#18

1.5K 55 4
                                    

Disini mereka sekarang. Atap. Tempat yang akan menjadi saksi perdebatan mereka.

Nira tampak bingung sedari tadi, sebenarnya ada apa dengan pria didepannya ini. Kenapa sikapnya aneh sekali?

"to the point aja, lo mau apa?"

Ray menatap Nira lekat, menatap manik mata Nira yang tajam seperti kucing. Tak lama setelah itu, Ray tersenyum.

Ia menyodorkan ponsel Nira, "gue cuman pengen ngembaliin hp lo doang" ucapnya

Nira meraih ponselnya itu, "aneh. Kenapa harus disini, kan bisa dikantin ato diruang latihan. Lo ngajak gue kesini itu tandanya ada yang mau lo bicarain sama gue."

Ray hanya diam tersenyum kikuk. Ia tampak seperti orang bodoh saat ini.

"kenapa? Ngomong aja"

Mendengar itu Ray mulai berucap, "untuk saat ini enggak, mungkin bukan waktunya. Gue takut latihan lo keganggu karna ucapan gue. Setelah kompetisi, gue bakal ngomong sama lo. Tentang semuanya"

Nira terdiam dan berjalan mendekat, meninggalkan satu langkah didepan Ray, "lo aneh"

Ray tersenyum, "enggak kok. Lo fokus aja sama kompetisinya, yang serius latihannya. Jangan mikirin apapun. Semangat" ucapnya sebari mengacak rambut Nira pelan.

"lo gak ke kantin? Yang lain pasti nungguin lo" lanjutnya

"lo?" tanya Nira

"gue ada urusan Pak Yuda" jawab Ray, setelah itu mereka turun dari sana.

***

Nira berjalan sambil melamun saat hendak menghampiri temen temennya yang sudah berkumpul dikantin.

Entahlah, pikirannya masih saja kemana-mana. Padahal kompetisi tinggal 2 hari lagi.

"Nir?!" panggil Eva

Nira duduk disebelah Devi, kemudian Eva yang ada didepannya.

"Ray mana? Dia ngomong apa sama lo? Kok dia gak ikut kesini? Terus itu muka kok kyak bingung gitu? Lo ada masalah apa sama Ray? Cerita dong" belum ada satu menit Nira duduk, Eva sudah melemparinya dengan beribu pertanyaan.

"satu satu kali, Ev. Baru nyampe tuh Niranya" tegur Calvin, hanya dibalas decakan oleh Eva

"gak ada masalah kok. Ray ada diruang guru, katanya ada urusan sama Pak Yuda" jelas Nira

"emm, tadi dia bawa lo kemana?" tanya Elsa, pasalnya ia benar benar penasaran kenapa Ray tiba tiba menarik tangan Nira.

"atap" jawab Nira cepat

"ngapain? Mojok yah? Wah parah" tuding Calvin yang dihadiahi pukulan dari Eva

Nira tersenyum kecut, "enggak kok, cuman ngomong sedikit"

"udah deh, gak usah dibahas, sekarang kita kudu makan." ucap Henrly menengahi, ketua osis satu ini memang selalu bisa menghentikan perdebatan diantara mereka.

***

Mendekati kompetisi mereka latihan lebih giat. 2 hari tak akan terasa. Mereka selalu meluangkan waktu untuk latihan. Tapi sejak hari itu pula, Ray seakan menjauh dari mereka. Ia jarang berkumpul dengan yang lain.

Mereka tentu bingung, curiga, merasa ada yang aneh.

Hari ini, adalah hari terakhir mereka latihan. Besok adalah hari H, dan mereka telah bertekad untuk memenangkan kompetisi tersebut.

Kini mereka berkumpul dirumah Devi. Beristirahat setelah seharian full berlatih. Henrly dan Calvin juga ikut berkumpul. Mereka selalu memberi support.

Bad GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang