Bab. 18 (Revisi)

6K 214 3
                                    

Hallo semuanya, ketemu lagi sama Berli

Walau sedikit sedih Berli minta koment dan vote dari kalian tetap aja ngak ada yang mau komentar, tapi apa daya Berli tetap akan menyelesaiakn Lalita My Love karena dulunya cerita ini sudah pernah Berli ketik sampai tamat

Warning 21+

Anak kecil dilarang baca, banyak adegan hots nya

Selamat Membaca

Liam membawa tiga pria dewasa yang sedang mabuk berat. Sedang Max sengaja ditinggalkannya di club karena memilih menginap di kamar salah satu club untuk menghabiskan malamnya. Liam harus mengantar Ramond terlebih dulu selanjutnya Dante dan yang terakhir Lardo. Entah apa yang terjadi pada ketiga bajingan ini, tidak seperti biasanya Lardo dan Dante sangat jarang minum sampai teler, kecuali Max dan Ramond yang masih mudah.

Kemana Robi orang kepercayaan Lardo, tidak biasanya Lardo berpergian tanpa didampingi Robi. "Liam menghela napas!,

Liam harus memapah Lardo sampai ke apartemennya. "Tuan muda!", Subi membuka pintu dan pendapati Lardo yang tampak tidak sadarkan diri karena mabuk.

Liam membantu Subi memapah Lardo ke kamar.

"Kenapa tuan muda banyak minum hari ini?", tanya Subbi pada Liam

Liam mengeleng, saya tidak tahu bi, bukan hanya tuan Lardo saja, Ramond dan Dante juga minum sampai mabuk.

"Sampai disini saja sir, biar saya yang membawa tuan Lardo masuk kedalam kamar".

Liam mengernyit, apa bi Subi kuat memapah tuan Lardo masuk ke dalam kamar.

"Saya bisa sir, terima kasih sudah membawa tuan Lardo pulang. Subi memapah Lardo masuk kedalam kamar, meninggalkan Liam yang bingung, tidak sepeti biasanya pikir Liam.

Subbi kepayahan mempah tubuh besar Lardo sampai ke dalam kamar. Subi menghentikan Liam sampai di depan pintu kamar Lardo karena tidak ingin Liam melihat Lalita yang sedang tidur di ranjang Lardo. Bagaimanapun Subi harus menjaga privasi tuan mudanya. Subi tidak ingin keesokan harinya Lardo memarahinya karena membiarkan Liam melihat keberadaan Lalita.

Lardo memegangi kepalanya yang terasa sakit, shit mambuk memang selalu membuat dirinya merasakan sakit kepala. Lardo turun dari ranjang, mengernyit karena tidak menemukan Lalita di ranjangnya, kemana perginya Lalita sepagi ini. Ya meskipun bangun dalam keadaan mabuk, Lardo selalu bangun cukup pagi, yaitu pukul 05.00Wib pagi setiap harinya.

Sambil memegangi kepalanya yang sakit, Lardo menatap kamarnya mencari Lalita. Kenapa Lalita tidur di sopa?", Lardo mendekati sopa dimana Lalita sedang terlelap, membawa Lalita dalam gendongannya dan membaringkan Lalita keranjang besar miliknya. Lardo mengecup lembut kelopak mata Lalita, mengendus leher Lalita, menyesapnya lembut.

"Shit", maki Lardo, tidak bisa menghentikan dirinya untuk menyentuh Lalita, bibir Lardo mulai bergerak menyesap kulit pungung Lalita yang terbuka.

"Umm....Lalita mengeliat bergerak dalam tidurnya yang terganggu oleh bibir Lardo yang terus mengodanya.

"Bangun Lalita panggil Lardo dengan suara serak. Niat awal Lardo hanya untuk memindahkan Lalita ke ranjangnya berubah menjadi gairah pagi yang harus ia lepaskan. "Bangun sayang!!, aku membutuhkanmu. Lardo menindih tubuh Lalita menyingkap gaun pendek yang Lalita kenakan, satu tangan Lardo membelai paha putih Lalita.

Lalita bergerak-gerak dalam tidurnya merasa terganggu.

Lardo semakin liar menyentuh tubuh Lalita, menurunkan resleting gaun Lalita, mencumbuh setiap jengkal tubuh Lalita. Hasrat Lardo yang dari semalam ia tahan pagi ini tidak terbendung kebutuhan Lardo akan tubuh Lalita semakin memuncak.

Lalita My Love(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang