1. Iam Here

7.3K 438 49
                                    

Note : huruf italic = flashback

Semuanya masih nampak sama. Tidak ada yang berubah. Hanya musim yang berganti, musim gugur. Angin kecil yang mampu menerbangkan helaian surai gadis yang sedang menunduk. Merapatkan mantel merahnya dan menyembunyikan tangannya di kedua sakunya.

Gadis itu mendongak, memandang jauh ke depan. Di jalanan di depannya yang masih saja ramai dengan wisatawan. Bergandengan mesra, tertawa ringan dan ada juga yang berkejaran beriiringan. Gadis itu tersenyum, menghasilkan bentuk hati yang hampir sempurna.

Suara anak-anak dan keluarga kecil yang tak luput dari mata bulatnya. Harapannya, mimpi-mimpinya memiliki itu semua. Keluarga miliknya sendiri bersama yang tercinta. Menerawang jauh hingga tidak sadar seseorang sudah berdiri di depannya. Sosok itu tersenyum manis menatap sang gadis. Menyendu ketika tatapannya juga tertuju pada objek yang gadis itu lihat. Obsidian mereka bersua sepersekian menit dan menghasilkan tarikan sudut bibir dikeduanya.

Tersenyum cukup lama hingga pipinya nyeri dan matanya berkabut. Sungguh, hanya sosok di depannya ini yang membuatnya seperti ini.
Tangan besar itu meraih jemarinya menggenggamnya erat. Gadis itu membalasnya dan mereka berjalan beriringan.

Menuju loket dan kemudian masuk ke dalamnya. Seoul Aquarium. Mereka masih berjalan dengan tangan saling bergenggaman erat tanpa ada yang berniat berbicara.

"Kau kedinginan?" suara beratnya mengalun terasa begitu menyenangkan di telinga gadis itu.

"Tanganku memang selalu dingin" jawab sang gadis.

"Sejak kapan? Biasanya tanganmu selalu hangat tidak peduli musim"

"Entah"

Jawaban terakhir sang gadis kembali membuat suasana hening. Mereka memandang ikan-ikan yang berenang beriringan dengan senyuman yang kadang nampak. Bukan senyum dipaksakan. Senyuman penuh kelegaan.

"Soo-ie"

Gadis itu meremang, mengatur degup jantung yang tak pernah berubah jika panggilan itu keluar dari pria jangkung disebelahnya.

"Soo-ie"

"Maaf terlambat" kata Sehun sambil mengusak rambut Kyungsoo. Mencubit pipi chubbynya dengan lembut menghasilkan cemberut yang justru membuatnya semakin imut.

"Jangan tunjukkan wajah seperti itu" protes Sehun.

"Wae?" jawab Kyungsoo sambil membawa mereka memasuki aquarium.

Saat mereka sudah di dalam dan keadaan kondusif Sehun membawa Kyungsoo merapat padanya.

"Akan semakin susah untukku"

"Oppa pikir oppa saja yang susah? Aku jugaa. Rasanya ingin mati"

"Kau ini mudah sekali mengucap soal kematian"

"Biar saja, daripada tidak dengan oppa lebih baik begitu" gerutu Kyungsoo membuat Sehun yang masih mendengarnya mengeratkan genggamannya.

"Baiklah, setelah dari sini kau ingin pergi kemana? Hari ini aku milikmu" Sehun tersenyum menatap manik bulat yang redup itu lembut.

Hunsoo LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang