Kyuhyun masih tak beranjak dari kursinya, meski rapat telah usai. Menatap ke layar yang bergambarkan grafik saham, menatap sebentar saja grafik itu, sudah membuatnya menemukan banyak ide baru. Ia beranjak dari kursinya, berjalan menelusuri koridor dan berhenti di depan sebuah lift, hingga pintu lift terbuka dengan seseorang yang tak asing lagi di dalamnya.
Kyuhyun menutup pintu lift, ia berdiri dengan angkuhnya. Ia tersenyum kecil dengan keheningan diantara mereka.
"Ada yang ingin ku beri tahu padamu, jangan banyak berharap. Kau tak akan menang dariku." ujar Kyuhyun, yang tak lama kemudian berlalu, setelah pintu lift terbuka.
Donghae menyusul keluar dari lift, melihat dari kejauhan Kyuhyun yang mulai masuk ke dalam mobilnya.
"Haruskah aku berhenti, sebelum melangkah lebih jauh lagi?" gumam Donghae dalam hatinya.
Ia menaruh mantelnya di kursinya, meraih selembar dokumen di mejanya dan membacanya. Ia menoleh ke arah pintu ketika seseorang mengetuk pintunya.
"Masuk."
Kyuhyun menaruh dokumen yang di bacanya, melihat Hye Sung yang rupanya datang.
"Lihat, siapa yang datang.." kata Kyuhyun sambil tersenyum.
"Ada yang ingin ku tanyakan padamu." ujar Hye Sung.
"Duduklah, katakan dan segera lah pergi."
"Kenapa kau disana dengan So Eun."
Kyuhyun menyunggingkan senyumnya. Mengapa Hye Sung begitu peduli akan hal itu. "Yak..menggelikan sekali, mendengarmu peduli tentangku, padahal sebelumnya kau bahkan tak peduli saat aku begitu cemburu hingga melarangmu untuk berhenti menjalani hidupmu sebagai aktris." cemooh Kyuhyun
"Bukannya aku tak peduli, tapi aku sudah merintis ini dengan susah payah."
Kyuhyun menyandarkan punggungnya, "Kalau begitu, pergilah, jangan pedulikan aku, atau yang kau rintis dengan susah payah itu akan hancur."
Jika sudah berkata seperti itu, Hye Sung tak bisa melawannya lagi, Kyuhyun, apapun bisa di lakukannya, jika ia tak menyukainya, terlebih lagi dia adalah CEO sekaligus Presdir bagi perusahaannya, namun siapa yang tau bahwa dia Presdirnya, orang-orang hanya tau dia orang yang cerdik.
So Eun terbangun dari lamunannya setelah ponselnya berbunyi. Ia segera membereskan mejanya dan beranjak pergi.
Ia melihat ke segela arah, hingga menemukan dimana ada seorang anak kecil yang tengah bermain dengan bolanya, bersama seorang pria dewasa disana. Sebuah bola menggelinding dan tepat berhenti di kakinya. So Eun mengambil bolanya dan memberikannya pada seorang anak kecil yang berlari menghampirinya.
Tiga puluh menit berlalu, So Eun hanya duduk dan memperhatikan mereka. Lelah bermain Kyuhyun datang menghampiri So Eun dengan ice cream yang baru saja di belinya.
"Yak.!! Kau memakannya sendiri.." kata So Eun
"Kau tidak menyukainya, jadi aku hanya beli dua. Untukku, dan anak itu." jawab Kyuhyun sambil menikmati ice cream nya.
So Eun tersenyum kecil, di keluarkannya secarik tisu dari tasnya.
"Kau memakannya seperti anak kecil." ucap So Eun sambil menyodorkan tisu padanya
Kyuhyun meraihnya dan mengusap sekitar bibir nya. Dia begitu menyukai ice cream hingga memakannya pun berantakan.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Membunuh waktu, kalau saja kita tak pernah bercerai, mungkin sudah ada Kyuhyun kecil disini."
So Eun hanya diam, tidak tau harus menjawab apa. Perasaan itu ada, namun mengapa masih sulit untuk percaya pada Kyuhyun. Namun, akhir-akhir ini semenjak hari itu di toko, So Eun banyak memikirkan hal pasca di toko Taeyeon, berbagai pertanyaan muncul dalam benaknya. Kegelisahan terus mengguncangnya, apa yang membuatnya gelisah pun ia tak tau, ia benar-benar tak mengerti dengan perasaannya sendiri saat ini.
***
So Eun membayar makanannya, namun kemudian, Donghae muncul dan menarik So Eun. Berbagai pertanyaan di lontarkan So Eun, namun Donghae hanya diam dan tak menjawabnya. Hingga akhirnya So Eun begitu kesal, ia menghempaskan tangan Donghae.
"Kenapa kau membawaku paksa seperti ini.?!" tanya So Eun
Donghae hanya diam dan mendekat padanya. Setiap kali Donghae memdekat satu Langkah, So Eun menjauh satu langkah darinya. Terus begitu, hingga So Eun tersudut di pagar besi balkon Restaurant itu. Jarak yang tercipta antara mereka berdua, membuat So Eun dapat merasakan nafas hangat Donghae, meski salju mulai turun lagi.
"Yaaa...Oppa.."
"Ada apa? Apa sekarang jantungmu berdebar?" Donghae semakin mendekatkan wajahnya, membuat So Eun begitu gugup dan hanya menelan ludahnya. "Kenapa kau hanya diam, kau gugup."
"Kenapa kau seperti ini."
So Eun tak mampu menatap Donghae, ia mendorong Donghae sekuat tenaga, namun tenaganya kalah oleh kegugupan, hingga tak mampu membuat Donghae menjauh darinya.
"So Eun, lihat aku."
"Oppa, geumanhae..." So Eun masih tidak mau menatap Donghae
"Saranghae."
So Eun terkejut, ia menoleh menatap Donghae dan..
"chupp"
Sebuah kecupan mendarat di bibir So Eun. Seketika So Eun terpaku dibuatnya.
To Be Continued. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
Fanfiction"Biarlah aku terlelap dalam mimpi tidurku, lelap yang tak mesti melupakan manisnya cinta yang pernah kita rajuk bersama." ~ Cho Kyuhyun "Aku rasa, aku sudah menjaga apa yang kumiliki dengan baik. Tapi, kenapa aku selalu kehilangan." ~Kim So Eun "...