#16

1.9K 80 11
                                    

Jam istirahat, saat itu juga lah Devi dan Elsa menghampiri Gina yang kebetulan berada dikantin.

"wo wo, ada apa ini? Cerita mau labrak gue gitu?" tanya Gina ketika menyadari kehadiran Devi dan Elsa

"lo kan yang nyebar berita itu?" tanya Devi to the point

"lo nuduh gue? Tanpa bukti? Siapa yang bakal percaya, bodoh" jawab Gina santai

"jadi bener, lo yang nyebarin?" tanya Elsa

"buktinya?" tanya Vina

"lo mau bukti, tenang aja. Lo bakal dapatin itu, serta rasa malu yang harus lo rasain sama kayak yang dirasain sama Eva" tegas Devi

Setelah mengatakan hal itu, Devi dan Elsa pergi dari sana.

"paan sih, kita liat aja nanti" ucap Gina

"tapi Gin, gimana kalo mereka nemuin bukti itu? Gue gak ikut campur yah" sahut Vina

"gak usah lebay deh, selama ada gue. Mereka gak bakal nemuin bukti apapun, gitu aja takut lo" ucap Gina disertai anggukan dari Vina

...

Elsa menatap Devi bingung, sedari tadi ia ingin menanyakan sesuatu tapi sangat sulit untuk berucap karna wajah Devi yang terlihat marah.

"emmm, Dev?!"

Devi menoleh, "apa?"

"lo yakin Gina yang nyebarin berita itu? gimana kalo bukan dia? kan kita yang malu nanti" jelasnya

Devi berpikir sejenak, "itu yang gue pikirin dari tadi. Tapi gue yakin 100%, kalo itu ulah Gina" ujarnya yakin

"gue juga yakin, tapi pertama kita harus cari buktinya" tambah Elsa

"apa kita minta bantuan Henrly sama Ray aja kali yah" tanya Elsa

"harus banget yah?" tanya Devi

"lo yakin kita berdua bisa nemuin bukti?, makin banyak yang bantu makin cepet juga kita dapatnya" jelas Elsa

Tak jauh dari sana sosok yang mereka bicarakan datang dan menghampiri keduanya.

"gak masuk kelas?" tanya Henrly

"ini mau kekelas, oh ya kita berdua mau minta tolong. Boleh gak?" jawab Elsa kemudian melempari pertanyaan

"apaan?" tanya Ray

"nanti aja pulang sekolah, kita tunggu diruang latihan" jawab Devi kemudian menarik Elsa pergi, membuat Henrly dan Ray bingung dibuatnya.

***

"gue tau lo disini" merasa tak ada sahutan, Calvin mendekati Eva yang duduk termenung ditaman sekolah yang sepi

"kata Devi lo gak ada masuk kelas dari tadi, bahkan istirahat lo gak ada dikantin. Mau sampai kapan lo kyak gini, Ev?" tanya Calvin dengan nada datarnya

Eva menoleh menatap Calvin tak suka, "terserah guelah, lo gak punya hak buat ngurusin hidup gue"

"gue temen lo Ev, gue peduli sama lo. Hanya karna masalah sepele, kompetisi kalian harus jadi taruhannya 3 hari lagi, Ev. 3 hari itu gak bakal kerasa. Kalian harus berlatih biar bisa menang, dengan begitu kalian gak bakal dipandang rendah" jelas Calvin panjang

Eva terdiam sejenak, "masalah sepele? Lo pikir bokap gue masuk penjara itu masalah sepele? Nyatanya nama baik gue jadi hancur dimata semua orang. Hanya karna gue anak napi, mereka semua mandang gue rendah. Lo pikir itu masalah sepele?" Eva terisak, ia benar benar tak kuat menahan semua rasa sakit yang ada dihatinya.

Calvin yang tau Eva akan beranjak pergi, langsung menarik tangannya dan membawa Eva dalam dekapannya. Walau sudah sekuat tenaga Eva memberontak tetap saja tenaga Calvin lebih kuat.

Bad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang