“Cheerrsss....”
Semua orang mengangkat gelas wine mereka dan meneguk minumannya. Pesta perayaan Luxurius yang ke 5 menjadi pesta terbesar setelah sukses menggelar fashion show tunggal nya di Paris. Perayaan Luxurius itu di hadiri tamu-tamu besar client Luxurius, juga para idol ternama pun turut hadir memeriahkannya. Lee Haru tiada henti mengungkapkan rasa terimakasihnya pada So Eun yang merupakan desain grafisnya.
“nae gamsaleul geojeolhaji mala. Gomawo So Eunnie..(jangan menolak rasa terima kasih ku. Terimakasih So Eun”ucap Haru memeluk wanita di hadapannya.
“Chughahae sajangnim.. neoneun choegoya..(selamat bos, kau yang terbaik) ” jawab So Eun, membalas pelukan Haru.
“Eomma...”
Suara yang tak lagi asing, mengejutkan Haru, ia melepas pelukannya dengan So Eun, menatap ke arah asal suara yang memanggilnya. Seorang pria dengan setelan jas hitam dan membawa bunga datang menghampirinya dan memeluknya.
“Donghae-ya.....omo..kenapa kau tidak beri tau eomma kalau kau datang, eomma akan menjemputmu di bandara.” ujar Haru
“Bukan kejutan namanya, kalau aku memberi tau eomma” jawab Donghae melepas pelukan Haru
Donghae memberikan bunga yang ia bawa pada Haru. Ia mulai sedikit terpaku ketika menyadari kehadiran So Eun yang berdiri tak jauh darinya. Mereka saling bertemu tatap. Menyadari bahwa mereka saling menatap, keduanya hanya berpaling satu sama lain.
***
Di isapnya secangkir teh buatannya sendiri, mengawali hari pertamanya di Seoul setelah hampir satu minggu berada di Paris. Sepasang matanya tertuju ke luar apartemennya. Dari balik jendela lantai 30 ia bisa melihat suasana di luar, yang tampak seperti miniatur kota. Ia menghela nafasnya,meletakkan kembali cangkirnya di meja ketika mendengar seseorang membunyikan bel.
“Untukmu agassi..”
“Eoh..untukku?” tanya So Eun
Kurir bunga itu hanya diam dan beranjak pergi, seolah menghindari So Eun yang mungkin akan bertanya lebih banyak lagi tentang bunga itu. Ia meletakkan bunganya di meja, membaca sepucuk surat yang terselip di antara bunga-bunga itu. Ia menempelkan surat itu di dinding dan bergegas pergi, membiarkan bunga itu tetap tergeletak disana.
So Eun melajukan mobilnya dengan kecepatan normal. Laju mobilnya berhenti saat lampu lalu lintas menyala merah. Ia membuka jendela mobilnya, ketika mendapati seorang ahjumma mengetuk jendela mobilnya, menawarkan surat kabar yang di bawanya. Sejenak, So Eun menatap ke arah mobil yang tak jauh darinya, seseorang yang duduk di bangku penumpang itu segera menutup kembali jendela mobilnya. So Eun mencoba untuk menembus penglihatannya, siapa orang yang berada disana, mengapa ia menatapnya, atau mungkin hanya perasaannya saja.
“Agassi, kau mau membelinya atau tidak? Kenapa kau diam saja.” tanya ahjumma itu
“Ah.. Ne..” jawab So Eun
*-
Dengan setelan jas hitam Donghae turun dari mobilnya, setelah supirnya membukakan pintu untuknya. Semua mata tertuju padanya. Berjalan menelusuri koridor dan selalu tersenyum setiap kali ada yang menyapanya.
“Selamat pagi Nim..”
“Selamat pagi Sajangnim..”
“Pagi..”
“Pagi..”
Begitulah mereka menyapa pria itu. Namun, siapa yang tidak terpesona dengan paras tampannya serta sikapnya yang lembut, tak hanya menjadi orang yang di hormati, namun sosoknya kerap di dambakan oleh para wanita yang menjadi bawahannya.
“Kau sudah siapkan semua berkasnya.” tanya Donghae, meraih sejumlah berkas di mejanya, dan memeriksanya
“Aku sudah mengurus semuanya.” jawab Hyuk Jae
“Eoh.. Hyuk.. Batalkan yang ini..”
“a .. wae?”
Sontak saja, Hyuk Jae terperanjat dari kursinya dan menghentakkan berkasnya di meja Donghae, tidak setuju dengan apa yang di putuskan Donghae.
“Daripada membangun proyek baru lagi, akan lebih baik kalau kita kembali mempromosikan gedung yang tidak laku itu, kita hanya perlu menambah sedikit dekorasi yang sederha namun berkesan mewah.” jawab Donghae.
“Yakk.! Kau tau? Tanah di lokasi itu sangat strategis, bahkan di tawar dengan harga murah.” ujar Hyuk Jae
“Pergilah ke Luxurius hyuk, atur pertemuanku dengan Kim So Eun, kita mengusung tema pernikahan untuk promosi.” jawab Donghae
Hyuk Jae pun beranjak dari ruangan Donghae. Donghae melonggarkan dasinya sambil tersenyum menatap punggungnya.
***
To be continued. . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
Fanfiction"Biarlah aku terlelap dalam mimpi tidurku, lelap yang tak mesti melupakan manisnya cinta yang pernah kita rajuk bersama." ~ Cho Kyuhyun "Aku rasa, aku sudah menjaga apa yang kumiliki dengan baik. Tapi, kenapa aku selalu kehilangan." ~Kim So Eun "...