Saat ini, kelas mereka sedang tidak ada guru. Hal yang sangat menyenangkan bagi para murid bukan? Sebagian dari mereka pergi ke kantin, ada juga yang ke perpustakaan, dan sisanya ada yang berkumpul di dalam kelas sambil menggosip, mulai dari kucing tetangga yang hamil entah siapa yang menghamilinya, hingga Fildan yang juara satu di ajang kontes dangdut.
Aliska, Marsya dan Alea hendak ke perpustakaan tapi di cegat oleh trio dugong. Siapa lagi jika bukan Erick, Arka dan Verrel.
"Mau kemana?" tanya Erick pada Aliska.
"Ke perpus," jawab Aliska seadanya.
"Gue ikut," ujar Erick.
"Gak. Lo gak usah ikut!" Bantah Aliska. Ia tak mau konsentrasi belajarnya di ganggu oleh Erick di tambah lagi kepalanya yang sedikit pening.
"kenapa?" Tanya Erick heran.
"Yah, gak apa-apa!" Tutur Marsya.
"Gue gak akan ikut. Tapi, dengan satu syarat!"
Aliska mengerutkan keningnya "apa?"
"Malam ini kita jalan!"
"Gak,"
"Yaudah, gue ikut ke perpus!"
"Oke, malam ini kita jalan!"
"Kita jalan bertiga!"
"Haaa...maksudnya?" Aliska mengerutkan keningnya karena sedikit heran.
"Maksudnya lo jalan sama gue, Alea jalan sama Verrel, terus Arka jalan sama Marsya," ujar Erick menjelskan
Mendengar penjelasan Erick. Kedua sahabat Aliska menganga tak percaya. Terutama Alea yang kagetnya minta ampun.
"Gue gak mau," bantah Alea dengan cepat.
"Lo harus mau sayang," ujar Verrel sembari mengedipkan mata kanannya pada Alea.
"Kalau gue gak mau yah ngga ma--"
"Kalau lo nolak, kita semua bakalan ikut ke perpus," ancam Verrel sambil menaik turunkan alisnya.
"Oke. Tapi ini TER.PAK.SA," ucap Alea penuh penekanan.
Sementara, Marsya hanya menunduk malu. Ini adalah salah satu keinginannya sejak lama. Jalan berdua dengan Arka. OMG ini sangat menyenangkan. Mimpi apa dia semalam? Bisa dapat kejutan kayak gini.
"Lo mau kan?" Tanya Arka dengan lembut pada Marsya.
"I--iya," ucap Marsya malu-malu kambing. Wajahnya kini sudah memerah seperti tomat.
Aliska menarik kedua sahabatnya dari hadapan mereka, menuju ke perpustakaan.
~~~~~
Mereka masuk ke dalam perpustakaan dengan buku yang sedang di tenteng bersama pulpen. Itu hanyalah alasan agar di izinkan masuk. Mereka hanya ingin pergi menenangkan diri dari kelasnya yang riuh.
Aliska mengambil sebuah novel yang berjudul 'Pangeran kelas'. Ia hanya membolak-balikkan buku itu tanpa membacanya. Sementara kedua sahabatnya sudah tidur di meja dengan buku yang menjulang di hadapan mereka sebagai penghalang.
Ia terus mencari buku yang menarik untuk di baca. Aliska menemukan buku dengan cover yang bagus dan judul yang menarik. Tetapi, tempatnya berada di rak ketiga. Ia tak dapat menjangkaunya karena terlalu pendek. Hingga ada sebuah tangan yang membantunya dan menyerahkan buku itu pada Aliska.
Aliska terkejut. Siapa yang melakukannya ini? Ia menduga ini bukan Erick, Karena wangi parfumnya yang berbeda. Aliska membalikkan badannya dan mendapati seorang laki-laki dengan wajah tampan sambil tersenyum tulus.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALRICK [TAMAT-TELAH TERBIT]
Novela JuvenilBagi yang memiliki penyakit kebaperan, di harapkan untuk menghindari cerita ini. Takutnya nanti terjadi sesuatu pada jantung anda, ehh. Cerita ini dapat menyebabkan pembaca jadi gila, karena tak jarang mereka sampai tertawa sendiri, emosi, dan membu...