Bab. 11 (Revisi)

6K 258 3
                                    

"Lalita My Love" sudah mau Ending jadi please dukungannya juga votenya ya, ditunggu juga komentarnya "selamat membaca semua"

Hallo.....Selamat hari buru satu Mey

Maaf ya kalau masih ada kesalahan ketik atau yang lainnya

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komentnya

Yang belum Follow akun aku Follow ya yang sudah Follow big thanks

Mohon dukungannya

"Sir..!".Panggil Lalita.

Lalita merasa sangat penasaran, bagaimana Lardo mengetahui tentang keberangkatannya ke Sukabumi. Karena tidak tahan lagi membendung rasa penasaran Lalita memberanikan diri bertanya "Darimana anda tahu tentang keberangkatan saya ke Sukabumi?"

"Kenapa kamu bertanya?"

Lalita merasa kesal, Lardo bukan menjawab pertanyaannya, malah balik bertanya. "Tidak apa-apa, jawab Lalita kesal. Seharusnya anda menjawab pertanyaan saya bukannya malah balik bertanya. Lagipula kenapa anda ikut ke Sukabumi, apa urusan anda mengikuti saya seperti ini, apa anda tidak tahu kalau ini masalah privasi saya?.

Lardo mengabaikan kemarahan Lalita. "Menarik Lalita mendekat, mengunci tatapan Lalita. Aku suka melihatmu marah, kau tampak mengairahkan".

Lalita menahan napas, jantungnya berdegup kencang. Mata itu menatap Lalita hangat dan ada sesuatu yang Lalita tidak ketahui terpancar dari mata yang biasanya menatapnya dingin.

Sir, kenapa anda.....Lalita tidak tahu bagaimana mau mengatakannya____", Lalita menatap Lardo spontan mengigit bibir bawahnya.

Lardo mengeram. Menunduk melumat bibir Lalita. Jangan pernah menggigitnya di depanku sayang, aku tidak akan tahan untuk tidak mencium mu.

Lalita terkesiap. Entah sudah berapa kali Lardo menciumnya dibibir.

"Sir!"

"Kita selesaikan urusanmu di Sukabumi setelahnya aku akan mengklaim mu menjadi milikku". Suara Lardo serak. Lardo kembali melumat bibir ranum Lalita.

Ponsel Lalita bergetar.

"Lardo!", hentikan aku harus mengangkat telphone.

"Shit....!!", maki Lardo merasa terganggu dengan getaran ponsel Lalita. Matikan ponsel sialan mu Lalita bentak Lardo kesal karena kegiatannya terganggu.

Lalita mendorong dada Lardo. "Aku mohon hentikan sir, aku harus menjawab panggilan telpon ku.

Hallo....!"

Aku sudah di jalan, sepuluh menit lagi aku sampai, jangan pernah menyentuh Rita, jika kau melakukannya aku akan membunuhmu, kau dengar.

Ya aku membawa apa yang kau minta".

Satu alis Lardo terangkat. "Rita"

Rita. Saudari perempuanku, aku ke Sukabumi untuk menjemput Rita dari kakak ipar ku dan keluarganya yang sudah tidak menginginkan Rita menjadi anggota keluarga mereka lagi. Mereka juga meminta uang tebusan. Jangan anda tanya apa yang terjadi, karena saya tidak tahu apa-apa. "Lalita menahan tangis.

Tujuan saya ke Sukabumi bukan untuk berlibur sir, dan saya tidak mengerti kenapa anda memaksa ikut bersama saya. Air mata Lalita akhirnya tumpah, Lalita tidak kuat membayangkan keadaan Rita sekarang. Bagaimana seorang suami tega menyebut isterinya sampah dan juga makian lainnya.

Lalita My Love(Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang