11. Sleep Tight

2.8K 346 74
                                        

Semenjak kejadian Kyungsoo yang mabuk waktu itu, hubungan Sehun dan Kyungsoo masih kaku. Perang dingin masih terjadi. Kyungsoo sebenarnya sudah jengah dan ingin segera mengakhiri ini semua. Sebenarnya Sehun itu sudah ada pergerakan tapi Kyungsoonya saja yang masih belum terima. Setiap hari Sehun datang ke rumahnya, mengekor kemanapun Kyungsoo pergi. Membawakan makanan kesukaan Kyungsoo walaupun masih harus mendapat sikap cuek Kyungsoo, Sehun nyatanya tidak menyerah.

Seperti hari ini, Sehun duduk di ranjang Kyungsoo dengan nyaman. Memainkan ponselnya sesekali memandang Kyungsoo yang memunggunginya sedang belajar. Sehun sudah mirip orang bodoh. Bagaimanapun dicueki itu bukan hal yang menyenangkan bahkan sangat menyebalkan. Tapi Sehun sadar diri ini salahnya. Kyungsoo berdecak ketika melirik Sehun yang seakan sibuk dengan ponselnya. Padahal sebenarnya Sehun hanya sedang scroll timeline instagramnya kemudian mengecek aplikasi chatnya. Berulang seperti itu. Kyungsoo menaruh pensilnya di meja dengan kasar. Menciptakan bunyi yang cukup keras hingga Sehun yang tadi menunduk kini mendongak. Menatap Kyungsoo yang mengangkat wajahnya dari buku tapi tidak melihat ke arahnya. Kyungsoo menoleh dengan wajah kesal yang kentara sekali.

“Oppa ayo kita sparring” katanya kemudian berdiri dan beranjak ke kamar mandi setelah meraih seragam taekwondonya.

Sehun melongo di tempatnya, tapi kemudian ia tersenyum. Kalau memang dengan ini mereka berbaikan Sehun sih tidak keberatan. Dia hanya perlu sedikit mengalah sehingga Kyungsoo tidak terluka. Ya, walaupun dia harus siap jika terkena pukulan Kyungsoo yang ia tahu tidak main-main. Intinya Sehun sih siap babak belur asalkan setelah ini mereka berbaikan.

~ SleepTight~

Kyungsoo memang serius soal taekwondonya menjadikan sang appa mengabulkan permintaanya untuk punya tempat latihan di rumah beserta area tandingnya juga. Bahkan Kyungsoo punya pelatih sendiri. Dan seperti sudah direncanakan Kyungsoo, hari ini memang jadwalnya bertemu sang pelatih.

Kyungsoo sudah di area tanding saat Sehun datang dengan ekspresi datar andalannya. Kyungsoo melempar seragam ke arah Sehun yang ditangkap dengan satu tangan. Kyungsoo bahkan cuek-cuek saja saat Sehun sudah berganti pakaian dan bergabung dengannya untuk pemanasan.

Sang pelatih menjadi wasit dalam sparring kali ini. Kyungsoo dan Sehun sudah berdiri berhadapan. Kyungsoo menarik salah satu ujung bibirnya, menyeringai. Sehun hanya tersenyum maklum dan menghela nafas. Nyatanya ekspresi itu gagal menurut Sehun dan membuat Kyungsoo nampak aneh. Kyungsoo itu hanya cukup melihat dengan mata bulatnya yang lebar sebenarnya sudah memperlihatkan betapa galaknya gadis ini. Tidak usah menyeringai.

Keduanya saling membungkuk, sebelum sang wasit mengangkat tangannya untuk memulai pertandingan. Mereka bersiap dengan kuda-kudanya, dan Kyungsoolah yang menyerang terlebih dahulu. Kakinya menendang ke tubuh bagian atas Sehun namun Sehun berhasil menghindar dengan menundukkan tubuhnya. Perlu diketahui taekwondo 60% menggunakan kaki sementara karate 60% menggunakan tangan untuk menangkis dan memukul. Itulah kenapa Kyungsoo jago sekali menendang.

Beberapa kali serangan Kyungsoo berhasil ditangkis dan dihindari oleh Sehun. Tapi Sehun tidak balas menyerang hal itu rupanya membuat Kyungsoo bertambah kesal.

“Oppa!! Hosh seriuslah! Hosh hosh” di sela-sela mengatur nafasnya Kyungsoo berteriak kepada Sehun. Sehun hanya mengangkat bahunya acuh. Keduanya sudah sama-sama berpeluh.

“Ck” Kyungsoo melakukan lompatan dan mengarahkkan kakinya ke arah Sehun, namun Sehun menahannya yang justru membuat tubuh Kyungsoo jatuh ke atas matras dengan kaki masih di genggaman tangan Sehun.

Hunsoo LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang