Part 3

7.9K 466 179
                                    

Aliska menutup mulutnya menggunakan telapak tangan kanannya, menyembunyikan fakta bahwa saat ini ia sedang mengantuk. Mata pelajaran sejarah sangat membosankan baginya. Untuk apa coba belajar sejarah, dasar guru gak bisa move on.

Kring....kring....kring

Akhrinya bel istirahat berbunyi, membuat seluruh siswa siswi berhamburan menuju ke kantin. Lain halnya dengan Aliska dan kedua sahabatnya. Mereka malah sibuk mengerjakan tugas biologi yang belum sempat mereka kerjakan di rumah.

"Lis di luar ada cowok lo tuh," tutur salah satu teman sekelas Aliska.

Perkataan temannya barusan membuat Aliska terpelonjak kaget. Perasaan, saat ini dia tak punya pacar. Tapi memang susah sih kalau orang syantik, syeksih dan banyak pens. Pastilah banyak yang mengaku-ngaku jadi pacarnya.

"Gue gak punya pacar Ara!" bantah Aliska penuh penekan.

Ara mengendikkan bahunya dan berkata "Tapi dia ngaku sebagai pacar lo Aliska!"

Dengan kesal, Aliska berdiri dari kursinya meninggalkan tugasnya yang sedang menumpuk. Ia berjalan ke arah pintu untuk memastikan siapa orang itu.

"Hai Sulam Alis," sapa Erick pada Aliska yang sedang ada di depan pintu dengan gaya coolnya. Kedua tangannya ia letakkan di kedua saku celananya sembari bersandar di tembok. Gula-gula yupi tidak pernah absen dimulutnya.

"Ngapain lo di sini?" sarkas Aliska tak suka.

"Sapa balik dulu kek," cibir Erick.

"Males," ucapnya.

"Ke kantin yuk," ajak Erick.

"Gak. Gue lagi banyak tugas," tolak Aliska.

"Biar gue yang ngerjain. Kita ke kantin aja dulu,"

"Gak,"

"Harus!!"

"GAK ERICK. GUE MAU NGERJAIN TUGAS!"

"HARUS!"

Aliska membalikkan badannya hendak meninggalkan Erick. Namun belum sempat ia melangkah, tangannya sudah di cekal oleh Erick terlebih dahulu. Erick menarik paksa Aliska menuju ke kantin, yang sedari memberontak ingin di lepas.

Erick berhenti saat di depan pintu kantin, lalu melepaskan cekalan tangannya pada Aliska "Gue teraktir," pancing Erick.

Mata Aliska terbelalak kaget. Beneran dia mau di teraktir? Uh sungguh? Siapa sih yang menolak ketika diberi yang gratisan.

"YEAAHH, GUE MAU DI TERAKTIR. YEHHHH," teriak Aliska dengan girang yang membuat Erick harus menutup kedua telinganya.

Tanpa ditarik paksa masuk pun, Aliska sudah mendahului Erick ke dalam kantin. Emang gak tau malukan, tadi aja ngebrontak eh malah sekarang dia yang ninggalin.

Erick mengajak Aliska bergabung di meja kedua sahabatnya yaitu Verrel dan Arka. Aliska hanya pasrah mengikuti Erick tanpa membantah.

"Gue pesen dulu yah," ucap Erick lalu berdiri dari kursinya, tanpa menanyakan apa yang ingin sahabatnya dan Aliska pesan. Dasar kambing congek emang.

"Marsya gak ke sini Lis?" Tanya Arka celingak-celinguk.

"Gak," jawab Aliska Seadanya.

"kenapa?"

"Kepo banget sih lo Murka. Datengin aja noh di kelas lagi ngerjain tugas Biologi,"

"Heh nama gue Arka, buka Murka Aliska!" Sewot Arka.

"Mulut-mulut siapa?"

"Mulut lo sih!"

"Yaudah, berarti terserah gue dong!"

ALRICK [TAMAT-TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang