Part 8

3.7K 233 48
                                        

"Mbak Tuti, saya pesan mie ayam spesial rasa sapi yah mbak. Terus, es jeruk tapi gak usah dingin," pesan Erick pada pelayan kantin sambil memainkan ponselnya. Kedua sahabatnya menatapnya dengan geram.

"Lah si bego, gimana caranya coba mie ayam rasa sapi? terus es jeruk tapi gak dingin?" Arka menjitak kepala Erick pelan lalu menggeleng. Sementara yang di perlakukan seperti itu hanya menampilkan senyuman lebarnya.

"Yang jual syapa?" tanya Erick sambil mengarahkan pandangannya pada kedua sahabatnya.

"Mbak Tuti sih," tutur Arka seperti orang bego. Tapi emang bego sih.

"Yaudah lo gak usah sewot dong!" ucap Erick cuek, lalu mengarahkan kembali pandangannya ke ponsel miliknya.

Erick mendecak sebal saat melihat tiga orang perempuan datang menghampirinya.

"Bebep Erick, kamu di sini juga? Kayaknya kita emang jodoh deh," tutur Vanya yang langsung duduk di samping Erick. Ketiga pria itu melihat Hanin dan Lidya yang sedang berdiri di belakang Vanya bagaikan seorang pengawal.

"Jodoh gundulmu nak. Berarti si Joni itu jodoh lo juga dong?" Tanya Erick lalu menunjuk ke arah Joni yang sedang menyantap baksonya.

Vanya mengikuti arah dimana Erick menunjuk. Arah pandangannya jatuh pada Joni sedang mengedipkan matanya sebelah dengan genit. Ia begidik ngeri sendiri.

"Oii Joni, pantesan aja badan lo makin gembrot. Makan mulu sih yang lo urusin!" teriak Verrel yang langsung di bales dengan angkatan jempol dari Joni. Apaan coba? Ngomongnya lain, balesnya lain. Yah seperti itulah orang budek.

"Bebep tau aja yah, kalau inces mau datang ke sini. Udah di siapin bangku kosong aja!" Ucap Vanya dengan gaya centilnya.

"Dia gak nyiapin buat lo kali, itu untuk Aliska!" Sambar Verrel.

"Ngapain sih dia mau ke sini? Ganggu aja tuh cabe,"

"Sialan lo! Lo ngatain orang tapi sendirinya gak ngaca. Asal lo tau aja yah cabe di pasar tuh lebih mahal dari pada lo!" bentak Erick.

"Bebep kok belain cewek bar-bar itu sih? Inces kan cemburu,"

"Lo kali yang cewek bar-bar. Ngikutin Erick mulu!" ketus Arka.

"DIEM LO!" bentak Vanya pada Arka dan menatapnya tajam.

"Mending lo pergi deh sana. Sekalian nih bawa ajudan lo itu. Hush....hush....sannah!" Usir Verrel ala syahrini. Menjijikkan.

"HELLOW EPRIBADEHHH," teriak Aliska di ambang pintu kantin lalu menghampiri Erick dan sahabatnya.

"Sini duduk di samping gue Sulam Alis," panggil Erick pada Aliska. Sementara Alea dan Marsya sudah duduk di samping Verrel dan Arka.

"Gak deh, gue duduk di samping Alea aja," Tolak Aliska sadar diri.

"Bagus deh cabe, kalau lo tau diri!" sahut Vanya yang langsung dapat plototan dari Aliska.

Brakkk......

Aliska menggeprak meja dengan kuat membuat seisi kantin menatap ke arahnya. Ia berjalan menghampiri Vanya.

ALRICK [TAMAT-TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang