Bab. 12 (Revisi)

5.8K 261 3
                                    

Hallo Berli kembali, maaf ya agak lama up datenya

Sebelumnya, Berli mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa untuk yang menjalankannya, semoga puasa kalian semua lancar-lancar sampai hari -H

Warning 21+ ya

Mohon yang belum 21+ ini tolong di skip aja

Ada beberapa bacaan yang sedikit Hot .......disini

Lalita terisak. "Sir....!!", kenapa anda membantu saya. Sebenarnya apa alasan anda mengikuti saya ke Sukabumi, apa yang anda inginkan dari saya?. Uang yang ada bayarkan pada Bambang, bagaimana bisa saya melunasinya?. Itu uang yang sangat banyak Lalita menatap Lardo putus asa. "Pertanyaan bertubi-tubi ditanyakan Lalita karena masih tidak mengerti dengan semua yang dilakukan Lardo padanya, semua kedekatan fisik yang Lalita terima semakin membuatnya bingung

Lardo menatap tajam Lalita, ini bukan waktunya untuk menjawab semua pertanyaan mu Lalita. Kita harus membawa Rita ke rumah sakit. "Rita memerlukan penangan medis secepatnya".

Lardo mengeraskan rahangnya, melihat keadaan Rita yang tampak sangat mengenaskan. Seluruh wajah Rita penuh lebam membiru. Sebenarnya hal  mengerikan seperti apa yang dialami wanita itu.

Masuklah ke mobil aku akan mengantarmu ke rumah sakit.

Lalita mengeleng, saya sudah sangat merepotkan anda, mulai dari sini saya yang akan mengurus saudari saya. Terima kasih banyak sir, ini Lalita mengeluarkan tiga buku tabungannya menyerahkan pada Lardo, saya berjanji saya akan mencicil hutang saya pada anda.
Bagaimanapun caranya.

Lardo mengeram, menatap Lalita dengan tatapan dingin. Jangan keras kepala Lalita dan aku tidak membutuhkan uangmu. Kau bisa menyimpannya desis Lardo dengan penuh tekanan. Menarik Lalita masuk kedalam mobil. Toyo angkat Rita ke dalam mobil. Lakukan dengan hati-hati Lardo mengingatkan sopirnya.

Lalita tidak berani menatap Lardo. Lalita memilih diam dan memandang ke luar jendela.

"Setelah diam cukup lama. Akhirnya Lardo bertanya. Sebenarnya apa yang terjadi dengan Rita?"

Lalita menoleh, aku tidak tahu persis apa yang terjadi. Semenjak menikah aku dan Rita memang jarang berkomunikasi, hanya sesekali saja bertukar kabar melalui chat, seingat ku hubungan mereka masih baik-baik saja sampai beberapa bulan yang lalu. Itu yang dikatakan Rita dalam chatnya. Sebelum tiba-tiba mas Bambang meneleponku kemarin malam.

Mereka kembali diam selama perjalanan ke rumah sakit. Lalita dan Lardo memilih diam menyibukkan diri dengan pikiran mereka masing-masing.

Lardo pergi menemui Gunawan Direktur rumah sakit

Sedang Lalita mengikuti dokter dan perawat yang membawa Rita ke ruang pemeriksaan.

"Maaf bu!!", anda tidak boleh ikut masuk, seorang perawat menghentikan Lalita yang ingin ikut masuk kedalam ruangan perawatan, ibu silakan tunggu di luar.

"Duduk", perintah Lardo, berjalan bolak-balik seperti itu tidak ada gunanya. Rita sudah berada di tangan yang tepat, kita tinggal menunggu hasil pemeriksaan dokter.

Seorang perawat membawakan Lardo segelas kopi yang masih mengepul dan segelas teh hangat.

Lardo menyodorkan teh hangat pada Lalita. Teh hangat, minumlah. Kau membutuhkannya

Lalita mengeleng

Lardo menatap kesal Lalita. Aku tidak menawari mu. Aku memerintah mu untuk meminumnya dan kau tidak punya pilihan selain meminumnya.

Lalita My Love(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang