⇨✘✘✘⇦
Lapangan langsung ramai seketika karna Nira dan Ray.
"Minggir loe" kata Nira datar lalu mendorong tubuh Ray hingga menjauh darinya, abis tuh dia berdiri
"Ayo kantin, gue laper" ajak Nira pada Eva
"Anjir loe cewek apa baja sih, tadi loe tuh pucat sekarang loe dorong gue kyak lagi dorong kursi aja" omel Ray yang masih terduduk
"Nir, loe gak liat mereka pada liatin loe bedua sama Ray" kata Henrly
"Bahkan mereka fotoin loe tadi" lanjut Calvin
"Yang bener, kalo kepsek liat ntar jabatan gue diturunin gimana" cemas Ray
"Lebay loe pada" kata Nira datar lalu menarik tangan Eva menuju kantin
"Woi cewek baja kalo mereka nyebarin tu foto awas aja loe" teriak Ray yang membuat Nira terhenti begitupun Eva lalu menghampiri Ray
"WOI LOE SEMUA, KALO SALAH SATU DARI KALIAN NYEBARIN FOTO GUE SAMA NIH COWOK, GUE JAMIN BAKAL DIKELUARIN DARI SEKOLAH" teriak Nira kesemua siswa yang melihatnya
"NGERTI GAK LOE PADA" lanjut Nira
"Ngerti" jawab semua siswa, karna mereka tau Nira anak pemilik sekolah jadi Nira pasti akan melakukannya.
"Selesai kan" kata Nira pada Ray lalu pergi bersama Eva ke kantin.
"Gila nih cewek, kok pada nurut sih sama dia" kata Ray bingung
"Loe kenal om David?" tanya Calvin
"Kenal lah dia kan pemilik sekolah ini, kenapa loe nanyain itu" jawab Ray sekaligus bertanya
"Nira itu anaknya" kata Henrly
"What!!! tau dari mana loe berdua?" kaget Ray
"Tuh, calvin yang kasih tau gue" kata Henrly sambil menunjuk Calvin dengan dagunya
"Gue tau dari kepsek" lanjut Calvin
"Sudah ayo, kita udah telat" kata Henrly lalu mengambil buku diletakkan di lapangan lalu pergi dan disusul oleh Calvin dan Ray.
⇨✘✘✘⇦
Hening
Itulah yang terjadi didalam ruangan Devi tak ada pembeciraan sedikitpun dengan ibu tirinya. Devi hanya sibuk dengan benda persegi panjang yang ia pegang sedari tadi sehingga menghiraukan ibu tirinya.
"Sayang, mama ke kantor dulu yah ada meeting penting" kata Ellis yang hendak pergi karna telah menenteng tasnya
"Hm" Devi hanya berdehem tanpa menoleh ke Ellis
"Kamu gak papa mama tinggal sendirian?" tanya Ellis yang sedikit khawatir
"Gak, pergi gih sana. Muak gue liat muka loe" jawab Devi Kesal
"Yasudah, mama pergi yah" kata Ellis yang hendak memegang kepala Devi namun Devi mengelak.
Ellis kembali menarik tangannya yang tak sempat memegang kepala anaknya lalu ia pergi meninggalkan Devi sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls
Fiksi RemajaTiga cewek cantik, kaya raya yang paling populer di sekolah, awalnya mereka cewek baik-baik tapi suatu hari mereka berubah menjadi bad girls. Karena masalah keluarga, mereka sering melakukan kesalahan seperti suka bolos, bully orang, nggak pernah n...