian menarik dua lembar kertas sekaligus.
Azka juga mengambil bolpen di dekat buku tadi dan kembali ke tempat duduknya. Fara melihat Azka tengah sibuk menuliskan sesuatu pada secarik kartas di atas meja. Saat hendak mengintipnya Azka langsung menutupinya dengan lengan kirinya. Fara mendengus kesal lalu bersidekap dan melihat ke arah lain.
Setelah itu Azka memberikan selembar kertas pada Fara. Di kertas itu ertulis semua hal yang harus di lakukan Fara selama merawat Azka.
Mulai dari membuat sarapan dan makan siang untuk Azka, pulang sekolah Fara juga harus ke apartemen Azka untuk membersihkan apartemen Azka, setiap seminggu sekali mengantar dan menjemput cucian di Laundry. Semuanya tertulis di kertas itu."Kapan waktu gue buat istirahat?" tanya Fara menatap Azka yang melihat lurus ke depan.
Azka menoleh pada Fara, "Kalo malem lah. Terus kan waktu sitirahat di sekolah bisa tuh" ucap Azka dengan mengangkat alisnya.
Fara menghembuskan napas pasrah sembari menutup matanya.
Azka mematikan televisi lalu berdiri dengan bantuan tongkatnya, "Udah malem. Sana pulang" Ucap Azka lalu berjalan ke arah tangga.
Fara menatap Azka yang terlihat sangat kesusahan menaiki tangga. Mungkin hatinya yang sedikit tergerak Fara pun berdiri dan berjalan mendekati Azka.
Azka yang melihat Fara berjalan mendekatinya pun terkejut. Ia takut Fara akan menubruknya lagi.
"Mau apa lo?!" bentak Azka yang mungkin masih memiliki rasa trauma.

KAMU SEDANG MEMBACA
AZFAR ✔️
Fiksi Remaja"Kamulah yang sebelumnya sangat aku benci, kamu yang sekarang telah membantu mengubah diriku, kamu yang saat ini dan nantinya aku inginkan" -Farrata Agnia "Kamu ,perempuan kedua yang sebelumnya sangat aku benci, kamu perempuan kedua yang mampu mengu...